Warning!
Banyak kata-kata kasar, harap bijak readers ❤.
-
-
-Author POV
Matahari nampak berwarna orange di mata Mingi sekarang. Bagaimana tidak?, saat ini bahkan jam sudah menunjukkan jam lima lewat. Entah kenapa Mingi selalu menyukai senja, sejak dulu sampai sekarang. Tidak pernah berubah.
Mingi selalu suka warna langit yang kemerah unguan ketika senja. Ada sesuatu dalam hatinya yang tidak bisa dijelaskan. Seolah hanya dengan melihat itu perasaannya membaik dengan cepat. Ada rasa damai dan seperti dilindungi ketika Mingi melihat pemandangan yang luar biasa indah itu.
Seperti kali ini, lelaki bersurai agak kemerahan itu tengah duduk di salah kursi sebuah taman. Berulang kali lelaki itu tersenyum sambil memandangi air di hadapannya dengan damai. Sudah lama Mingi tidak ke tempat ini, tidak tahu sejak kapan ia masih sering ke tempat ini. Mingi tidak ingat, karena rasanya itu sudah sangat lama.
Mingi mengeluarkan ponselnya dari dalam saku seragam, membuka lookscreen dan membuka aplikasi pemutar lagu. Tak lupa Mingi memasangkan earphone di kedua telinganya. Di tempat Mingi duduk saat ini, angin bertiup cukup kencang maka dari itu dia menggunakan earphone.
Sudah sejak kapan, sejak terakhir kali dia melihat eomma-nya dan pulang ke rumah. Selama ini Mingi hanya tinggal di apartemen berdua, bersama Yunho. Dan hari ini dia lagi-lagi dilanda rasa rindu kepada eomma-nya. Bahkan Mingi sudah tidak tahu bagaimana rasanya merindukan lagi. Tapi kali ini rasa rindu itu munghunjamnya seolah tak kenal ampun. Bertubi-tubi, apalagi setelah sosok Yuqi hadir di hidupnya. Itu membuatnya semakin mengingat sosok eomma-nya.
Mingi berani bertaruh, selama ini belum ada sosok perempuan yang membuat Mingi seperti saat ini. Belum ada perempuan yang membuatnya mengingat ibunya sampai dihukum rindu seperti sekarang. Tidak, sebelum dia bertemu dengan Yuqi.
Ada beberapa hal dalam diri Yuqi yang membuat Mingi seolah mengenal gadis itu. Terlalu mengenal bahkan. Senyumannya, cara bicaranya, bahkan tingkah lakunya. Mingi seperti benar-benar mengenal sosok Yuqi. Padahal Mingi tidak pernah bertemu, atau bahkan mengenal Yuqi sebelumnya. Tapi lihatlah sekarang Yuqi, gadis itu berhasil menyedot setengah dari perhatian seorang Song Mingi.
Mingi memejamkan matanya, menyenderkan tubuhnya di kepala kursi sambil menikmati lagu yang kini mengalun di kedua indra pendengarannya. Mingi akui Yuqi seolah membangkitkan rasa penyesalan dalam diri Mingi tanpa gadis itu sadari. Dan itulah yang selalu ada di pikirannya bahkan sampai saat ini.
"Sini lo Anjing!"
Orang berpakaian serba hitam itu dengan cepat menarik kerah seragam Mingi sehingga menyebabkan earphone itu terlepas entah kemana. Mingi sedikit kaget, tapi hanya sebentar sebelum lelaki itu menatap remeh kumpulan orang serba hitam yang mengelilinginya. Mingi tersenyum miring, apa lagi ini?.
Orang yang menarik kerah seragam Mingi, mengetatkan cekalan tangannya pada leher Mingi. Berusaha mengintimidasi karena Mingi tidak menunjukkan wajah takut sedikitpun ketika dia datang.
Mingi masih diam, tapi tetap tersenyum remeh kepada kumpulan orang itu. Walaupun Mingi sendiri tidak tahu siapa orang itu, juga kenapa mereka memperlakukan Mingi seperti ini.
"Jawab anjing lo bisu?!" teriak orang itu lagi di depan wajah Mingi. Seolah tidak ada apa-apa, Mingi masih diam. Wajahnya benar-benar sangat tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
❝𝐓𝐡𝐚𝐧𝐤 𝐘𝐨𝐮❞ - 𝐌𝐢𝐧𝐠𝐢 [𝐀𝐓𝐄𝐄𝐙]
FanfictionSong Mingi, lelaki itu punya keluarga lengkap. Tapi tetap merasakan arti tak dianggap. Memang benar, kadang yang terlihat baik-baik saja tidak selalu seperti kelihatannya. Song Yuqi, gadis biasa yang mencoba memahami apa itu kebahagiaan bagi seoran...