Eleven - A Meeting

371 26 4
                                    

Sepasang manusia masih terlelap begitu nyenyaknya di atas sofa dalam posisi saling berpelukan. Tapi singkirkan pikiran kotor kalian, Kyuhyun dan Eunbin masih mengenakan pakaian yang lengkap. Semalam mereka berdua memang sempat berciuman panas namun tidak lebih dari itu. Sebatas saling melumat dan tangan Kyuhyun yang bergerilya, tidak lebih!

Ayah Eunbin yang baru saja tiba menggeleng tidak percaya pada apa yang ia lihat. Pria paruh baya itu hampir saja membangunkan mereka berdua namun dicegah oleh ibu Kyuhyun yang datang tiba-tiba entah darimana.

“Kang Seunghwan! Kau ini seperti tidak pernah muda saja. Biarkan saja mereka bangun dengan sendirinya.” ibu Kyuhyun berbisik dengan wajah garangnya.

“Tapi-”

“Sudahlah, bersihkan dirimu. Pagi ini aku yang membuatkan sarapan.”

Pada akhirnya ayah Eunbin menurut begitu saja. Ia memang tidak akan bisa menang melawan ibu Kyuhyun yang notabene adalah teman sekolahnya dulu. Sama seperti ayah Donghae dan ayah Kyuhyun. Empat sekawan legendaris.

Beberapa menit kemudian tercium aroma masakan ibu Kyuhyun mengudara memenuhi ruangan. Kyuhyun dan Eunbin perlahan membuka mata bersamaan. Gadis itu nampak tersipu sebentar namun segera menyadari jika mereka sudah tidak berdua lagi.

“Astaga! Apa bibi geum sudah datang?!”

Ia nampak terkejut merasa takut kalau asisten rumahtangganya itu melihat dirinya dan Kyuhyun tengah berpelukan pagi ini. Eunbin segera melangkah menuju dapur.

“Ini aroma masakan eomma” gumam Kyuhyun dan mengikuti langkah Eunbin.

“Eommonim!”

“Eomma?”

Ibu Kyuhyun tersenyum lebar melihat dua anak muda itu memanggilnya bersamaan.

“Eomma apa yang kau lakukan disini?” tanya Kyuhyun menyelidik.

“Eomma tahu kalian pasti akan bangun kesiangan. Benarkan tebakan eomma? Eomma kesini untuk membawakanmu pakaian ganti sekaligus membuat sarapan..”

“Jadi.. semalam kalian sampai berapa ronde?”

Ibu Kyuhyun tersenyum jahil sambil melanjutkan kegiatan memasaknya. Eunbin merasa tidak paham maksud ibu Kyuhyun. Sementara Kyuhyun yang memang paham reflek menepuk dahinya.

“Ronde?” tanya Eunbin tidak yakin membuat Kyuhyun mendelik tajam karena kepolosan gadis itu.

“Eomma! Kami tidak melakukan apa-apa. Eomma lihat sendiri pakaian kami masih lengkap!” gerutu Kyuhyun.

Eunbin melihat pakaiannya sendiri. Ia tercengang ketika menyadari maksud dari ‘ronde’ tadi.

“Eommonim.. kami hanya tidur bersama. Aah bukan! Maksudku hanya tidur diwaktu yang bersamaan, tidak lebih. Bagaimana menjelaskannya oppa?!”

Eunbin menarik kemeja Kyuhyun meminta bantuan layaknya anak kecil. Ibu Kyuhyun yang melihatnya pun tak bisa menahan tawa. Ia mematikan kompor lalu menepuk ringan lengan Kyuhyun dan Eunbin bersamaan.

“Seharusnya kalian segera menikah saja.”

“Tapi- eommonim kami sungguh tidak melakukan hal yang aneh.”

Ibu Kyuhyun menyibakkan surai panjang Eunbin. Terekspos sudah leher jenjang gadis itu dipenuhi beberapa kissmark yang masih jelas terlihat.

“Jadi nyamuk mana yang mencetak karya seni seindah ini sayang? Nyamuk bermarga Cho ya?”

Wajah Kyuhyun merah padam karena ucapan ibunya sendiri. Ia memang pandai mempermalukan seseorang. Astaga.

“Bagaimanapun juga aku pernah mengalami masa muda.” lanjutnya.

(Cho Kyuhyun) SHADOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang