"Intinya aku nggak suka."
"Apa alasan kamu?"
"Finally,jangan ngelakuin hal yang nggak aku suka." Kata pemuda itu tajam dan mengintimidasi.
Gadis itu hanya bisa menghela nafasnya pasrah begitu mendengar jawaban yang sudah mutlak dan terdengar tidak bisa dibantah. Gadis itu menatap malas sosok pemuda yang ada dihadapan nya saat ini,tatapannya tidak seperti biasanya yang lembut,melainkan mengintimidasi.
Dirinya baru saja ditegur oleh pemuda itu,simple saja alasannya karena ia berpamitan pada kedua pria lain kemarin.
Pemuda itu beranjak dari duduknya tersenyum hangat pada gadis itu menatap dengan penuh arti,"Tidak memandang teman,sahabat,bahkan saudara sekalipun." Kata nya lembut,mengacak pelan rambut bersurai hitam itu.
Pemuda itu pergi meninggalkan gadis itu dan menghilang dibalik pintu kelas. Sedangkan sang gadis hanya diam mematung mencoba mencerna kalimat yang baru saja ditunjukan untuk dirinya.
Clara merasa sangat bingung kenapa tiba-tiba Aldi menegur dirinya karena ia berpamitan pada Leo dan Fahmi kemarin.Hey,itu hanya berpamitan tanpa melakukan kontak fisik atau hal yang lebih daripada itu.
Sudahlah Clara tidak ingin ambil pusing atas itu,mungkin saja maksud Aldi itu baik.Ya,kita lihat saja.
-------
"Yaudah,nanti malem kalian semua kerumah gue,kita kerjain----"
"Harus banget dirumah lo dan nanti malem?!" Sela Devina cepat,menatap angkuh kearah lawan bicaranya yang ada dihadapan nya saat ini.
Sedangkan Clara yang di tatap seperti itu hanya tersenyum tipis,"besok udah harus dikumpulin,kalian nggak mau kan kena hukuman." Balas nya dengan suara yang lembut,menatap satu persatu teman nya.
Devina merotasikan bola matanya dengan malas menatap Clara dengan malas,"males banget gue." Kata nya acuh tak acuh.
"Ya tapi--"
"Kalau males lo nggak usah ikut,lagipula yang nggak dapat nilai kan elo,jadi nggak usah dibawa ribet!" Sahut Nayya ketus,meresa jengkel dengan sifat angkuh Devina.
"Dih gue nggak ngomong sama lo ya."
"Gue nggak suka ya nada bicara lo."
"Suka-suka gue lah,bukan urusan lo." Balas Devina seraya mengibaskan rambut kecoklatan nya yang tergerai.
Nayya mengepalkan kedua tangan nya,ia sungguh merasa kesal dengan sifat sombong dan sok berkuasa yang ditunjukan oleh Devina,"lo tuh ya--arghhh!"
Devina tersenyum miring melihat Nayya yang seperti nya ingin sekali memukulnya namun sayang nya ia tidak bisa melakukan itu,"mau mukul? Ni silahkan! Pantesan aja Leo nggak mau sama lo,lo nya aja kaya gitu!" Kata nya.
Nayya membelakkan matanya begitu mendengar nama Leo disebutkan entah mengapa ia merasa tidak senang karena nama itu disebutkan oleh gadis seperti Devina ini,"jangan bawa-bawa Leo dong!" Gentak nya.
"Suka-suka gue dong---"
"STOP! KALIAN BERDUA STOP!"
Kedua gadis itu sontak terdiam begitu mendengar teriakan yang terdengar mencengkam itu,kedua gadis itu tidak berani menatap siapa yang baru saja meneriaki dirinya.
Ia adalah Davin.
Davin merasa kesal melihat adu mulut antara kedua gadis itu yang sama sekali tidak ada manfaatnya.
Davin melirik kearah gadis yang ada dihadapan nya itu secara bergantian,tatapan yang penuh amarah."Kalian berdua tuh bisa nggak si nggak usah nurutin emosi kalian masing-masing,hah?! Lo pikir hebat nunjukin emosi dan amarah kalian didepan banyak orang!" Kata nya tajam,menatap kedua gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/196461187-288-k392098.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE BOYFRIEND!![TAHAP REVISI]
Teen Fiction[Tahap Revisi!Cerita sudah tamat] [Yuk follow dulu sebelum baca] Ini kisah masa putih abu-abu Clara Aldi dan juga para sahabat. Kisah seorang pria dingin bernama Mahendra Aldiansyah Reyhano yang memiliki cinta pertama sekaligus pacar pertama seorang...