Hari adalah hari libur. Dan ada banyak hal yang ingin aku lakukan hari ini. Salah satunya pergi ke minimarket untuk membeli kebutuhan rumah. Karena terakhir kali aku belanja adalah seminggu lalu. Dan saat aku mengecek kulkas tadi, aku hampir tidak menemukan makanan apapun.
Aku menatap cermin. Menata bagaimana rambutku juga pakaianku. Sebenarnya Minimarket itu tak jauh, letaknya hanya berada di pertigaan komplek di depan. Tapi terlihat rapi bukan hal yang dilarang bukan?
Ku ambil tas selempang yang ada di atas meja rias lalu berjalan keluar kamar. Setelah memastikan bahwa tak ada yang tertinggal aku segera menuju ke taman belakang. Untuk menemui Abang tercintaku tentunya.
Biasanya di jam segini Bang Yuvin memang sering berada di taman belakang untuk sekedar memeriksa tanaman yang tumbuh disana. Ngomong-ngomong soal tanaman, semua yang ada di taman belakang rumah adalah tanaman kesayangan Mamah. Jadi kalau sampai tanaman itu mati ketika Mamah sampai dirumah, maka siap-siap saja aku dan Bang Yuvin yang akan kena marah.
"Bang," ucapku kepada Bang Yuvin. Kulihat dia tengah memegang gunting rumput dan sibuk dengam tanaman mawar di hadapannya. Jarang bukan seorang lelaki mau merawat tanaman? Dan inilah sosok Bang Yuvin.
"Udah siap? Mau abang anter apa jalan sendiri?" tanya Bang Yuvin.
"Jalan sendiri aja Bang, lagian ini deket juga." tolakku ketika melihat Abangku itu sudah ingin meletakkan gunting rumput miliknya.
"Pergi dulu ya Bang,"
"Yuqi, tunggu dulu," aku kembali menolehkan kepalaku menghadap Bang Yuvin. Menatapnya seolah meminta jawaban karena tiba-tiba dia menghentikanku.
"Jangan mampir kemana-mana, langsung balik!" ucapnya.
Aku memutar bola mata. Huh, Abangku memang over protective kepadaku. Dan sikapnya itu mungkin juga dia turunkan kepada Wooyoung, karena keduanya benar-benar sama.
"Iya." jawabku.
Setelah melihat Bang Yuvin menganggukkan kepalanya segera aku keluar rumah untuk menuju ke Minimarket. Banyak barang yang harus aku beli disana.
Thank You
Aku berjalan-jalan di deretan produk jajanan. Melihat list jajanan yang harus kubeli untuk persediaan selama beberapa hari kedepan. Maklum, liburan sudah ada di depan mata, jadi bukankah aku harus membeli banyak jajanan? Apalagi sekarang ini banyak daftar drakor yang ingin ku tonton. Dan pastinya akan kurang kalau tidak ada camilan.
Kalau saja uang jajanku tidak dibatasi Bang Yuvin, sudah pasti aku akan mengambil semua jajanan yang aku inginkan sekarang. Tapi mau bagaimana lagi, kalau Bang Yuvin sudah berbicara itu artinya adalah sebuah perintah untukku.
"Mi goreng, mi rebus, saus, jajanan, perlengkapan rumah emm apalagi nih yang kurang." ucapku sambil melihat keranjang belanjaan milikku.
Ah iya, titipan Bang Yuvin.
Segara aku menuju ke rak yang berisi berbagai macam merk kopi. Abangku itu memang sangat menyukai kopi. Dan sayangnya kebiasaan itu juga menular kepadaku.
Ku ambil beberapa bungkus kopi dan chocolate seduh dan memasukkannya ke keranjang. Dan setelah ini aku tinggal menyuruh Bang Yuvin untuk pergi ke tukang sayur ehe.
Abangku 😎
Bang ke Mpok Jisso beli sayur yaa:')
KAMU SEDANG MEMBACA
❝𝐓𝐡𝐚𝐧𝐤 𝐘𝐨𝐮❞ - 𝐌𝐢𝐧𝐠𝐢 [𝐀𝐓𝐄𝐄𝐙]
FanfictionSong Mingi, lelaki itu punya keluarga lengkap. Tapi tetap merasakan arti tak dianggap. Memang benar, kadang yang terlihat baik-baik saja tidak selalu seperti kelihatannya. Song Yuqi, gadis biasa yang mencoba memahami apa itu kebahagiaan bagi seoran...