Drrrttt~Drrrttt
Suara ponsel milik Fajar yang disimpan disaku celana jeans miliknya pun bergetar, ia melihat ponselnya dan mendapatkan sebuah Panggilan suara dari seseorang perempuan yang sangat ia kenal.
"Eh fajar, kau kerumah sakitlah sekarang, sebelum kau kesini kau izinkanlah aku ke pak Reyhan, bilang kedia aku tidak bisa hadir diacara perpisahan sekolah!"Suruh Salma kepadanya ditelpon tersebut.
Nama panjangnya Salmanata Dianty, perempuan unik, cantik tapi galak.
Dia adalah sepupu Fajar Dewantoro. Seorang perempuan yang kental akan logat medannya, seorang siswi di SMAN 702 Jakarta, kelas X IPA I, dan dia adalah sahabat terbaiknya Sandra Renata Dewi."Ada Apa emangnya Sal?"Tanya Fajar ditelpon dengan serius.
"Sandra pingsan, kambuh lagi penyakitnya"Jelasnya.
"Ah nggak percaya aku"Desisnya yang tidak percaya dengan ucapan salma.
"Kek mana ini kok nggak yakin kau, kau dengarlah suaraku baik baik, adakah tampang tidak meyakinkan?. Sudahlah tak usahlah kau lama, kutunggu kau dirumah sakit Citra Lestari, ruang Melati Nomor 14"Ucap Salma kepadanya sedikit kesal dan langsung mematikan panggilan suara darinya.
Fajar sedikit kaget dengan ucapan Salma ditelpon barusan, yang mendengar bahwa sepupunya itu sedang menemani sahabatnya yang sedang sakit. Dan Fajarpun berjalan menghampiri Pak Reyhan, untuk memberitahukan bahwa sepupunya itu tidak bisa hadir diacara perpisahan tersebut.
"Siapa tadi?"Tanya rico yang memberhentikan langkah Fajar.
"Si Salma, dia nyuruh gue izinin ke Pak Reyhan karena nggak bisa hadir diacara ini. Katanya sih temennya masuk rumah sakit."Jelas Fajar kepadanya dan langsung berjalan menghampiri Pak Reyhan dan meninggalkan Mahendra dan Rico
"Siapa yang masuk rumah sakit?"sahut Mahendra.
"biasa temen deketnya Salma, Sandra namanya. Kasian ya cantik cantik bisa sakit"Jawab Rico kepadanya.
Mahendrapun terdiam dan sedikit terkejut dengan perkataannya barusan, tanpa pikir panjang Mahendrapun berjalan meninggalkan Rico dan langsung menghampiri Adesyair yang akan turun dari atas panggung yang telah selesai membacakan sebuah puisi.
"SANDRA DE!"Menepuk pelan bahu sahabatnya itu dengan mimik yang serius.
"Apaansi Hen. Lo suka sama Sandra?"Jawabnya
"Sandra masuk rumah sakit."Jelas Mahendra kepadanya.
Adesyairpun menatap wajah sahabatnya itu dengan serius, ia sedikit tidak percaya dengan perkataannya, Padahal ini Adalah Hari dimana Adesyair akan memberikan sebuah puisi kepadanya. Tanpa pikir panjang Mahendra dan Adesyairpun bergegas menuju rumah sakit tersebut menggunakan mobil milik Mahendra.
"Hen, lo tau rumah sakitnya dimana?"
"Lo telpon Fajar, soalnya Fajar yang tahu"Jawabnya yang sedang menyetir mobil.
Adesyairpun mengambil ponsel miliknya dan langsung menelpon temannya itu, setelah menelponnya dan mendapatkan nama rumah sakitnya, Adesyairpun tahu dimana Sandra berada. Dirumah sakit Citra Lestari, ruang Melati nomor 14. Mereka berduapun menuju rumah sakit tersebut.
***
Disebuah rumah sakit yang begitu besar dan tempat dimana Sandra dirawat, Adesyair dan Mahendrapun berjalan dan mencari Ruang Melati.
Setelah sampai dan menemukan ruang tersebut, mereka berdua melihat seorang Perempuan cantik dengan rambut hitam sepunggung sedang berdiri didepan pintu ruangan yang bernomor 14 dengan raut wajah yang begitu sedih dan cemas, Benar dia adalah Salmanata Dianty.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFINITION OF LOVE (On Going)
No Ficción"Ini aku, seorang yang ingin memilih. Tapi bingung akan pilihan. Memilih mengikhlaskan, tapi aku tak begitu pandai arti ikhlas. Memilih merelakan? Ah, dunia ku suram mendengarkan kata itu. Lalu, mana yang lebih melelahkan. Ka...