Sudah siap dengan kejutan berikutnya?
Jangan lupa sedia cemilan dan minum biar ga seret.. part ini akan panjang...
Boleh siapin tisu bagi yang ga kuat..
Jangan lambaikan tangan ke kamera, karena kalian ga boleh nyerah buat ikutin story ini.selamat sabtu malam, dan selamat membaca 😘
🌻🌻🌻
Hari sudah mulai gelap, pesta pernikahan sudah selesai. Eomma Do sejak tadi cemas karena Kyungsoo menghilang.
"Eomma, aku melihat Kyungsoo memasuki rumah. Aku juga tidak tahu apa yang terjadi, tapi sepertinya Kyungsoo menangis" jelas Luhan saat menghampiri Eomma Do nampak gelisah di depan pintu diikuti Sehun dan Appa Do.
"Benarkah? Ayo kita ke kamarnya, kita periksa apa dia baik-baik saja."
Baru saja mereka melangkahkan kaki memasuki rumah, Kyungsoo sudah lebih dulu turun dari kamarnya.
Keadaannya jauh dari kata baik. Mata sembab dengan riasannya sudah begitu hancur, tatanan rambut sudah acak-acakan, baju yang dipakai masih baju pesta sejak tadi sudah sangat kusut.
"Eoh, apakah pestanya sudah berakhir?" Tanya Kyungsoo seperti tidak terjadi apa-apa.
"Noe gwaenchana?" Tanya Appa Do kawatir
Kyungsoo kembali berkaca-kaca, namun sebisa mungkin ia tahan. "Gwaenchana, Appa. Aku hanya sangat kelelahan, jadi aku pergi tidur." Terang Kyungsoo jelas tidak bisa dengan mudah mereka percaya penjelasan Kyungsoo.
Myungsoo yang tidak tahan melihat adiknya sangat kacau, ia segera menghampiri Kyungsoo lalu memeluknya erat.
"Kau berbohong Kyungsoo-yaa" bisik Myungsoo."Aniya Oppa, aku sangat lelah" detik berikutnya Kyungsoo kembali menangis dalam pelukan Myungsoo.
"Menangislah jika itu membuat hatimu tenang"
Kyungsoo kembali menangis di pelukan Myungsoo. Myungsoo memberikan kode pada yang lain untuk membiarkan Kyungsoo sebentar saja. Myungsoo menepuk punggung adiknya lembut."Ini sangat menyakitkan Oppa" Kyungsoo mengeratkan pelukannya pada Myungsoo.
See? Sejahil-jahilnya kakak laki-lakinya, ia akan sangat menyayangi adik satu-satunya. Ia akan menjadi tameng jika ada yang berani menyakiti adik kesayangannya.
Setelah beberapa saat, tangisan Kyungsoo pun mereda. "Mianhae Oppa, aku merusak hari bahagiamu" Kyungsoo masih terisak.
Myungsoo melepaskan pelukannya lalu menangkup kedua pipi adik kesayangannya itu. "Ssstt, jangan bicara seperti itu. Hari bahagiaku tak akan sempurna jika nyatanya kau pun tidak bahagia"
Kyungsoo tersenyum meski masih terdengar isakan dari bibirnya.
"Kembalilah ke kamarmu, bersihkan dirimu. Aku akan membawakan makan malam untukmu" perintah Myungsoo langsung dituruti Kyungsoo.
27 tahun mengenal Kyungsoo, membuat Myungsoo tahu betul apa yang ada dirasakan adiknya saat ini. Myungsoo dan Kyungsoo tumbuh dengan baik, dari Eomma dan Appa yang selalu melimpahkan semua kasih sayang mereka.
Sejak Myungsoo tahu akan punya adik di usianya yang saat itu baru menginjak tiga tahun, Myungsoo sudah sangat posesif.
Betapa gembiranya Myungsoo saat Kyungsoo lahir, dia akan selalu "Oppa akan selalu menyayangimu" smbil mengecup gemas pipi tembam Kyungsoo kecil.
Pun saat mereka beranjak dewasa, Myungsoo selalu menjadi seseorang yang paling depan melindungi Kyungsoo jika ada yang ingin berbuat nakal padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Onlineshop (END)
FanfictionDidedikasikan untuk para penjual onlineshop,,hehe tidak semua penjual olshop nasibnya kaya Kyungsoo ya,,