.
.
.Haruto masih setia menunggu Reina ditengah gerimis yang mengguyur kota Seoul. Haruto mempercepat jadwal latihannya hari ini dan segera bergegas untuk bertemu dengan Reina. Haruto bahkan tidak peduli dengan pakaiannya yang basah terkena air hujan. Sesekali ia mengecheck smartphone berharap Reina menjawab pesannya.
Senyum Haruto mengembang saat ia melihat sosok yang ditunggu nya turun dari mobil dan menghampiri nya.
"Kenapa kau tidak menunggu di cafe? Lihat, pakaianmu basah." Ujar Reina sambil menyodorkan payung yang dipakai nya.
"Lebih baik kita tidak berbicara disini, aku takut orang lain melihat kita." Jawab Haruto seraya memasuki mobil Reina begitu saja yang disusul Reina setelahnya
"Sebaiknya ganti pakaian mu, kau bisa terkena flu."
"Akan memakan waktu jika aku harus kembali ke dorm." Tolak Haruto meskipun sebenarnya ia merasa kedinginan. Reina tidak menjawab perkataan Haruto. Ia menjalankan mobilnya kesuatu tempat yang Haruto tidak tahu kemana tujuannya.
Selama diperjalanan tidak ada percakapan diantara keduanya. Namun sesekali Haruto memperhatikan Reina yang sedang fokus menyetir.
.
.
."Masuklah." Ujar Reina mempersilahkan Haruto memasuki apartmentnya. Haruto tidak percaya Reina membawanya kemari, namun ia tetap mengikuti Reina memasuki apartmentnya.
"Bilasan lah atau kau akan benar-benar terkena flu, aku akan menyiapkan pakaianmu." Reina mempersilahkan Haruto measuki kamar mandi yang ada didalam kamarnya lalu meninggalkan Haruto yang terlihat bingung dengan sikap Reina kepada dirinya, namun pada akhirnya Haruto mengikuti perintah Reina dan membilas tubuhnya.
Reina bergegas mencari pakaian yang memungkinkan untuk Haruto kenakan. Akhirnya ia memilih sepasang training suit untuk di kenakan Haruto.
"Haruto.. Pakaiannya aku taruh diatas tempat tidur, oh?!". Ujar Reina sedikit berteriak sambil mengetuk pintu kamar mandi.
"Hmmm."
.
.
."Boleh aku masuk?" Tanya Reina dibalik pintu kamar nya. Setelah mempersiapkan pakaian untuk Haruto, Reina langsung kedapur untuk membuatkan segelas cokelat hangat untuk Haruto.
"Hmm."
"Minumlah ini agar tubuhmu hangat." Reina menyodorkan segelas hangat yang dibuatnya.
"Terimakasih." Haruto menerimanya namun segelas cokelat hangat itu ia taruh di sebuah meja yang ada dikamar Reina.
"Hmm.. Lalu, apa yang ingin kau bicarakan dengan ku Haruto-ssi?" Tanya Reina yang kini berdiri tepat Haruto.
"Mengapa kau tidak pernah lagi menghubungiku, noona?" Tanya Haruto pelan
Reina tidak langsung menjawab pertanyaan Haruto, ia malah mengambil pengering rambut miliknya.
"Duduklah, aku akan mengeringkan rambutmu." Ujar Reina seraya menarik tangan Haruto, menuntunnya lalu mendudukan Haruto di tepi kasur.
"Tolong jawab pertanyaanku noona, kenapa kau tidak pernah menghubungiku? Padahal kau tahu aku menunggumu."
"Karna.." jawab Reina ragu. Haruto menatapnya dengan dalam.
"Baiklah, aku ganti pertanyaannya.. Apa kau baik-baik saja?"
"Anni.."
"Kau pernah merindukanku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SECRET LOVER : NOONA | HARUTO
FanficHaruto merupakan seorang trainee yang akan segera debut menjadi IDOL, mimpi yang berhasil ia capai dengan segala pengorbanan dan usaha. Namun, disaat itu juga seseorang masuk kedalam dunianya. Ini tentang Haruto yang begitu mencintai seseorang yang...