Three - Life Value

448 42 1
                                    

Keluarga Cho nampak bahagia karena hari ini akhirnya malaikat kecil mereka dapat kembali ke rumah. Setelah tiga hari dirawat karena alergi, Yera sudah di perbolehkan untuk pulang.

Kakek dan nenek Yera yang semula berada di Jepang untuk menghadiri pertemuan keluarga juga segera pulang ke Seoul saat mendapatkan kabar bahwa cucu pertama mereka dirawat di rumah sakit.

Tok tok tok~

Terdengar seseorang mengetuk pintu kamar inap Yera. Yesung segera menghampiri pintu dan membukanya.

“Ah dokter Kang, silahkan masuk” ucap Yesung.

Eunbin yang masih mengenakan jas putihnya memasuki ruangan. Ia dapat melihat senyum bahagia keluarga itu kecuali seorang namja yang menyenderkan bahunya di dekat jendela. Sangat datar tanpa ekspresi.

“Annyeonghaseo” sapa Eunbin dan membungkukkan badan. Terlihat keluarga itu menyambut hangat kedatangan dokter yang telah menangani Yera.

“Aigoo.. Yera sudah mau pulang ya? Kau pasti senang bisa kembali ke kamar kesayanganmu lagi” ucap Eunbin pada Yera.

“Sayang bilang apa pada kakak dokter?” tanya Ahra pada putri kesayangannya itu.

“Jageum eomma, terimakasih”

Ruangan itu pecah oleh tawa Tuan Cho dan Yesung karena Yera memanggil Eunbin dengan sebutan jageum eomma.

“Mianhae Eunbin-ah, oops maksudku dokter Kang. Aku sudah mengajarkan Yera untuk memanggilmu eonni atau kakak doktertapi entah siapa yang mengajarkan Yera untuk memanggilmu jageum eomma” terang Ahra karena merasa tidak enak pada Eunbin.

“Haha tidak apa-apa eonni. Lagipula Yera masih anak-anak” jawab Eunbin kikuk. Sementara  Kyuhyun menampakkan tawa yang tertahan, Nyonya Cho justru tersenyum-senyum sendiri.

Tiba-tiba seorang perawat datang menghampiri Eunbin dan menginterupsi perbincangan mereka.

“Permisi dokter Kang, pasien Lee Hyunbin ingin bertemu anda”

Eunbin mengangguk paham dan memerintahkan perawat itu untuk pergi terlebih dahulu.

“Maaf, aku harus pergi dahulu. Annyeonghasimnika” pamit Eunbin.

“Kyuhyun oppa ikuti aku” perintah Eunbin pada Kyuhyun namun namja itu masih diam ditempatnya.

Eunbin mendengus kesal dan menyeret tangan Kyuhyun dengan paksa.

“Yak yak yak!” protes Kyuhyun namun ia hanya bisa mengikuti langkah kaki gadis itu. Keluarga Cho hanya bisa terkekeh melihat tingkah mereka.

***
Eunbin dan Kyuhyun memasuki salah satu ruangan isolasi yang ada di rumah sakit Sohwa. Mereka berdua bahkan harus mengenakan pakaian steril serba hijau dan memakai masker.

Hati Kyuhyun mencelos melihat seorang anak berusia sekitar enam tahun yang terbaring lemas dengan berbagai selang ditubuhnya namun anak laki-laki itu masih mampu tersenyum dengan lebar saat Eunbin datang menghampirinya.

“Hyun-nie bukankah ini sudah waktunya untuk tidur? Bagaimana dengan obatmu? Kau sudah meminumnya?” tanya Eunbin dengan nada yang sangat lembut. Sungguh berbeda saat ia berbicara dengan Kyuhyun.

“Sudah noona. Aku hanya ingin memberikan ini” ucap Hyunbin.

Eunbin tersenyum menerima hadiah dari pasiennya itu. Sebuah kertas gambar dengan coretan pastel. Disana tertulis ‘heaven’ bersama gambar orang-orang dan pemandangan gunung juga bunga khas anak kecil.

“Wah gambarmu sangat indah Hyun-nie, kelak kau pasti akan menjadi pelukis yang hebat dan terkenal”

“Terimakasih noona, aku takut aku akan tertidur lama sebelum memberikan ini”

(Cho Kyuhyun) SHADOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang