FIGHT

121 21 0
                                    

.
.
.

Reina tetap lah Reina, wanita yang memiliki segudang misteri dalam kehidupannya. Bahkan Hyunsuk yang notabene masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan Reina tidak cukup mengenal Reina dengan baik. 

Meskipun kehidupan yang Reina jalani didominasi misteri yang menyedihkan, terdapat sisi kontras dari diri Reina yang membuat siapa saja dengan mudah menyukainya. Reina merupakan sosok yang sangat menyenangkan dan penuh perhatian. Hal tersebut yang membuat Haruto, pria Jepang yang kini menjadi kekasihnya semakin menyukai sosok wanita yang lebih tua darinya itu.

Salah jika berpikir dengan memiliki tittle 'kekasih Reina Choi' membuat Haruto sangat mengenal Reina dan mengetahui bagaimana kehidupannya dan apa saja misteri yang dimiliki kekasihnya, faktanya pria Jepang tersebut merasa Reina masih menganggapnya sebagai sosok asing. Terkadang Haruto juga merasa Reina tidak dengan mudah membiarkannya masuk dan mengetahui cerita kehidupannya, seperti saat ini.

Disela-sela kesibukannya sebagai idol,  Haruto meluangkan waktu untuk bertemu Reina. Sebenarnya Haruto yang meminta Reina menemuinya di sebuah cafe tidak jauh dari dormnya

"Wah, investor kita sudah datang." sapa Haruto sarkas saat Reina datang dan kini duduk dihadapannya.

"Maaf jika menunggu lama, kau sudah memesan minuman?" Jawab Reina yang berusaha mengabaikan sapaan sarkas dari Haruto.

"Tidak apa, wanita bisnis seperti mu pasti sibuk kan." Ujar Haruto, seraya bangkit dari duduknya, "aku pesan minuman dulu."

Reina membuang nafasnya kasar, Reina tahu jika Haruto kini tengah marah kepadanya, terlihat dari sikapnya yang 180 drajat berbeda dari Haruto yang biasanya.

Setelah menunggu beberapa saat,  akhirnya Haruto datang dengan membawa minuman untuk mereka berdua.

"Kenapa meminta bertemu disini? Disini cukup ramai. Apakah tidak apa-apa?" tanya Reina yang kini berusaha untuk bersikap seperti biasa.

"It's ok.. Bahkan jika bertemu dengan orang agency atau media, tidak masalah.. Kita bisa bilang ini pertemuan bisnis antara artis dan investornya." Jawab Haruto dengan senyum namun begitu menyakitkan tidak hanya untuk didengar tetapi juga untuk dilihat.

"Haruto.." Ujar Reina dengan nada bergetar.

"Wae? Tidak ada yang salah dengan ucapan ku kan.. Kekasih ku merupakan investor di agency ku." Kata Haruto semangat lalu meneguk minumannya.

"...... Aku tahu aku salah, dan aku juga tahu kamu kecewa dan marah. Tapi aku tidak bermaksud untuk menyembunyikannya, sungguh." Jelas Reina.

"Tapi faktanya kau menyembunyikannya. Kau baru akan memberi tahu jika aku bertanya. Kau tahu salah satu hal yang paling aku benci? Mengetahui sebuah fakta dari mulut orang lain, Reina." Ujar Haruto yang sudah tidak bisa membendung kemarahannya.

Air mata Reina jatuh dari kedua mata indahnya meskipun ia sudah berusaha menahannya. Begitu menyakitkan untuk Reina mendengar ucapan Haruto yang bahkan kini hanya memanggil namanya, tanpa title 'noona' seperti biasanya.
Haruto yang melihat Reina menangis mengacak rambutnya kasar, "aku merasa kau tetap menjadikanku orang asing dihidupmu meskipun katamu aku kekasihmu."

"A-aku tidak bermaksud begitu, sungguh Haru-"

"Aku hanya merasa itu bukan hal yang begitu penting untuk dibahas. Aku hanya ingin menghabiskan waktu denganmu dengan hal-hal yang menyenangkan." Ujar Reina dengan terbata-bata.

"Lalu apa yang menurutmu penting untuk dibahas?" tanya Haruto seraya menatap Reina dengan srius.

"...."

"Aku tidak peduli maksudmu, tapi jika kau merasa dengan memberi tahu bagaimana kehidupanmu merupakan hal yang tidak penting, maka aku juga merupakan bagian yang tidak terpenting itu kan?
Aku juga tidak peduli jika kau merupakan salah satu petinggi di agencyku atau bukan atau bahkan jika kau merupakan anak seorang pelacur sekalipun, itu tidak akan merubah hatiku untuk kamu. Tapi tolong biarkan aku masuk keduniamu. Beri tahu aku, jangan biarkan aku mengetahuinya dari orang lain. Faktanya dianggap orang asing oleh pacar sendiri itu menyakitkan." Ujar Haruto yang kali ini terdengar lebih tenang.

