Tidak ada seorang pun yang siap dengan perpisahaan, perpisahaan selalu saja menyisakan rongga kecil yang hilang di dalam hati.
~
Bel pertama pun berbunyi, dan untuk memulai acara perpisahan, pagi hari yang begitu cerah ini, seluruh siswa dan siswi berkumpul dilapangan dengan begitu semangat untuk mendengarkan arahan dari pak Reyhan.
"Asalamuallaikum Wr. Wb. Alhamdullilah kita diberi kesehatan untuk hari ini dan bisa berkumpul dihari yang begitu spesial dengan wajah wajah yang sangat bahagia, untuk itu kita butuh kerja sama dari kalian semua hari ini. Dan yang akan tampil dipanggung nanti, harap dipersiapkan dengan sebaik baiknya diri kalian. Itu saja dari saya dan Terimakasih."Ujar Pak Reyhan diatas panggung kepada murid muridnya.
Seluruh siswa dan siswipun membubarkan diri masing masing dan yang akan tampil akan mempersiapkan dirinya diatas panggung nanti.
"ADE!"Teriaknya yang memberhentikan langkah laki-laki itu.
Alletapun hanya terdiam saat dihadapannya. Penampilanya yang begitu berbeda, yang membuat bola matanya tak henti hentinya memandang wajah lelaki itu. Alleta saja bisa terdiam dengan penampilannya hari ini, bagaimana dengan wanita lain.
"MALAH BENGONG"Ucap laki laki itu kepada wanita yang ada dihadapannya.
"J-jangan lupa senyum"Jawab Alleta lugu.
"Jika itu yang kamu mau, akan aku lakuin kok Ta!"Jawabnya dengan tersenyum bahagia kepadanya.
"Ohiya aku kebelakang panggung dulu ya."Pamit Adesyair kepada Alleta yang ada dihadapannya.
Alleta hanya membalas senyuman manis kepadanya, Adesyairpun berjalan meninggalkan wanita itu dan pergi menuju belakang panggung, dimana Mahendra, fajar dan Rico sudah menunggunya.
"RICO LO UDAH SIAP?
"FAJAR LO GIMANA?"Tanya Mahendra lagi dengan tegas kepada temannya.
"GUE SELALU SIAP!"Jawab Fajar dengan lantang.
"Ohiya, Si Ade mana?"Tanya Rico
"GUE DIBELAKANG LO!"Teriak Adesyair yang berada dibelakang tepat dimana Rico berdiri.
"Widih Keren banget penampilan lo hari ini Bosku"Ujar Fajar yang terpukau melihat penampilan Adesyair yang begitu berbeda.
"De, lo tinggal pilih aja nanti gitar yang ada diatas panggung"Ujar Mahendra.
"Tenang aja Sob, kalau lo bayar SPP nya nggak nungak, gitarnya Aman kok"Sahut Rico yang membuat temannya terkekeh dengan perkataannya.
"YEE, GUE UDAH LUNAS KALI!"Menepuk pelan bahu Rico.
Disaat mereka berempat sedang asik mengobrol dan sudah mempersiapkan dirinya sebelum tampil dipanggung, tiba tiba saja si pembawa acaranya memanggil nama mereka berempat untuk maju dan menampilkan pertunjukkan musiknya. Mereka berempatpun bergegas menuju panggung dengan begitu semangat, suara tepuk tangan pun terdengar dibawah panggung disaat mereka menggunakan alat musik yang akan mereka mainkan masing masing. Dan akhirnya mereka berempat pun tampil diatas panggung itu dengan membawakan sebuah lagu yang sudah mereka pilih sebelumnya dengan begitu semangat.
Seluruh siswa dan siswipun ikut bernyanyi dengan sangat gembiranya, begitupun Alleta.***
Suara tepuk tangan terdengar sangat keras saat mereka berempat selesai menyanyikan sebuah lagu dan turun dari panggung tersebut. Dan mereka berempatpun berjalan menuju belakang panggung dan beristrahat sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFINITION OF LOVE (On Going)
Não Ficção"Ini aku, seorang yang ingin memilih. Tapi bingung akan pilihan. Memilih mengikhlaskan, tapi aku tak begitu pandai arti ikhlas. Memilih merelakan? Ah, dunia ku suram mendengarkan kata itu. Lalu, mana yang lebih melelahkan. Ka...