Seventeen - Jealousy

913 56 6
                                    

Mohon maaf yang sebesar-besarnya semua.. Niatnya mau fast update tapi terkendala sama kesibukan dunia kerja T_T

Makasih banyak untuk reader yang udah berkenan baca, vote dan komentar story yang flat ini. Jeongmal gomawo <3 <3 <3

Selamat membaca dan jangan sungkan memberi masukan :)

-shadow-

Kedua tangan besar itu saling menjabat erat. Tatapan mereka saling beradu. Senyum tipis tercipta di masing-masing maha karya Tuhan itu. Namun jika dilihat dengan seksama, iris mereka semakin mengeras seakan menyiratkan aura peperangan yang cukup kuat.

"Aku benar-benar berterima kasih karena dari sekian banyak orang yang terlibat kecelakaan kau lebih menolong istriku."

Seokjin hampir tertawa mendengar penuturan Kyuhyun. Seolah-olah pria itu menyalahkan dirinya karena menolong Eunbin.

"Mobilku yang menabrak mobil Eunbin-ssi jadi aku datang untuk mengecek keadaannya."

"Oh begitu rupanya. Bagaimanapun aku berhutang budi padamu, Seokjin-ssi."

Kyuhyun mengangguk paham, ia melangkah menghampiri Eunbin dan menggenggam erat jemarinya.

"Apa kau sudah terbangun sedari tadi, Eunbin-ah? Ingin minum? Atau perlu kupanggilkan dokter?" tanya Kyuhyun tanpa jeda dan tidak mengindahkan kehadiran Seokjin diantara mereka.

Sikap Kyuhyun yang tiba-tiba cerewet membuat Eunbin cukup kebingungan.

Seokjin yang merasakan situasi mulai canggung pada akhirnya lebih memilih untuk undur diri.

"Kalau begitu aku pamit terlebih dahulu." ucapnya.

"Semoga lekas sembuh, Eunbin-ssi."

"Terimakasih sudah berkunjung, Seokjin-ssi. Selamat bekerja!" balas Eunbin riang membuat Kyuhyun memicingkan onyxnya pada sang istri.

Seokjin tersenyum cukup lebar hingga menampilkan deretan giginya yang rapi sebelum meninggalkan ruangan Eunbin meskipun senyuman itu perlahan pudar bersama iringan langkahnya.

Pria berusia duapuluh sembilan tahun itu menghela nafas lantas menertawakan pemikirannya.

Ia telah menduga bahwa Eunbin pasti telah menikah begitu melihat cincin yang melingkar pada jari manis wanita itu. Hampir saja ia memiliki pemikiran gila untuk memasuki kehidupan rumah tangga orang lain.

Apalagi Seokjin merasa tidak asing dengan wajah Eunbin.

"Kau sudah menemui wanita itu, hyung?" tanya rekan Seokjin yang berusia lebih muda begitu mereka bertemu di lobi rumah sakit.

"Sudah" jawab Seokjin singkat.

"Hahaha, sepertinya tidak berjalan lancar. "

"Berhenti menertawaiku, Hoseok-ah. Terkadang kita bisa melihat cahaya kecil bahkan dalam kegelapan sekalipun, kau tahu?"

"Berhenti membual, hyung! Aku tidak tertarik sama sekali. Ayo kita pergi ke kantor polisi untuk mengumpulkan informasi lain dari detektif Park"

Hoseok hendak melangkah namun pergerakannya ditahan oleh Seokjin.

"Tunggu sebentar, aku harus menyapa seseorang terlebih dahulu." ujarnya.

Seokjin menghampiri seorang pria paruh baya yang kini melangkah menuju arahnya. Ia membungkukkan badan ketika pria berkaca mata itu telah berada tepat dihadapannya.

"Selamat pagi Direktur Kang."

Kang Seunghwan membalas sapaan Seokjin dengan menepuk pelan bahu lebar pria muda itu. Dua pria beda usia itu memang cukup akrab. Beberapa kali Seokjin datang ke rumah sakit untuk mewawancari Kang Seunghwan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(Cho Kyuhyun) SHADOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang