[23] abode of the lore

555 91 41
                                    

{Happy New year! I have a gift for you!

Any Wenga enthusiast? Go check my newly published oneshot Wenga fanfiction > "Kronologi Hari Bahagia" on my profile!

Any Wenga enthusiast? Go check my newly published oneshot Wenga fanfiction > "Kronologi Hari Bahagia" on my profile!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you like it!}

_

_

Yoongi membisu. Tentu saja dia membisu.

"Jadi kau mengajakku kencan?"

Ini pertama kalinya seorang perempuan mengatakan itu secara langsung pada Yoongi. Menjadi seorang pangeran, tentu saja kau mendapatkan segala perhatian dari kaum wanita manapun yang kau mau. Tapi masalahnya, mereka akan malu-malu kucing berada di depanmu.

Yoongi sering mendapat bisikan bahwa seorang gadis bernama Yewon menyukainya, atau bagaimana seorang Countess mengatakan bahwa putrinya yang bernama Nayeon ingin diajak berdansa oleh Yoongi. Atau bagaimana seorang selebriti terkenal di negerinya, Suran, secara blak-blakan mengatakan bahwa Yoongi adalah tipe idealnya.

Tapi hanya sebatas itu saja. Ia tidak pernah mendengar secara langsung dari perempuan-perempuan yang bersangkutan. Suran mungkin bisa ia hitung sebagai sebuah pengakuan, tapi wanita itu hanya mengatakan bahwa Yoongi adalah tipe ideal di televisi nasional saat sedang sesi wawancara untuk program talk show—mungkin saja hanya untuk publisitas.

Yang benar-benar serius? Nihil.

Baiklah, bukan benar-benar nihil mengingat si nona cantik pecinta langit di depannya secara frontal menanyakan apakah Yoongi mengajaknya dalam sebuah kencan.

Apakah mengajaknya terbang merupakan sebuah kencan?

Haruskah ia bertanya pada Minseok terlebih dahulu bagaimana proses yang baik perihal mengajak seorang gadis berkencan?

Satu hal membuat Yoongi tersadar. Alasan mengapa tidak ada yang benar-benar serius mengatakan bahwa mereka menaruh rasa pada Yoongi secara langsung adalah Yoongi yang terlalu memasang sebuah jeruji untuk dirinya sendiri. Mungkin jika saja Yoongi bersikap lebih terbuka, kasurnya akan hangat dengan belaian wanita-wanita yang bisa ia sebut kekasih. Namun Yoongi tak pernah benar-benar terbuka. Ia memilih untuk tidak terbuka.

Dan bagaimana dengan sekarang? Apakah ia mulai terbuka?

Perlu Yoongi camkan bahwa alasan ia mencoba untuk mengajak Seungwan terbang adalah karena ia harus mendekatkan diri dengan calon istri. Walaupun perjodohan, ia tidak ingin kesehariannya diingatkan bahwa istrinya bukan 'istrinya'. Setidaknya sebuah konotasi istrinya adalah 'temannya' merupakan suatu hal yang lebih enak untuk direnungkan. Jika 'temannya' terlalu intim bagi mereka berdua, 'koleganya' mungkin sebuah batasan yang cukup.

Dan menjadikan Wendy seorang 'teman' atau 'kolega' tentu dibutuhkan usaha dan niat baik Yoongi yang ingin mendekatkan diri pada Wendy.

Ia harus membuka dirinya.

of Lace and Velvet || {btsvelvet/bangtanvelvet; Wendy x rap line}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang