Orang-orang berkata, jika ada yang dapat memahami dirinya sendiri, ia akan dapat memahami semua orang. Tapi aku berkata, jika ada yang mencintai orang lain, ia dapat mempelajari sesuatu tentang dirinya sendiri.
***
Jam 11:30 adalah jam istrahat di sekolah SMA NEGERI 702 JAKARTA.
Dimana Adesyair yang selalu kekantin bersama sahabat dekatnya itu. Namanya Mahendra. Teman sekelas, teman sebangku dan sahabat terdekatnya. Menurutnya kantin adalah tempat yang asik untuk mengobrol sesuatu hal yang menarik. Apalagi sambil melihat cewek cewek cakep yang selalu mondar mandir beli jajanan. Dan mereka berduapun selalu duduk dipaling pojok yang tidak jauh dari abang abang penjual es cendol dikantin tersebut."De, lo nggak mau hidup normal aja?"Sambil berjalan menuju bangku yang akan didudukinya.
"Lah, menurut lo gue nggak waras gitu sebelum kenal lo hen?"Kaget dengan ucapan sahabatnya itu yang mengangap dirinya tidak waras.
"Maksud gue bukan itu kadal!"Memukul pelan bahu Adesyair.
"Lah terus?"Ucapnya yang tidak tahu apa yang maksud sahabatnya.
"Ini soal percintaan lo, yang nggak pernah berhenti mainin cewek!"Jelas Mahendra kepada sahabatnya.
"Karena definisi cinta menurut gue ya begitu Hen, sama halnya seperti permainan di PS(Playstations) yang kita mainin. Permainannya banyak dan lo harus nyobain salah satu dari permainan itu, jika lo kalah dalam permainan, lo pindah ke permainan yang lebih asik lagi. Dan ketika lo udah ngerasain bosen ya lo harus cepet cepet tuh ganti permainan yang lebih menarik!"tegasnya dengan percaya diri.
"Ade oh Ade, cinta nggak sebecanda itu. Inget ya Ade, cinta itu bisa datang tanpa harus kita rencanain, cinta akan datang kepada lo yang masih percaya, walaupun kita udah berkali kali terluka dan nggak boleh menyepelekan dan menapikan cinta sebelum lo jatuh cinta. Karena setiap orang yang menyepelekan soal cinta, dia akan diberi pelajaran saat dia jatuh cinta!"Balasnya dengan tegas dan berharap apa yang dia ucapkan bisa membuat sahabatnya sadar.
"Sorry ya, topiknya udah nggak menarik lagi nih!"Ucapnya yang menghiraukan perkataan Mahendra barusan.
Mahendra pun hanya menggeleng gelengkan kepalanya saja melihat kelakuan sahabatnya yang selama ini menyepelekan dan menggangap cinta itu tidak serius, karena baginya cinta itu hanya sebuah permainan.
"Hen coba lo liat cewek di sekitar sini, lo mau pilih yang mana?"Sambil melirik cewek yang ada disekitaran kantin.
"Itu yang disamping cewek yang lagi baca buku fisika!"Sambil menggerakkan bibir kearah Cewek tersebut.
"Kenapa si de?"Tanyanya dengan bingung
"Nih gue kasih tau!"Menatap Mahendra dengan serius.
"Biar ditraktir?"Sahut Mahendra menebak.
"Bukan kambing, itu namanya Gina dia IPS 1, kalau lo pacaran sama dia lo bakal pacaran cuma empat bulan"Ujar Adesyair dengan percaya diri.
"So tau!"Sentak Mahendra yang kesal atas apa yang adesyair ucapkan barusan, seperti indigo saja dia, sangat aneh.
"Dengerin dulu, satu bulan lo bakal sayang ke dia dan sebaliknya, dua bulan lo bakal jalan jalan terus sama dia, dan tiga bulan udah mulai merasakan bosen dan untuk bulan ke empat dia bakal ngomong sesuatu sama lo Hen!"Jelasnya serius walaupun hanya menebak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFINITION OF LOVE (On Going)
Non-Fiction"Ini aku, seorang yang ingin memilih. Tapi bingung akan pilihan. Memilih mengikhlaskan, tapi aku tak begitu pandai arti ikhlas. Memilih merelakan? Ah, dunia ku suram mendengarkan kata itu. Lalu, mana yang lebih melelahkan. Ka...