Ch. 50

1.3K 117 48
                                    

Chp. 50_____"Terciptanya lidah tajam & Kecurigaan kecil”______

Aku terbangun dan mendapatkan diriku telah terbaring di atas kasur yang sangat empuk.

Ketika aku bangkit, sebuah sengatan menyengat kepala belakangku dengan denyutan yang sangat menyakitkan. "Ugh..! Apa ini? "

Aku meraba kepala belakangku yang terasa sakit tersebut. Rupanya ada sebuah benjolan disana, yang sangat besar.

Sembari mengelus lembut benjolan tersebut aku mengamati kesekitar ruangan.

Sebuah suara terdengar dengan jelas. "Apakah anda baik-baik saja tuan? " Yang membuatku langsung menoleh kearah suara.

Rupanya Liza dengan sosok Roh nya kini bersimpuh dilantai sembari melototi ku dengan tajam, seakan ingin memahami sesuatu dariku.

Aku heran akan apa yang dia lakukan kini, hingga membuatku sedikit terganggu.

"Hey.. apa kau sudah puas mengamati ku? "

" ... "

Tak ada respon apapun darinya, yang malah mulai memejamkan matanya. Hingga akhirnya menghela nafas panjang, yang terlihat sedikit kecewa.

"Hah~ entah mengapa saya mulai paham sekarang. " Ungkapnya.

Dengan raut wajah penuh tanda tanya. " ... ? Apa yang kau pahami? "

Sembari terus melotot kearah ku. "Saya telah memahami bahwa anda benar-benar seorang banjingan. " Ucap santainya dengan lancar.

Sontak aku terkejut dengan ucapan tajamnya tersebut. "Ha?! Apa-apaan dengan ucapan mu itu? Dilihat darimanapun, bagaimana mungkin aku adalah seorang banjingan? "

Dengan cepat Liza menjelaskan. "Dari anak kecil(loli), wanita muda(onee-san), bahkan wanita yang telah menikah(milf) anda embat semuanya. Itu sudah mencerminkan bahwa anda seorang banjingan. "

Aku menentang ucapannya. "Jangan salah paham. Walaupun tubuhku kini hanya berusia 10 tahun, namun dengan ingatkan dikehidupan ku sebelumnya membuatku berpikir dewasa. Wanita seperti itulah yang menjadi idaman dikehidupan ku sebelumnya. Dan jika diperkirakan, umurnya tak jauh lebih tua dengan umurku dikehidupan sebelumnya. " Ungkapku mencoba membela diri.

Dengan raut wajah penuh dengan keraguan. "Banjingan tetaplah banjingan. Saya akhirnya paham bahwa Job Harem King memang sangat cocok buat anda.. "

Sontak aku langsung kesal dengan ucapan yang dilontarkannya padaku. Namun aku sedikit heran dengan tingkah lakunya kini yang sangat blak-blakan. ada yang salah dengannya?

"Sepertinya lidahmu sangat tajam, ya? " Guyonanku mencoba mencari tahu.

Liza langsung membusungkan dadanya dengan menaikkan tubuhnya tinggi-tinggi. "Fufu. Saya kini sedang berada di fase pemberontakan. Saya sudah lelah dengan pembicaraan formal dengan anda, jadi tak masalah lah kan jika saya ingin lebih terbuka lagi dengan apa yang ingin saya ucapkan. "

Melihat yang penuh percaya diri membuatku tak mengerti. "Apa-apaan dengan wajah bangga mu itu? ... Hah~ " Hela nafas beratku.

Aku tak ingin berdebat lebih lanjut lagi karna itu akan membuang-buang waktu saja.

Liza mulai tersenyum kearah ku yang terlihat sangat senang. "Tuan-tuan.. Bagaimana dengan kepala anda? Apa itu masih sakit? "

"Hmmn.. ya, sedikit. " Sembari kembali mengusap kepalaku.

Sontak Liza tertawa keras entah kenapa. "Hahaha. "

"Apakah ada yang salah? "

Sembari tertawa untuk beberapa saat, Liza akhirnya menjelaskan. "Haha, tidak-tidak. Saya teringat ketika Layna membantu anda sampai keruangan ini. Dia menyeret kaki anda bagaikan sebuah gerobak, menuruni tangga dengan tetap menyeret kaki anda yang membuat kepala anda terbentur puluhan kali. Bahkan sesekali dia melompat dengan riangnya seakan senang dengan tindakan yang dia lakukan tersebut. Sepertinya tak perlu di khawatir karena anda tidak mengalami geger otak sedikitpun, kan? Hahaha.. " Tawanya kembali diakhir kalimat.

Sekai no Hīrō to Yūmeina Akuyaku ni Naru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang