"Gue bingung sama perasaan gue sendiri, disatu sisi gue cinta sama Alleta dan disisi lain gue harus bisa ngebahagiain Sandra"gumam Adesyair yang sedang duduk disebuah kantin yang tidak jauh dari rumah sakit tersebut, bersama dengan Mahendra dan Fajar yang sedang menyantap makanan yang telah dipesannya.
"De, seharusnya lo seneng ada dua perempuan cantik yang sayang banget sama lo"Ucap Fajar yang iri dengannya.
"Jar, lo kenapa nggak bilang sih dari awal tentang penyakitnya Sandra"tanya Mahendra.
"Gimana gue mau ngasih tau, lo aja nggak nanya"Jawabnya.
"Tapi yang terpenting, gue harus bisa buat Sandra Bahagia dan tersenyum. Biar dia nggak down lagi!"Sahut Adesyair dengan tegas.
Fajarpun berhenti menyantap makanan yang ia makan dan menatap wajah Adesyair yang berada disampingnya. "Nih lo denger baik baik, kadang untuk bisa bikin seseorang tersenyum, lo nggak perlu lucu, nggak harus lo bacain puisi juga. Yang harus lo lakuin kedia lo cuma perlu ada disampingnya, itu udah lebih dari cukup."Ucap Fajar dengan bijak dan langsung menyantap makanannya kembali.
"De, yang lebih terpenting jangan Paksain hati lo buat orang yang belum bisa ngebuat lo jatuh cinta. Jangan cuman lo ingin ngebahagiain seseorang, lo lupa buat ngebahagiain diri lo sendiri."Sahut mahendra yang tak ingin sahabat itu terluka.
Adesyair hanya terdiam, ia terhanyut dengan perkataan sahabatnya itu. Dia sangat bersyukur mempunyai sahabat yang sangat peduli dengannya, tapi ia tetap berisi keras untuk bisa membuat Sandra bahagia dan bisa sembuh dari penyakit yang ada didalam tubuhnya itu, walaupun penyakit itu susah untuk diobati. Karena baginya dengan ia membuat seseorang bahagia, ia bisa menebus segala kesalahan yang pernah ia perbuat waktu lalu, waktu dimana ia selalu menyakiti perasaan wanita.
Bimbang!
Itulah kondisiku saat ini
Tak bisa menentukan yang harus di jalani
Aku bingung memilih siapa yang menjadi kekasih hatiHatiku seakan menyuruhku untuk berhenti
Sebelum merusak seluruh ruang memori
Lalu pergi melupakan yang sudah terjadiOtakku tak bisa lagi berpikir dengan utuh
Bergerak hanya mengikuti irama tubuh
Hilang rasa pada apa yang telah ku sentuh
Entah ada apa dengan rasa yang belum lama tumbuhSeandainya bisa, mungkin aku akan mendua
Membagi waktu untuk yang pertama dan kedua
Hingga pada saat nanti aku menjadi orang tua
Tanpa menyakiti salah satu dari mereka berduaSayangnya, aku tak pernah tega melakukan hal itu
Karena aku sadar semua hanya akan menghambatku
Menghadang jalan yang aku tempuh untuk maju
Aku hanya ingin hidup bahagia untuk masa depanku***
"San, udah larut malem gue sama Mahendra pulang dulu ya."Pamitnya kepada Wanita yang sedang terbaring lemas dihadapannya.
Saat lelaki itu berbalik badan dihadapannya dan mulai melangkah, tiba tiba saja Sandra memberhentikan langkah lelaki itu dengan dia menggengam erat tangannya dan mengatakan. "Kata dokter besok aku udah bisa pulang, kamu bisakan jemput aku besok." Lelaki itupun membalas genggaman darinya, dengan tersenyum lebar kepadanya yang mengartikan bahwa lelaki itu bisa menjemputnya besok, Sandra sangat bahagia dengan senyuman lelaki itu, lelaki itupun melepaskan genggamannya dan pergi meninggalkan Sandra dan Salma diruangan tersebut.
"Ku liat liat wajahnya mirip Lee Min Ho"Bisik Salma yang membuat sahabatnya itu langsung terkekeh dengan ucapannya.
"Lee Min Ho dari mana coba?"Tanya Sandra dengan raut wajah heran.
"Dari Jakartalah masa dari Medan"Sahut Salma.
"Tadi pagi abang abang yang bawa makanan kamu bilang Lee Min Ho juga. Kebanyakan nonton Drakor sih"Jelas Sandra terkekeh.
Salma sedikit cemberut saat ia ditertawai oleh sahabatnya itu, tapi seketika cemberutnya berubah menjadi senyuman bahagia saat melihat sahabatnya itu tertawa lepas.
Dengan melihat Sandra bahagia seperti itu, hati Salmapun sangat tenang."Tapi ku ingatkan sama kau, janganlah kau paksakan hati seseorang buat cinta sama kau, tak baik itu!"Nasihat Salma kepada sahabatnya itu.
"Aku ngerti kok Sal, didunia ini cuma satu yang nggak bisa dipaksain, yaitu Hati."gumamnya dengan suara sedikit serak.
"Paten kali lah sahabatku ini. Nah kau minumlah dulu, suara kau suram kali!"Memberikan gelas air putih kepadanya.
~•~
📌Wettttttt, ini bukan akhir dari cerita, masih ada beberapa lagi yang lebih menarik. JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW, AGAR KALIAN TAU KAPAN DEFINITION OF LOVE AKAN UPDATE.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFINITION OF LOVE (On Going)
Non-Fiction"Ini aku, seorang yang ingin memilih. Tapi bingung akan pilihan. Memilih mengikhlaskan, tapi aku tak begitu pandai arti ikhlas. Memilih merelakan? Ah, dunia ku suram mendengarkan kata itu. Lalu, mana yang lebih melelahkan. Ka...