.
.
.Waktu berjalan begitu lambat bagi seorang Haruto. Berkali-kali ia melihat waktu di smartphone miliknya.. Entah berapa lama lagi ia harus duduk manis mendengarkan presentasi yang dijelaskan oleh seorang staff yang sama sekali tidak ia pahami.
"Wae?" Bisik Jihoon yang diam-diam memperhatikan Haruto yang sejak tadi terlihat gelisah.
"Hm?"
"Kau terlihat gelisah.. Berkali-kali kau mengechek smartphonemu, apa terjadi sesuatu?"
"Aah ya.. Sesuatu terjadi dengan temanku dan Jeongwoo.."
"Huh? Nugu? Kau dan Jeongwoo bisa pergi jika itu darurat.. Aku akan bilang ke manager."
"A-anniyo.. Gwenchanna hyung. Aku dan Jeongwoo bisa pergi setelah meeting ini selesai."
"Jinjja? Baiklah.."
.
.
."Jeongwoo palli kajja.." Haruto menarik tangan Jeongwoo yang terlihat masih berbicara dengan Asahi sesaat setelah meeting berakhir.
"Yaa.. Tunggu sebentar, ada yang masih harus aku bicarakan dengan Asahi hyung. Kita juga harus meminta izin terlebih dahulu dengan manager."
"Wae? Apa terjadi sesuatu?" tanya Asahi yang tidak paham dengan apa yang terjadi diantara kedua adiknya.
"Hyung.. Bisakah nanti saja kau melanjutkan pembicaraannya dengan Jeongwoo? Aku dan Jeongwoo harus pergi."
"Ah.. Baiklah."
"Aish.. Baiklah aku izin terlebih dahulu dengan manager.."
"Tidak perlu, aku sudah izin.. Palli.." lagi-lagi Haruto menarik Jeongwoo dan menyeretnya pergi keluar dari ruang meeting.
***
"Dia masih dirumah sakit kan?" tanya Haruto yang memastikan bahwa Reina masih berada dirumah sakit.
"Seharusnya.. Tapi sepertinya ia diizinkan pulang hari ini."
"Kenapa kau baru memberi tahuku hari ini?" tanya Haruto muram.
"Dia tidak ingin membuatmu khawatir.. Dan juga kita sangat sibuk beberapa hari ini." gumam Jeongwoo pelan.
"Paman.. Kita mampir sebentar ke toko bunga didepan sana.." lanjut Jeongwoo kepada supir taxi seraya menunjuk sebuah toko yang ia maksud.
***
"Oh.. Kalian datang.." Sapa Reina ramah.
"Hm.. Kau akan pulang sekarang noona?" tanya Jeongwoo seraya menghampiri Reina yang tengah memasukan beberapa barang kedalam tas miliknya.
"Oh, dokter sudah mengizinkan aku pulang. Kalian dari kantor?"
"Hm.. Kenapa kau tidak memberitahuku jika kau diopname?" Tanya Haruto yang langsung mengambil alih kegiatan Reina.
"Aku hanya sedikit kelelahan Ruto. Tidak seburuk yang kau pikirkan."
"Baiklah."
"Eiyy.. Kau marah? Jinjja.. Aku tidak bermaksud untuk.."
"Ya, aku tahu.."
"Sepertinya aku lebih baik keluar dari sini. Ryujin sedang mengurus administrasi noona?" interupsi Jeongwoo yang tidak tahan melihat adegan yang sedang berlangsung saat ini.
"Hm, dia sedang mengurus administrasi Jeongwoo-ya.."
"Jeongwoo, sebentar.. Bisakah kau pulang dengan Ryujin? Aku yang akan mengantar Reina noona keapartmentnya." tahan Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SECRET LOVER : NOONA | HARUTO
FanfictionHaruto merupakan seorang trainee yang akan segera debut menjadi IDOL, mimpi yang berhasil ia capai dengan segala pengorbanan dan usaha. Namun, disaat itu juga seseorang masuk kedalam dunianya. Ini tentang Haruto yang begitu mencintai seseorang yang...