bagian-22

1.7K 57 0
                                    

"Iya kenapa?"

"Kamu udah tidur kan?"

"I-ya nih baru mau tidur. Kk-amu nggak jadi nonton konser?"

"Nggak jadi kan kamu nggak mau. Biarin sih Leo aja sama Nayya yang nonton."

"Mmaaf ya,aku nggak bisa nemenin kamu."

"Iya nggak pa-pa kok,hmm-kamu sakit ya? Kok ngomongnya gugup gitu?"

"Hah,nggak kok efek ngantuk aja,hehe."

"Oh yaudah,tidur ya jangan begadang dan jangan bohong aku yakin kamu nggak akan bohong,hehe. Sweet dream sayangku.."

Tut..Tut..Tut..

Sambungan telepon diputuskan sepihak oleh gadis yang kini tengah diam mematung diruang tengah rumahnya,dengan perasaan mengganjal didalam hati nya. Ia merasa bersalah karena harus berbohong pada pria yang baru saja menghubunginya. Berbohong? Ya tentu saja ia baru saja membohongi kekasihnya sendiri,dengan mengatakan bahwa akan pergi tidur dengan segera,padahal malam ini ia sedang menunggu seseorang yang akan mengunjungi rumah nya.

Clara hanya menghela nafasnya beberapa kali,mencoba untuk mencari ketenangan dan menenangkan kepalanya yang sekarang terasa pening. Sedari tadi ia terus-menerus memikirkan kenapa seseorang yang sewaktu istirahat mengiriminya pesan singkat mengatakan bahwa 'mereka' akan datang kerumah ia malam ini. Mereka? Tentu saja ia membawa teman-teman nya.

Pasalnya bisa dibilang bahwa 'mereka' kurang menyukai Clara,terutama karena Clara berpacaran dengan Aldi yang baru saja beberapa bulan ini. Ada perasaan gelisah didalam sana,merasa takut dengan kedatangan mereka yang secara tiba-tiba ini. Tapi,ia memilih untuk berpikir positif dan menunggu kedatangan mereka dengan tenang. Siapa tahu maksud mereka baik.

Clara tersentak kecil,begitu mendengar suara bel rumah nya berbunyi,dengan segera gadis itu membuka pintu utama rumahnya. Pintu rumah itu terbuka,menampakkan ketiga orang gadis dengan pakaian yang 'sedikit' pendek dan juga modis membalut tubuh ketiga gadis cantik dengan make-up yang cukup tebal.
Clara tersenyum ramah,mempersilahkan ketiga gadis itu untuk masuk kedalam rumah nya yang hanya ada mamahnya dan juga Pak Paijo. Tentu saja,yang membukakan pagar untuk mereka adalah pak Paijo.

"Wih rumah lo gede juga ya!" Gadis bersurai blonde itu mendudukkan tubuhnya keatas sofa yang terasa empuk itu,sedangkan kedua gadis lainnya hanya menggelengkan kepala nya merasa maklum dengan tingkah sahabatnya itu.

Clara tersenyum mencoba untuk bersifat seramah mungkin dengan tamunya saat ini,"bentar ya kak gue ambilin minum dulu." Gadis bersurai hitam itu beranjak kedapurnya mengambil makanan dan juga minuman untuk mereka. Tak lama kemudian Clara muncul kembali dengan membawa nampan yang diatasnya terdapat 3 gelas minuman dan juga beberapa potong kue yang ia taruh di piring,"silahkan diminum kak." Clara menaruh nampan tersebut diatas meja.

"Jangan manggil kak,kesannya kaya kita tua banget. Gue Evelyn,ini temen gue Caca sama Imel." Kedua gadis yang disebutkan namanya itu hanya tersenyum dengan mulut yang penuh kue yang sedang mereka makan. Ya,tamu yang sedang berkunjung kerumah Clara ini adalah Evelyn dan kedua temannya.

Itulah yang membuat Clara bingung,entah ada angin apa ketiga gadis itu tiba-tiba ingin datang kerumahnya layaknya seperti teman dekat. Saat ini mereka tengah menonton sebuah acara di televisi,tanpa ada yang mengeluarkan suara. Hening,yang terasa diantara mereka. Hanya sesekali Imel dan Caca yang mengeluarkan suara,dengan mengatakan sebuah pujian entah itu untuk kue ataupun keadaan rumah Clara yang terasa sangat nyaman.

"Kenapa lo diem,takut ya sama gue? Santai aja elah!" Evelyn memukul kecil lengan Clara yang tepat berada disampingnya itu,sedangkan yang dipukul hanya tersenyum tipis,"tenang aja,kita bukan orang jahat kok,jangan tegang gitu!" Imel menimpali perkataan Evelyn. Clara hanya tersenyum simpul kemudiaan mengangguk singkat menanggapi perkataan yang mungkin ada benarnya juga.

MY POSSESIVE BOYFRIEND!![TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang