Giveaway pulsa 100k all operator dan provider, khusus buat pembaca 'of Lace and Velvet' tersayang! Cek info-nya di akhir chapter :D
_
_
Beethoven's 5 Secrets—Beethoven's 5th Symphony & OneRepublic's Secrets; oleh The Piano Guys.
_
_
"Ah! Kau kelihatan cantik sekali!" seru Rosé yang memperhatikannya dari tempat tidur selagi Seulgi memoleskan gincu di bibir Wendy untuk memberikan sentuhan terakhir pada wanita tersebut. Sebuah dadanan tipis dan sederhana yang cocok untuk sebuah pesta the pada sore hari, setidaknya itulah yang Seulgi katakan.
Seulgi kemudian ikut menghadap cermin dan menyejajarkan dirinya pada Wendy, tersenyum melihat ke arah Wendy yang terlihat begitu cantik dengan rambut tergerai dan sebuah gaun selutut tanpa lengan berwarna merah muda. Seulgi mengangguk pada Rosé, setuju bahwa sang Putri benar-benar memikat.
Wendy berdehem dan membawa kembali Seulgi serta Rosé dari kekaguman mereka.
"Kurasa segelas air limun takkan menyakitkan, bukan?" Wendy berkata tanpa melepas pandangannya dari cermin.
"Akan segera kuambilkan untukmu," Seulgi meremas pundak Wendy sebelum mempermisikan dirinya untuk keluar dari kamar.
Wendy menghela napasnya lesu sambil bermain dengan cincin berlian yang bersemayam di jari manisnya.
"Kau tak apa?" tanya Rosé dan Wendy mengangguk. Wendy sudah cukup bosan sebenarnya dengan orang-orang yang menanyakan apakah ia baik-baik saja, karena Wendy memang baik-baik saja.
"Kau tampak begitu lesu," kata Rosé lagi dan Wendy pun hanya terdiam mencoba menepis fakta bahwa ia berbohong pada dirinya sendiri.
Wanita itu kemudian menguatkan dirinya dan berkata bahwa 'aku baik-baik saja', sambil menghela napas panjang.
"Aku baik-baik saja, Rosé," kata Wendy pelan. "Nyawaku sepertinya masih belum kembali semua."
Hal tersebut membuat sepupunya yang bersurai pirang-oranye itu kemudian tertawa canggung.
"Kau tahu bahwa kau bisa menceritakan apapun padaku, bukan? Atau pada Seulgi," kata Rosé yang kembali serius, membuat Wendy tertegun. "Aku bersumpah takkan mengatakan apapun ataupun mengatakan pada siapapun."
Wendy menggeleng pelan. Hatinya tidak begitu ringan akhir-akhir ini dan sejujurnya tawaran Rosé begitu baik dan tulus, namun Wendy pun tidak tahu akan bercerita apa.
"Ketika kau bertemu dengan orang tuamu nanti," Rosé menambahkan. "Cobalah untuk tidak sering-sering menghela napas berat. Mereka akan berpikir bahwa ada sesuatu yang mengganggumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
of Lace and Velvet || {btsvelvet/bangtanvelvet; Wendy x rap line}
FanfictionHidup Wendy bagaikan labirin, penuh kejutan dan tak lari dari kompleksitas. Berisikan gemerlapan lampu gantung dan alunan musik klasik, serta sutra yang dikenakan oleh orang-orang yang berkuasa di negerinya; dibalut dengan aroma kuat alkohol. Intipl...