Part 9 °~° Perjodohan 2

44 2 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

~Apapun yang terjadi ku serahkan semuanya kepadamu.~


Hari ini seseorang yang akan menjadi suamiku, akan hadir menghadap sang malaikat. Malaikat terbaik yang Allah kirimkan untukku, menjagaku dengan baik, tanpa meminta sebuah imbalan. Namun hatiku sedih, karena suatu hari nanti malaikat surgaku akan berpindah pada lelaki surgaku yaitu suamiku.

Hati ini sangat berat menerima takdir yang telah Allah berikan, mengapa sepahit ini? Sesakit ini? Walaupun aku tahu Setelah pahit pasti akan ada manis dan setelah sakit pasti akan ada sehat. Dan setelah menangis pasti akan ada kebahagiaan.

Dimana kamu? Laki-laki yang selalu ku sebut di dalam do'a ku, yang tak pernah berhenti berlari-lari dalam pikiranku. Aku tahu ini adalah jalan terbaik untukku dan juga kamu, tapi mengapa hatiku sulit untuk menerima takdir.

Kamu tidak akan menjadi pendampingku dipelaminan nanti, tapi apakah kamu akan menjadi tamu ku nanti? Apapun yang terjadi aku ridho dengan takdirmu Ya Allah.

"Umi, ada yang bisa Keyla bantu?" tanyaku pada Umi yang sedang sibuk membuat kue, serta makanan yang lain.

"Tidak, calon pengantin nggak usah bantu takut lecet!"

"Umi terlalu berlebihan," gumamku.

"Apa Key? Umi dengar loh."

"Hihi, tidak Umi," kataku sambil cengegesan.

"Yaudah sana masuk kamar, atau nggak ke salon perawatan biar calon suamimu nanti terpesona oleh kecantikan putri Umi," perkataan Umi sukses membuat pipiku menjadi merah, aku pun langsung melarikan diri dari pada digodain terus, kan malu.

°°°°°

"Lo yakin mau pulang ke Indo besok?" tanya Dito pada Raka.

"Iya."

"Lo nggak mau liburan dulu gitu disini?"

"Nggak, gue harus buru buru pulang sebelum semuanya terlambat!"

"Okelah, gue juga ikut pulang."

Raka memang disuruh pulang ke Indonesia oleh orang tuanya karena perjodohan yang direncanakan oleh kedua orang tuanya. Bahkan tadinya orang tua Raka menyuruh ia pulang ke Indonesia itu kemarin, namun Raka menolak mentah-mentah permintaan itu.

Raka pun berpikir bagaimana caranya, agar ia bisa hidup bahagia dengan Hasnah orang yang ia cintai. Ia tidak ingin hidup bersama orang yang sama sekali tidak ia cinta. Raka tetaplah Raka, Raka yang keras kepala, Raka yang tidak bisa dibantah, dan Raka yang nekat melakukan apapun untuk meraih kemauannya.

Dan dia pun mempunyai keinginan, ia akan menikahi Hasnah setelah hubungannya dengan Keyla mulai membaik. Karena bagaimanapun juga Keyla tetap ada pada dalam diri Raka, Raka menganggap Keyla itu segalanya bagi hidupnya. Rasanya hampa hidup tanpa Keyla di sisinya.

"Lo udah packing?" tanya Raka pada Dito.

"Belum," jawab Dito dengan menampilkan giginya.

"Cepetan lo beres beres! Besok kita ikut penerbangan pagi pe'a," ucap Raka sambil mendapatkan buku yang berada pada tangan nya ke kepala Dito.

Allah's DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang