بسم الله الرحمن الرحيم
*Aku yakin seyakin mungkin bahwa aku pasti bisa mencintai dia Wahai Calon Imamku*
Setelah ku serahkan semuanya kepada dia calon suamiku, kini saatnya telah tiba yaitu Akad Nikah. Jujur aku begitu terkejut dengan keputusan dia, yang mengambil waktu yang begitu singkat bahkan sangat singkat. Dengan acara sebesar ini, dan semewah ini hanya butuh satu minggu untuk menyelesaikannya. Jangan berpikir aku menikah disebuah gedung yang indah, hotel bintang lima atau yang lainnya. Tidak! Aku menikah dan resepsi itu murni dirumahku sendiri, aku hanya ingin rumah ini menjadi saksi atas ucapan janji suci suamiku kepadaku.
Para tamu undangan sudah banyak sekali yang datang, aku pun sudah siap dengan balutan baju kebaya syar'i berwarna putih lengkap dengan kerudung yang berwarna senada dan ditambah sedikit make up diwajahku.
Hari ini akan menjadi hari yang bersejarah bagiku dan calon suamiku. Walaupun aku belum mengetahui seganteng apa dia? Sebaik apa dia? Tapi aku yakin dia adalah yang terbaik.
Disisi lain seorang Raka telah rapi memakai jas berwarna hitam, membuatnya semakin kelihatan genteng melebihi oppa-oppa korea. Hari ini Raka terpaksa harus melakukannya, jika bukan permintaan kedua orang tuanya Raka, Raka tidak akan menghadiri acara tersebut. Lebih baik dia kabur dan mencari Hasnah, namun sayang semuanya harus terjadi. Raka pun keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga, dan terlihat kedua orang tuanya yang berada di ruang tamu sedang menunggu putra semata wayangnya.
"Udah siap?" tanya Bundanya Raka, dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Raka.
"Kamu terlihat lebih mapan nak," ucap Ayah Raka.
"Haruskah aku ikut ke acara itu?" tanya Raka dengan bodoh.
"Tentu saja, anggap saja ini permintaan maaf kamu kepada Ayah dan Bunda yang telah menolak perjodohan itu dan membuat kami malu!" jelas Ayahnya, ya Raka memang telah menolak perjodohan itu. Rencananya begitu mulus, dan tak ada lecet sedikit pun. Walaupun ia membuat kedua orang tuanya kecewa, malu dan segalanya tapi ia bahagia karena perjodohan itu batal.
"Yaudah, tapi Raka bawa mobil sendiri ya? Pulang dari acara itu Raka mau ke rumah sakit."
"Yasudah, nanti Ayah kirimkan alamatnya."
~~~
Bukannya pergi ke acara pernikahan teman Ayah nya Raka malah pergi ke Cafe, setelah Ayahnya memberi tahu alamat acara tersebut. Raka pikir, dia akan sarapan dulu untuk mengganjal perutnya yang lapar. Dan acara itu pun tidak terlalu penting untuk Raka jadi Raka tidak harus stay disana dari awal waktu, dia lebih memilih pergi ke Cafe sebentar. Dan Cafe itu tidak terlalu jauh dari lokasi yang Ayahnya kirimkan.
Matanya tertuju pada meja yang berada dipojok sebelah kanan, sepertinya ia mengenali seseorang itu, tapi siapa? Mereka sangat bahagia, canda dan tawa yang mereka tampilkan saat ini. Ketika seorang wanita menengokkan kepala ke arah Raka, Raka terkejut tak menyangka. Berani-beraninya dia membunuh rasa percaya Raka, beraninya dia berbuat seperti ini selingkuh dibelakang Raka. Raka benar-benar kecewa kepada wanita itu, dia yang sudah mati-matian memperjuangkan cintanya hanya untuk wanita itu, tapi apa yang Raka dapatkan hanya kenyataan pahit. Dia seorang Hasnah Humaira Nissa yang berani-beraninya, berbuat seperti itu dibelakang Raka sungguh Raka tidak bisa menerima sebuah takdir saat ini. Hatinya yang rapuh, rasa kecewa yang datang menyelimutinya.
Wanita itu berjalan menghampiri Raka, namun Raka akan segera pergi dari tempat pahit ini. Dan seketika langkahnya terhenti ketika wanita itu memanggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah's Destiny
SpiritualJudul Baru : Allah's Destiny 👉 Takdir Allah Judul Lama : Bersamamu Adalah Takdirku Versi Revisi 😊 Patah hati adalah hal yang wajar bagiku... Namun bagaimana rasanya jika kamu ditinggal seseorang ketika semuanya sudah sangat serius? Bagaimana...