Yuqi PoV
Aku memperhatikan penjelasan dari Bu Yeeun setengah hati. Demi apapun, aku benar-benar bosan jika harus memperhatikannya mengomel mengenai sejarah beserta anak-anaknya itu. Tidak pernah habis, dan selalu di ulang-ulang. Jadi, bagaimana aku tidak bosan?.
"Shuhua, gue mau tidur. Ntar kalo Bu Yeeun liat sini, bilang aja gue sakit. Mau istirahat." ucapku kepada Shuhua.
Shuhua mengerutkan keningnya menatapku, "Lo sakit?" lanjutnya.
Aku menggeleng, "Udah bilang gitu aja." tegasku sekali lagi.
Begitu melihat Shuhua mengangguk aku mulai merebahkan kepalaku bertumpu dengan tangan di atas meja. Entah kenapa hari ini rasanya sangat panjang. Sedari rumah saja sudah sangat membosankan. Apa karena aku di rumah sendirian ya?.
Dan yang mungkin membuatku lesu seperti sekarang adalah ketika aku pulang nanti tidak ada yang bisa aku ganggu. Bang Yuvin menginap di rumah temannya. Katanya karena tugas, tidak tahu juga kapan dia pulang. Ah, Abangku itu hanya meninggalkan surat kemarin sore. Dan tadi pagi aku sempat kebingungan mencarinya, dan ternyata dia tidak ada di rumah.
Benar-benar membuatku bosan. Ah sudalah, bukankah dari tadi tujuanku adalah tidur?. Kenapa aku malah memikirkan Abangku itu?.
"Yuqi."
Aku berdecak, baru saja ingin tidur sungguhan ini malah diganggu. Aku menengadahkan kepalaku, dan mengerjap. Aku masih melihat Bu Yeeun sibuk dengan buku tebal miliknya. Dalam hati aku sedikit bersyukur, ternyata Bu Yeeun tak melihatku tertidur.
Mengabaikan Shuhua yang tiba-tiba rajin memperhatikan Bu Yeeun aku menoleh ke belakang. Tempat dimana Wooyoung duduk dengan Yeosang. Aku menatap Wooyoung dengan kesal karena dia mengganggu waktu untuk tidurku. Dan itu menyebalkan.
"Apaan sih, ganggu aja," omelku pelan sambil melirik-lirik kearah Bu Yeeun. Takut kalau nanti dia menegurku. Walaupun begini, aku tidak akan pernah mau dihukum membersihkan kamar mandi atau apapun itu. Tidak terima kasih.
Wooyoung mengulum senyumnya, sedangkan aku masih tak mengerti dan bertambah kesal kepadanya. Jangan tanyakan Yeosang, kalian tahu sendiri dia sedang apa.
Aku memelotot, meminta jawaban darinya. Tapi Wooyoung tetap pada pendiriannya, tak berniat menjawab rasa penasaranku. Sampai kemudian aku melihat kearah Changbin. Lelaki berdagu panjang itu mengarahkan dagunya kearah jendela yang berada tepat di sampingku. Kedua alisku saling bertaut, aku semakin bingung.
"Yuqi,"
Deg
Bisikan itu membuatku akhirnya menoleh, mataku melotot sempurna. Melihat kepala Kak Mingi menyembul diantara jendela itu. Hampir saja aku berteriak kalau saja tidak ingat disini masih ada Bu Yeeun. Sekarang aku harus bersyukur karena memiliki bangku di belakang. Bu Yeeun sama sekali tidak mengetahui keberadaan Kak Mingi dan gerak-geriku.
"Kak ngapain disini?!" ucapku ikut berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
❝𝐓𝐡𝐚𝐧𝐤 𝐘𝐨𝐮❞ - 𝐌𝐢𝐧𝐠𝐢 [𝐀𝐓𝐄𝐄𝐙]
FanfictionSong Mingi, lelaki itu punya keluarga lengkap. Tapi tetap merasakan arti tak dianggap. Memang benar, kadang yang terlihat baik-baik saja tidak selalu seperti kelihatannya. Song Yuqi, gadis biasa yang mencoba memahami apa itu kebahagiaan bagi seoran...