Six - Meet each other

380 33 1
                                    

Seorang pria muda nampak enggan untuk melangkah menuju rumah sakit yang dipenuhi oleh anak-anak itu. Andai bukan karena bujukan wanita yang ia kasihi, mungkin kini dirinya masih berada di klinik kecilnya yang berada di Mokpo.

Namja yang bername tag –dr. Lee Donghae- itu bahkan enggan untuk menyapa para pasien yang masih kecil itu. Sikapnya membuat seorang dokter yang terkenal paling ramah di rumah sakit itu merasa jengah. Dokter itu mendekat pada Donghae dan menyamai langkahnya.

“dokter Lee setidaknya kau bisa mencoba untuk memasang senyum diwajahmu yang tidak terlalu tampan itu” ucap Eunbin pelan namun dengan nada yang ketus.

“Yang penting aku melakukan pekerjaanku dengan baik” balas Donghae.

“Ck kau memang melakukan pekerjaan dengan baik tapi kau tidak menggunakan hatimu”

“Aku-”

Donghae baru saja hendak membuka mulut untuk membalas ucapan Eunbin namun gadis itu lebih dulu berbelok menuju ruang pasien.

Donghae mengintip dari balik pintu yang terdapat sekat kaca itu. Ia melihat Eunbin yang dapat tertawa dan bersama anak-anak. Berbeda dengan dirinya, ia tidak bisa melakukan hal yang kini dilakukan oleh Eunbin.

***
Sebuah supermarket yang ada di kawasan Gwanghwamun nampak ramai oleh pengunjung. Karena ini akhir bulan, para pembeli pasti telah kehabisan cadangan makanan mereka di rumah.

Dua orang gadis tengah asyik memilih sayuran yang tertata rapi disana. Kakak beradik itu memiliki selera yang sama, mereka tak bisa makan daging. Yaa mereka adalah vegetarian.

“Eonni aku akan mencari untuk perlengkapan kamar mandi” ucap seorang yeoja yang bernama Eunji pada kakaknya itu.

“Eum, aku akan menunggumu disini” ucap Haneul.

Saat gadis itu kembali berjalan, tanpa sengaja troli yang ia dorong menyenggol troli seseorang. Haneul segera membungkuk untuk minta maaf.

“Jeosonghamnida”

“Kau!! !”

Haneul segera menegapkan tubuhnya saat mendengar suara yang ia kenal. Sebuah suara yang berasal dari seorang wanita yang sangat ia hormati.

”Eo-eomonim” ucap Haneul terbata-bata.

Wanita yang tak sengaja ia temui adalah Nyonya Cho Hanna, ibu dari Kyuhyun. Namja yang ia tinggalkan begitu saja. Tubuh Haneul seakan-akan membeku hingga tak mampu berucap. Ia menunduk tak berani menatapnya.

Sementara itu Nyonya Cho terlihat jengah dengan keberadaan Haneul. Ia terlihat jelas tidak menyukai Haneul ada di dekatnya.

“Kau! Wanita jalang! Berani-beraninya kau kembali ke sini hah! Apa uang yang kuberikan masih kurang?! Kau ingin memulai perang denganku?!”

Suara Nyonya Cho tak begitu keras karena keadaan disekitanya yang ramai namun setiap kata yang ia lontarkan membuat hati Haneul seakan dicabik-cabik. Ia menahan dengan sekuat tenaga air mata yang sudah berdesakan untuk keluar.

“Jeosonghamnida eomonim. Aku memang bersalah. Aku tidak akan mendekati Kyuhyun oppa lagi. Aku berjanji” ucap Haneul, suaranya bergetar.

“Jangan sampai kau mendekat satu centipun pada putraku!”

Nyonya Cho mendecih kasar dan meninggalkan Haneul. Gadis itu hampir saja menangis jika saja adiknya tidak datang.

“Eonni, aku membeli secukupnya saja untuk kita berdua”

“Eoh, baiklah Eunji-ya. Ayo kita membayar”

Eunji melihat raut wajah Haneul yang berubah. Wajahnya terlihat gusar sama seperti saat mereka pertama kali sampai di Seoul dua hari yang lalu.

(Cho Kyuhyun) SHADOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang