Dia sedang berkutat dengan rumus matematika dan juga kimia yang menjadi pekerjaan rumahnya hari ini. Sedikit pusing karena beberapa soal tersebut belum dia pahami semua. Untung saja ada mbah Google jadi dia bisa melihat rumus-rumus soal yang dia tidak pahami.
Sudah hampir satu jam dia duduk di kursi meja belajar nya. Semua fokusnya tertuju pada beberapa buku yang berserakan diatas meja. Bersamaan dengan tangannya yang bergerak menulis jawaban yang dia sudah tau hasilnya.
Sejak tadi ponselnya pun tidak ada henti-hentinya bergetar,menandakan bahwa banyak sekali pesan masuk maupun telepon yang menghubungi nya. Tentu saja semua notifikasi itu berasa dari teman-temannya yang meminta jawaban pr.
Dan untuk yang kesekian kalinya Clara hanya mengabaikan keberisikan teman-temannya itu.
Drt...drt...
Lagi. Ponselnya kembali bergetar dan berbunyi seperti sebelumnya. Bahkan kali ini seseorang yang dia tidak ketahui siapa itu menghubungi nya dengan tidak sabaran. Terbukti dari nada dering yang terus saja tersambung tanpa mau berhenti.
Oke,kali ini dia dia sudah tidak bisa memberikannya lagi. Dia harus berbicara pada seseorang yang disana bahwa dia tengah sibuk. Menghela nafas nya untuk kesekian kalinya. Dia meremat kuat ponselnya yang masih bergetar.
Drt...drt...
"Siapa sih?! Kan gue bilang gue beloman! Kalo caranya kalian pada-"
"Hay sweety...maaf aku ganggu kamu,ya? Aku cuma mau ngasih tau tugas matematika dan fisika kamu udah aku kerjaiin. Kamu bisa lihat foto yang baru aja aku kirim. Aku ga mau lihat kamu kecapekan karena tugas yang bikin pusing itu...maaf ya aku udah ganggu kamu.."
Sang gadis yang semula ingin meluapkan amarahnya menjadi mengurungkan niatnya. Dia terpaku ditempat,begitu bias suara lembut nan familiar dari seberang sana. Dia kira~ yang menelpon nya itu salah satu temannya,tetapi itu Aldi kekasihnya.
"Halo sweety? Kamu dengar apa yang baru aja aku bilang kan?" Tanyanya. Ketiaka seseorang diseberang hanya diam saja.
Clara mengerjapkan matanya berulang kali. Menyadarkan dirinya sendiri akan rasa gugup dan malu yang menyelimuti nya saat ini. Siapa yang tidak gugup jika ada diposisi nya saat ini?
"Eh iya...aku dengar kok apa yang kamu bilang,"ujarnya pelan.
Terdengar helaan nafas dari seberang sana,"syukur deh..aku kira kamu ga dengerin aku ngomong.."
Clara hanya tersenyum simpul walaupun senyumannya itu tidak bisa dilihat secara langsung oleh Aldi. Dia merasa senang mendapat perhatian kecil dari sang kekasih.
"Kamu tau aku ada tugas darimana?"tanyanya penasaran.
Pasalnya mereka berdua beda angkatan dan tentu saja berbeda kelas. Lantas darimana Aldi mengetahui tentang pr matematika dan kimia yang sangat memusingkan kepala itu.
"Soal itu aku dapet dari Leo,dia dapet dari Nayya karena katanya Nayya kesusahan buat ngerjain soalnya. Terus aku inget kamu karena Nayya sekelas kan sama kamu? Makanya langsung aja deh aku kerjaiin semua soal itu. Kamu..ga perlu khawatir ya itu real hasil hitungan aku sendiri kok."
Clara mengangguk singkat,tanda dia mengerti,"oke,makasih ya udah mau nolongin aku..."ujarnya halus.
"Iya sama-sama,good night sweety have a nice dream.."
Tut...Tut...
Sambungan diputuskan secara pihak oleh pemuda tersebut. Sang gadis hanya tersenyum sendiri ketika layar ponselnya menampilkan notifikasi dari Aldi. Oh,tentu saja berisikan foto rumus berserta jawaban yang sudah dikerjakan pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE BOYFRIEND!![TAHAP REVISI]
Teen Fiction[Tahap Revisi!Cerita sudah tamat] [Yuk follow dulu sebelum baca] Ini kisah masa putih abu-abu Clara Aldi dan juga para sahabat. Kisah seorang pria dingin bernama Mahendra Aldiansyah Reyhano yang memiliki cinta pertama sekaligus pacar pertama seorang...