Ch. 08

2.9K 272 11
                                    

Chp. 08_____Yang tak diinginkan terjadi_____

Lisa, Lisa Margareth. Itulah nama seorang anak yang harus ku urus kini. Memiliki rambut berwarna biru gelap dikepang dua, disertai bola mata coklat embun. Jika aku berpendapat, tak ada kemiripan sama sekali dengan pria kekar itu, seorang yang tadi disebutnya sebagai Ayahnya.

Jika  dipikir-pikir lagi, resiko menerima permintaan ini sangatlah tinggi. Aku harus menjaganya selalu, tak luput dari pengawasanku. Jika terjadi hal-hal yang aneh pada putrinya, aku tak tau apa yang akan terjadi padaku selanjutnya. Untuk itu aku menggenggam tangannya dengan erat, berusaha tidak terpisah darinya. Dia lumayan mudah diurus, serta patuh akan seluruh ucapan yang ku perintahkan.

Kini aku berada di pusat kota, yang sedang ramai dengan rimbunan orang. Di pinggiran jalan sudah berjejer kios kecil yang menjual berbagai makanan siap saji. Berbagai aroma sedap terpancar dari makanan itu seakan menghipnotis diriku, hingga tubuhku tak dapat menahannya lagi. Tetapi aku mencoba kembali fokus, dengan menepuk kecil kedua pipiku.

Di depan sana seluruh anak sudah mengantri panjang. Ratusan, tidak-tidak, ini bahkan hampir mencapai ribuan. Mau bagaimana pun aku harus mengantri juga. Jika diperkirakan setiap 30 detik aku hanya dapat berjalan selangkah ke depan.

"Hah~ ini sungguh membosankan. " Gumam kecilku.

Lisa kini berada tepat di belakangku. Wajahnya sangat panik melihat keramaian ini, itu jelas tampak dari responnya yang melirik kekiri-kanan.

Seraya memegang kepalanya, "Apa kau baik-baik saja? "

Dia merespon cepat dengan menganggukkan kepalanya.

Sudah beberapa jam berlalu, dan kini antrian di depan kami sudah sangat jauh berkurang dari pada tadi.

Aku kembali melihat bagaimana keadaan Lisa. Sepertinya dia sangat lelah dan seluruh pakaiannya basah akan keringatnya sendiri.

"Kau lelah? " Tanyaku kembali.

Sontak dia terkejut dan kemudian merespon pertanyaan ku dengan menggelengkan kepalanya.

Aku mengeluarkan sebotol minuman dingin dari cincin ruangku. Seraya memberikan padanya, "Nih, minum. Sangat merepotkan jika kau pingsan nanti. "

*Cincin ruang memiliki spesialis yang unik, yang memungkinkan suatu benda sesuai dengan keadaan awalnya. Maksudnya sesuai dengan bentuk serta keadaan awal, sebelum dimasukan dalam cincin ruang ini.

Dia sedikit terkejut dengan sikap yang baru saja ku tunjukkan. Walaupun begitu dia tetap menurutinya.

"Te-terima kasih. " Ungkap malu-malu nya.

1, 2, 3, ... Hingga 6 jam sudah berlalu, dan hari pun mulai gelap. Di saat hari yang mulai gelap ini, akhirnya kami sampai juga di depan meja yang dinantikan.

Di depan, seorang wanita cantik sedang duduk dengan manisnya. Dengan senyuman kecilnya, "Silahkan isi formulirnya. " Ucapnya melebarkan lengannya ke kertas yang sudah berada di atas meja. Aku mengisi seluruh formulir itu dengan singkat dan jelas.

"Wow. Tulisan mu lumayan bagus dek! " Ucap spontan cewek pengurus formulir itu.

Dengan sedikit mengaruk-garuk kepalaku, aku menjawabnya dengan tawa kecil, "Hehehe~ "

Karna Lisa sejalan denganku, aku juga membantunya mengisi formulir ini. Seperti yang kuduga, dia sangat kikuk.

Cewek pengurus itupun memberiku secarik kertas kecil. Kertas itu bertuliskan E023.

Seraya memiringkan sedikit kepalaku ke kanan, "E023? "

"Ah! Itu merupakan nomor lot. Jika huruf yang tertulis disana A, maka akan dilaksanakan besok. Karna huruf lot mu tertulis E, maka itu akan dilaksanakan 5 hari lagi. ” Ungkap ramahnya.

Sekai no Hīrō to Yūmeina Akuyaku ni Naru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang