[17] dear antonio vivaldi

594 105 39
                                    

The Four Seasons: Summer-Antonio Vivaldi.

"Concerto No. 2 in Gminor, Op. 8, RV 315, "L'estate" (Summer): iii. Presto" || Direkam di Vienna pada tahun 1957 oleh Jan Tomasow, I Solisti Di Zagreb & Antonio Janigro.

_

_

Namjoon segera menapakkan kakinya pada dasar perahu dan Jungkook mengekor di belakang sebagai escort-nya. Tak jauh dari keberadan sang kapten, ia melihat sang pangeran yang juga melakukan hal sama, diikuti oleh salah seorang pria yang tak ia kenal, sedangkan saudara laki-laki sang pangeran memilih untuk tetap di darat.

Namjoon mengecek kembali persediaan peluru dan memastikan pada Jungkook bahwa ia siap dan hanya tinggal menunggu aba-aba. Namjoon kembali menoleh pada pangeran yang berada di sisi kanannya. Pria itu hanya menatap lurus ke seberang sungai selagi pria yang satu lagi menyiapkan persiapannya.

Namjoon beralih ke belakang dan melihat Jungkook sedang memasang sebuah lampu sorot di belakang perahu dan kemudian menghadapkannya ke arah air.

"Redupkan saja," kata Namjoon pada Jungkook dan si pengawal muda menatap atasannya bingung. "Kita tidak mau menarik perhatian sesuatu yang lain."

Jungkook mengerjapkan matanya beberapa kali saat melihat ke bawah air dan kemudian mengerti. Sang kapten mengulurkan tangannya ke air dan merasakan betapa dinginnya air tersebut sehingga ia tak sanggup untuk membiarkan tangannya menyentuh air untuk lebih lama lagi.

"Kau pikir," Jungkook masih sibuk menyiapkan lampu sorot sebagai alat penerang mereka. Di seberang kanan, begitu juga si ajudan pangeran yang dengan bantuan orang lain akibat tubuhnya yang tak dapat menggapai lampu sorot tinggi tersebut, sedang bersusah payah menyetel cahaya penerang. "Mereka berburu pada malam hari?"

"Kita berburu pada malam hari, Jungkook," Namjoon memutarkan bola matanya.

"Kau tahu betul bukan itu yang kumaksud, Kapten," Jungkook menggerakkan lampu tersebut ke samping kanan dan kiri, memastikan engselnya tidak menyangkut dengan hal lain agar mudah untuk digerakkan. "Para predator itu, maksudku."

Namjoon berpikir sejenak dan melihat jam tangannya. Pukul 9.40 yang tertera. Namjoon melihat kembali sang pangeran yang berada tak jauh darinya, namun kali ini ia bertatap muka dengan sang pangeran yang memberinya tatapan yang tak ia suka. Namjoon memberinya sebuah salutan dengan membawa jari telunjuk dan tengah yang ia rapatkan menjadi satu kesatuan menuju pelipis. Sang pangeran hanya mengangguk sekali, sebagaimana seorang perwira petinggi membalas sebuah salut dari perwira yang lebih rendah. Selesai Yoongi mengangguk, Namjoon melepas dua jari bertautannya dari pelipis dan mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

Ia melihat kembali jam tangannya. Pukul 9.45.

"Jungkook," Namjoon berbalik mengarah Jungkook yang sedang duduk di belakang perahu-telah selesai dengan semua hiruk-pikuk persiapan. Jungkook membesarkan matanya-bertanya mengapa sang kapten tiba-tiba memanggilnya ketika semua persiapan sudah siap tempur. "Apakah di tempat perlengkapan senjata ada sebuah tombak?"

"Kau ingin berburu menggunakan tombak?" Jungkook mengangkat alisnya. "Aku takkan menyarankanmu untuk menggunakan tombak untuk berburu binatang selincah bebek. Tetap saja pada senjata apimu, Kapten. Tapi jika kau memaksa, kusarankan bahwa panah akan lebih baik."

"Tombak, Jungkook. Jangan membantah," Namjoon mengingatkan. Jungkook menghela napasnya, berdiri dan melangkah keluar-segera beranjak dari perahu menuju mobil jeep untuk mengambil box perlengkapan senapan. "Cepatlah bergerak, kita tak punya banyak waktu."

of Lace and Velvet || {btsvelvet/bangtanvelvet; Wendy x rap line}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang