Bagian-17

2.3K 79 0
                                    

"Lo mendingan pergi aja deh,resek banget tau nggak!"

"Gue gampar nih ya!"

"Iya-iya gue pindah nih galak amat si loh nggak laku aja!"

"Kalo ngomong di filter dulu ya!"

Leo akhirnya mengalah memilih bergeser pindah tempat duduk yang tadi nya bersebelahan dengan Devina justru sekarang ia bersebelahan dengan Fahmi,salah satu manusia yang menertawai nya karena Devina terus saja mengomel pada diri nya.

"Strategi lo kurang bagus,bro!" Celetuk Fahmi seraya menepuk pundak Leo tanpa tenaga.

Leo merotasikan bola mata nya malas,"Gue kira dia kalem gitu. Eh ternyata bawel,galak,jud---"

Brukkk!

"Sakit jelek!" Protes Leo. Kepala nya baru saja terkena botol minuman dingin yang cukup besar yang baru saja Devina layangkan untuk dirinya.

"Siapa suruh ngegibahin gue!" Tukas Devina dengan ketus. Ia kembali menonton acara televisi seraya memakan camilan yang ada di tangan nya.

Sedangkan Clara,Fahmi,dan Aldi hanya menjadi penonton dan pendengar setia aksi antara Leo yang terus menerus diomeli oleh Devina.

Bagi mereka itu merupakan salah satu hiburan,apalagi ketika melihat muka memelas Leo. Huh,sangat menyenangkan.

Ya,saat ini Leo dan Fahmi sedang berada dirumah Aldi,mereka berdua datang beberapa jam yang lalu tepatnya saat makan siang. Mereka datang secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan sang pemilik rumah ini.

Ya bagaimana mau mengabari terlebih dahulu,sedari tadi Aldi terus menerus mengabaikan panggilan ataupun chat dari kedua sahabat nya itu. Dan jadilah mereka datang kemari tanpa sepengetahuan Aldi.

Setelah mengobrol banyak hal dan juga makan siang bersama mamah nya Aldi,disinilah Clara saat ini. Berkumpul diruang tengah dengan Devina dan juga kedua mahluk tak diundang tersebut.

Clara menceritakan banyak hal secara random kepada Aldi,dan sesekali Aldi menanggapi cerita tersebut yang hanya diri nya mengerti saja.
Sesekali mereka berdua mendapat sindiran dari kedua mulut pedas lelaki itu,namun mereka abaikan bagai angin lalu.

"Mendingan Nayya kemana-kemana juga deh daripada elo!" Sindir Leo teruntuk Devina yang sedang asyik menonton acara televisi.

Devina merotasikan bola mata nya malas dan beralih menatap Leo tajam,"Eh singa! Mau Nayya kek,mau Jubaidah sekalipun Si Inem,gue nggak peduli yaa Nyettt!" Teriak Devina geram dengan mulut Leo yang mengoceh terus.

"Singa,singa! Nama gue Aditya Leoni ya!" Protes Leo tidak terima.

"Yaudah sih sama aja kaya bahasa Inggris nya singa! Hidup jangan dibawa ribet!" Balas Devina tidak mau kalah.

"Bahasa inggris nya singa itu Lion ya bukan Leo! Aduhhh,udah galak bego lagi!"

Mendengar perkataan Leo barusan Devina bangkit dari duduk nya dan langsung melayangkan bantal sofa kearah Leo,namun sayang Leo berhasil menepis lemparan tersebut.

"DASAR MANUSIA HUTAN!" Teriak Devina dengan suara menggelegar sedangkan yang di teriaki hanya tersenyum meledek.

"Nama nya Tarzan,mau kenalan nggak? Nih gue bagi id line-nya!" Ucap Leo melantur.

"BODO AMAT! SEJAK KAPAN TARZAN MAIN SOSMED! NANGGEPIN ELO SAMA AJA KAYA NANGGEPIN JIN!" Teriak Devina dengan geram,kemudian ia melangkahkan kaki dengan kesal pergi menuju dapur dengan wajah memerah yang dipenuhi amarah.

"Gue tinggal didalam rumah bukan didalam botol,oy!" Ucap Leo dengan sedikit teriak.

Sedangkan para manusia yang tersisa diruang tengah hanya tertawa melihat aksi mereka berdua yang lagi-lagi dapat menghibur mereka.

MY POSSESIVE BOYFRIEND!![TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang