Di up apa adanya tanpa editing lagi
Selamat Membaca 😘
🍱🍱
"EOMMA, AKU MENOLAK DIJODOHKAN, AKU MENCINTAINYA DAN AKU AKAN MENIKAHINYA"
Teriakan seseorang menggema di salah satu sudut "Yeolpark". Membuat semua pelanggan terkejut dan melihat ke arah sumber suara.
Tak terkecuali Kyungsoo.
"Cih, drama sekali! Kenapa dengan semua orang suka sekali membuat drama picisan macam ini? Lihat saja aku tak segan menaikkan tarif bagi pelanggan tipe ini"
"Mencari perhatian sekali. Apa itu perjodohan? Masih ada di zaman sekarang menjodohkan anak-anaknya dengan paksa? Apa dengan perjodohan para orang tua itu bisa menjamin kebahagiaan pernikahan anak-anak mereka?"
Kyungsoo membolakan matanya, sungguh tak dapat dipercaya. Namja jangkung yang tengah menyeretnya masuk ke dalam Yeolpark, sangat menawan saat pertama kali betemu, sangat menakutkan saat memerintah Kyungsoo dengan tegas, sekarang sedang mengomel. Persis seperti nenek-nenek yang ketinggalan antrian sembako gara-gara kehilangan gigi palsu.
Chanyeol sudah sangat bosan dengan hal-hal semacam ini. Apalagi pertemuan tersebut selalu saja terjadi di restoran miliknya.
"Apa harus aku membuat pengumuman jika aku masih sendiri, jadi tolong hormati pemilik restoran, terutama bagi pelanggan yang mau menjodohkan anak-anaknya di sini?" Chanyeol masih saja menggerutu tak karuan dan tetap menyeret Kyungsoo, entah mau dibawa kemana.
Sebenarnya Chanyeol bukan namja kasar. Meskipun genggamannya di pergelangan tangan Kyungsoo erat tapi bukan berarti menyakiti Kyungsoo. Meskipun menyeret Kyungsoo, tapi Chanyeol tetap berusaha mengimbangi langkah pendek Kyungsoo.
Tiba di depan pintu tidak cukup besar, dengan bertuliskan "Chanyeol's Private Room"
"Apa yang akan orang ini lakukan padaku di tempat ini?" Pikiran buruk kembali menghinggapi otak Kyungsoo.
Chanyoel memasukkan sandi pintu ruangannya tanpa melepas genggamannya di pergelangan tangan Kyungsoo.
Tampaklah sebuah ruang yang bisa disebut rumah minimalis. Didominasi warna light grey, putih, silver. Ada satu ruang kamar utama di sudut kanan rumah, ruang santai tanpa penyekat dekat pintu masuk.di sudut kiri terdapat dapur, bukan dapur mini karena hampir lengkap peralatan memasaknya. Dengan meja makan berbentuk mini bar yang berbatasan langsung dengan dapur.
"Masuklah" perintah Chanyeol lembut sambil melepaskan genggamannya.
Kyungsoo dibuat terkagum dengan "rumah" ini. Meskipun kecil tapi tampak luas karena antara ruang tidak ada dinding pemisah kecuali ruang pribadi. Semua tampak tertata rapi dan elegan.
Chanyeol mengekori Kyungsoo masuk ke dalam ruangannya.
"Jangan terlalu banyak berpikir hal buruk tentangku" ujar Chanyeol santai sambil menutup pintu.
"Apa kau tinggal di sini?"
"Hmm, ini rumahku sekaligus ruang kerjaku, dan..." Chanyeol menjeda saat ia mendekati Kyungsoo. "Hanya kau yang boleh masuk" lanjutnya sambil berbisik di telinga Kyungsoo.
"Mwoya, ia tidak pernah mengajak istrinya ke sini? Apa dia ingin menjadikanku simpanan?
"Sudah kubilang jangan berpikir buruk tentangku" Chanyeol sudah sampai di dapur di balik meja bar sedang mengenakan apronnya.
"Apa dia juga berprofesi sebagai cenayang? Selalu saja tahu kapan aku berpikir buruk tentangnya"
"Kemarilah, duduklah di situ" pinta Chanyeol menunjuk kursi di depan Chanyeol yang dibatasi meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Onlineshop (END)
FanfictionDidedikasikan untuk para penjual onlineshop,,hehe tidak semua penjual olshop nasibnya kaya Kyungsoo ya,,