"Mama selalu ingetin kalau jadi cewek itu kudu konsisten. Terutama soal cowok. Kalau uda yakin suka, yah ngegas aja," kata Hyuna.
"Daddy selalu berpesan untuk perluas pergaulan supaya menambah pengetahuan akan dunia. Jangan dilingkup yang itu-itu aj...
Teruntuk kamu yang sudah mengucapkan harapan kesembuhan untuk Tuan Puteri, ini ada sedikit ucapan terima kasih. Biar weekend, punya bacaan.
Happy reading 💜
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Dalam dunia ini, yang membuat hidup Tristan bertambah kacau adalah adanya kehadiran seorang cewek bawel yang bernama Hyuna. Sejak SMP, cewek itu selalu mengekorinya kemana saja, dimana saja, kapan saja. Seperti anjing poodle yang selalu mengekori majikannya, demi mendapatkan snack tambahan, atau sekedar minta belaian.
Aneh tapi nyata, Tristan harus akui jika Hyuna termasuk mahkluk langka yang ada di muka bumi. Dengan tingkat kepedean yang sudah seperti siaga 1 di Katulampa, dan gaya sok cantiknya seperti K-Pop wannabe, Tristan seringkali mengurut dada dalam diam, dan membuang napas berkali-kali atas serangan lelah yang mematikan. Tidak ada cara lain, selain menghadapinya, dan bersikap sedingin mungkin.
Tapi balik lagi, cewek itu aneh bin ajaib. Ingin sedingin apa pun, sepertinya tidak berhasil. Justru sebaliknya, Hyuna akan menjadi kesenangan dan lebih menggila dari sebelumnya. Fix, cewek itu gila, katanya dalam hati.
"Lihat deh, Chagiya! Ini tuh unyu banget! Aku tuh pecinta smiggle dari zaman masih manis kayak gulali, dan cantik kayak ratu dalam kerajaan kamu. Dan Smiggle kali ini, adalah keluaran terbaru. Nih, temanya unicorn gitu. Kalo dinaikkin, warnanya berubah jadi gold. Kalo diturunin, warnanya bisa kayak rainbow gitu," seru Hyuna sambil memperagakan penjelasannya, lewat sebuah tas norak berwarna warni itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti biasa, tidak ada ekspresi yang berarti dari Tristan. Hanya mendelik sinis pada tas itu dalam sepersekian detik, lalu melengos begitu saja. "Norak," celetuknya.
Hyuna langsung berdecak pelan. "Ih, kok gitu? Ini tuh lucu banget! Lu tuh nggak paham sama kesukaan cewek paling yahud se-nusantara kayak gue."
"Nama gue Tristan, bukan panggilan jijik yang daritadi lu sebutin. Lu bisa dipenjara kalo ubah-ubah nama keramat gue."
"Hah? Keramat? Why?"
"Nama pemberian Bokap, itu berarti sakral."
Seperti teringat sesuatu, Hyuna langsung menepuk keningnya. "Aduh, sori banget, kalo gue lupa. Nama lu kan perpaduan dari dua Opa Mertua masa depan gue. Ya Lord, sampe sebegini gugupnya gue kalo lagi sama lu."
Jika Hyuna mengatakan dirinya gugup, ada baiknya perlu berkaca dan merevisi ucapannya barusan, karena apa yang terlihat sama sekali tidak seperti itu.