Ps: Ini ngetiknya ngebut, 30 minit. Jd klo ada typo tolong tandain yaaaa gomawoo 🙏
-
-
-
-
-
-Bisa gak sih gak usah di ladenin?
Buang-buang tenaga aja terus urusan sama tu orang.
Aku menatap figura di meja belajarku dengan pandangan kesal. Lembaran kertas di hadapanku yang semua bersih saat ini sudah mulai penuh dengan tinta. Berkali-kali aku menyabarkan diriku sendiri, jangan tanya kenapa. Karena lagi-lagi ini masih tentang Wooyoung. Dan itu membuatku kesal sampai memegang pulpen di tangan kananku terlalu kuat.
Jadi, hari itu saat aku kerumah Wooyoung bersama Shuhua. Kak Mingi memaksa Wooyoung untuk membuka mulutnya. Dan yang baru aku tahu adalah, Kak Mingi ternyata sangat pemaksa terhadap Wooyoung. Lelaki itu benar-benar memaksa Wooyoung yang tengah sakit itu untuk menjelaskan kepadaku dan Shuhua tentang kenapa dia sampai berkelahi dengan Kak Vernon.
Awalnya Wooyoung itu menolak, tapi setelah mendapat pelototan dari mata sipit Kak Mingi dia akhirnya bercerita padaku dan Shuhua. Shuhua yang notabene tak tahu apa-apa berkali-kali menatap kearahku dan Wooyoung bergantian. Aku tahu apa yang ada di pikirannya, pasti dia bertanya-tanya kenapa aku tak memberitahukannya. Dan saat itu aku hanya mengedikkan bahu dan bilang tak tahu.
Apa kalian tahu?. Ternyata Kak Mingi memang sudah tahu lebih dulu apa alasan Wooyoung berkelahi dengan Kak Vernon kemarin. Dan karena itulah dia ingin Wooyoung sendiri yang menceritakannya padaku dan Shuhua. Saat Wooyoung dengan sedikit memelas meminta agar Kak Mingi yang bercerita, lelaki itu dengan tegas menjawab kalau ini masalah Wooyoung jadi dia yang harus menyelesaikannya.
Hari itu Wooyoung mengatakan yang sejujurnya, kalau dia memang berkelahi dengan Kak Vernon karenaku. Apa kalian ingat hari dimana aku mengobati Kak Mingi?. Singkat ceritanya, Kak Vernon tahu mengenai hal itu dan membicarakanku di tempat dimana aku menemukan mereka berkelahi. Wooyoung yang saat itu sedang lewat otomatis mengepalkan tangannya ketika Kak Vernon dengan lancang mengataiku sebagai adik kelas tak tahu diri yang ingin menggoda Kak Mingi.
Aku tahu kalau Wooyoung sudah kepalang emosi akan seperti apa dia. Dia akan dengan tak berperasaan memberi pelajaran kepada orang yang 'menyentuh' orang terdekatnya. Dan itu yang dilakukan Wooyoung kepada Kak Vernon, bahkan lelaki itu sampai melupakan fakta seberapa banyak 'suruhan' Kak Vernon di sekolah dan luar sekolah. Dan parahnya dia memilih menyelesaikan masalahnya dengan berkelahi. Padahal itu tidak akan membuat masalah itu selesai, Wooyoung malah memperpanjangnya.
Jujur, aku tidak apa. Asal Kak Vernon tidak melakukan bully kepadaku. Toh, apa yang dia katakan tidak ada benarnya kan? Jadi, kenapa aku harus takut.
Shuhua yang mendengar itu kembali menatapku, kali ini sambil mengamati Kak Mingi. Shuhua benar-benae meminta penjelasan kepadaku te tang bagaimana aku bisa mengobati Kak Mingi. Dan terpaksa aku bercerita kepadanya, tentu saja di hadapan Kak Mingi dan Wooyoung. Biar mereka tahu, dan aku juga tak ingin menyembunyikan apapun. Lagian, Kalau aku bercerita berdua hanya dengan Shuhua dikira aku mengada-ngada. Jadi yasudah.
Aku menghembuskan napas pelan lalu menatap figura itu lagi. Disana ada tiga orang yang tengah tersenyum lebar. Aku, Shuhua dan Wooyoung yang ada di potret itu saat acara Porseni semester kemarin.
Aku tidak pernah tahu kalau Wooyoung bisa berbuat sebesar itu untukku. Dan kurang beruntung apa lagi aku memiliki sahabat seperti Wooyoung? Tidak ada, dan kali ini aku sangat berterima kasih kepada lelaki itu. Dia berusaha melindungi nama baikku, walau cara yang dipilihnya tidaklah bisa aku benarkan. Tapi tidak apa, aku dan Shuhua sama-sama berjanji akan selalu mendukung dan menjaga Wooyoung sebisa kami. Jangan anggap remeh perempuan titik.
KAMU SEDANG MEMBACA
❝𝐓𝐡𝐚𝐧𝐤 𝐘𝐨𝐮❞ - 𝐌𝐢𝐧𝐠𝐢 [𝐀𝐓𝐄𝐄𝐙]
FanfictionSong Mingi, lelaki itu punya keluarga lengkap. Tapi tetap merasakan arti tak dianggap. Memang benar, kadang yang terlihat baik-baik saja tidak selalu seperti kelihatannya. Song Yuqi, gadis biasa yang mencoba memahami apa itu kebahagiaan bagi seoran...