.
.
.Haruto akhirnya terbangun setelah sebelumnya mendapatkan terror telfon dari sang bunda.
"Haruto, apa kau baik-baik saja?" tanya seorang wanita dari ujung telfon.
"Ya, aku baik-baik saja mama." Jawab Haruto dengan suara khas orang baru bangun tidur.
"Kau baru saja terbangun?"
"Ya.."
"Apakah Hyunsuk masih tertidur?"
"Mungkin."
"Kau sudah tidak sekamar dengannya?"
"Masih."
"Lalu? Ah, kau sedang tidur dikamar Jeongwoo?"
Sontak Haruto melirik sosok disebelahnya yang masih tertidur, "Ah, yaa.. Kami mendapatkan libur, jadi sekarang aku sedang menginap dirumah Jeongwoo." Ujar Haruto yang lagi-lagi menggunakan nama Jeongwoo sebagai alasan.
"Baiklah nak, nikmati liburan mu. Makanlah dengan teratur."
"Baik ma". tutup Haruto.
Baru saja Haruto ingin menaruh smartphonenya, namun ia mendapatkan notifikasi pesan dari sosok yang baru saja namanya ia gunakan sebagai alasan untuk berbohong.
"Haruto, aku pergi keluar dengan Ibu dan Hyungku. Jangan berbuat macam-macam ke Reina noona. Awas saja kau. Aku akan segera kembali!"
Haruto yang nyatanya masih merasakan kantuk tidak meladeni pesan dari sahabatnya tersebut. Ia menaruh smartphonenya dinakas dan kembali tidur. Namun kali ini, ia memeluk kekasihnya, Reina.
"Bersenang-senanglah Jeongwoo. Kau tidak perlu kembali, ku mohon." gumam Haruto dalam hati, sebelum akhirnya ia melanjutkan mimpinya yang sempat terpotong.
.
.
.Reina perlahan melepaskan pelukan Haruto yang masih tertidur dari tubuhnya. Tanpa ia sadari sebuah senyum mengembang dari bibirnya saat ia melihat wajah polos Haruto, "kau pasti sudah gila, Reina." gumam Reina dalam hati setelah ia menyadari apa yang baru saja ia lakukan.
Setelahnya Reina lebih memilih untuk segera mandi sebelum ia akan semakin gila karna Haruto..
.
."Aishh Haruto, kau mengagetkan ku." gerutu Reina saat ia melihat Haruto kini tengah bersandar di headboard bed sambil memainkan smartphone milik Reina.
"Kau sudah mandi noona?" tanya Haruto santai.
"Oh.. Bisa kau keluar sebentar Haru? Aku ingin mengganti pakaianku." Jawab Reina sedikit gugup.
"Anni.. Kau bisa menggantinya dengan aman, aku tidak akan melihat." Ujar Haruto yang masih terfokus dengan smartphone milik Reina.
"What?" tanya Reina tidak percaya.
"Hmm?" tanya Haruto yang akhirnya tidak lagi fokus dengan smartphone. Kini ia melihat kearah Reina yang tengah berdiri diambang pintu dengan bath robes yang menutupi tubuhnya.
"Baiklah-baiklah aku keluar noona". Ujar Haruto setelah menyadari ekspresi wajah Reina yang kini terlihat sedikit kesal. Lalu ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar Reina dengan membawa smartphone milik wanitanya, "aku pinjam smartphonenya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SECRET LOVER : NOONA | HARUTO
FanfictionHaruto merupakan seorang trainee yang akan segera debut menjadi IDOL, mimpi yang berhasil ia capai dengan segala pengorbanan dan usaha. Namun, disaat itu juga seseorang masuk kedalam dunianya. Ini tentang Haruto yang begitu mencintai seseorang yang...