"... Maaf. " hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut Reina.

Haruto terlihat terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya pergi meninggalkan Reina tanpa menjawab permohonan maaf kekasihnya

***

Jika Reina mengira dengan permintaan maafnya membuat hubungan Haruto dan dirinya kembali membaik, faktanya juga Haruto tetaplah Haruto yang keras kepala dan bisa terbilang egois. Setelah meninggalkan Reina dan pergi begitu saja tanpa menjawab permintaan maaf kekasihnya itu, Haruto masih mendiamkan dan enggan untuk kembali menghubungi Reina seperti biasanya.

"Kenapa kau terlihat murung beberapa hari ini? Apa ada masalah Haru?" tanya Jihoon srius saat melihat Haruto tengah menyandarkan kepalanya disofa seraya memejamkan matanya. Jihoon memang merupakan sosok hyung yang care namun bukan sosok yang srius dan kaku.

"Aku hanya rindu rumah hyung."

"Aigooo adikku.. Semoga kita akan mendapatkan liburan panjang sehingga kau dan member Jepang yang lain bisa balik ke Jepang dan kau bisa menyembuhkan homesick mu itu oh?!" Ujar Jihoon seraya mengelus lembut surai cokelat Haruto. Ya, Jihoon juga merupakan sosok yang begitu hangat.

"Wae? Haruto sakit?" tanya Junkyu yang kini ikut bergabung dengan Jihoon dan Haruto.

"Anniyo.. Dia hanya membutuhkan semangat, iya kan Haru?" Jawab Jihoon yang di iyakan Haruto.

"Haruto, hwaiting?!" Ujar Junkyu semangat meskipun ia tidak paham apa yang sebenarnya Jihoon dan Haruto bahas.

***

"Aku rindu, Haruto."

Haruto melempar smartphonenya asal setelah membaca sebuah pesan dari Reina. Bukannya tidak rindu, Haruto juga rindu dengan kekasihnya itu, namun entah mengapa kali ini rasa kecewa Haruto begitu besar. Namun di dalam hatinya ia juga merasa menyesal karna telah berbicara begitu kasar kepada wanita yang sangat ia cintai. Karna itu Haruto memutuskan untuk membuat jarak dan menenangkan dirinya terlebih dulu. Selain itu ia juga harus fokus terhadap pekerjaannya, seperti hari ini.

Setelah mendapatkan respond positive saat debut, akhirnya Treasure akan mengadakan meet and greet. Treasure di jadwalkan untuk melakukan meeting dengan para staff yang terlibat siang ini setelah makan siang.

"Yeah akhirnya aku bisa makan enak di cafeteria lagi." Ujar Jeongwoo semangat yang membuat para member lain heran.

"Aku semakin yakin, ia bergabung dengan YG karna makanan cafeteria di YG begitu terkenal." sahut Jihoon seraya melahap paket makan siangnya, "Oh? Wah daebak.. Sepertinya aku juga akan merubah alasanku masuk YG. Jeongwoo kita sehati." lanjut Jihoon yang dihadiahi decihan oleh Jeongwoo.

"Wahh.. Lihatlah.. Bukankah Somi Sunbaenim begitu cantik? Ia seperti Barbie hidup." Ujar Hyunsuk saat melihat foto Somi di salah satu artikel.

"Ya. Sepertinya ia akan cocok disandingkan oleh Haruto kita." celetuk Jaehyuk yang membuat member lain memberikan respond pro dan kontra.

"Setuju.. Kalian akan keren jika memiliki project bersama."

"Eiyy.. Somi Sunbaenim terlalu cantik untuk disandingkan oleh dia." gumam Jeongwoo asal yang dihadiahi tatapan mematikan oleh Haruto. 

Namun tanpa diduga, setelahnya mata Haruto bertemu dengan mata Reina, wanita yang saat ini sangat ingin Haruto hindari. Haruto terlihat terkejut, yang membuat Jeongwoo akhirnya menyadari apa yang membuat temannya itu bereaksi seperti itu.

"Oh, Reina noona." gumam Jeongwoo yang masih bisa didengar oleh teman -temannya. Sontak semua member melihat ke arah Reina yang juga tengah berada di cafeteria.

"Kau akan berada dalam masalah, bersiaplah Haruto.. Hwaiting." Bisik Jeongwoo kepada Haruto yang hanya terdiam dan memandang Reina dengan tatapan yang sulit diartikan.

MY SECRET LOVER : NOONA | HARUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang