Chapter 55

1.1K 110 28
                                    

Seoul

Kemarin disalah satu kafe

"Mwo?! Seriusan?" suara Hwari terdengar terkejut, beberapa jam lalu Jihoo memintanya bertemu dengan panik, dan tanpa berpikir panjang dia langsung mendatanginya "kau ini bodoh atau apa sih?! Ya tuhan aku tidak mengerti lagi denganmu Lee Jihoo!!" sambungnya kesal

Jihoo hanya menunduk menerima omelan Hwari

"Aku menyuruhmu kesini untuk meminta solusi, bukan sebaliknya, lagian aku kan mengikuti saranmu kemarin" omelnya balik

"Tapi aku tidak menyuruhmu untuk melakukannya saat mabuk..."

Jihoo reflek menunduk saat Hwari menatapnya tajam

"Jadi aku harus bagaimana? Katakan padaku aku harus apa? Kumohon" pintanya putus asa

"..."

"...atau sebaiknya aku menghubunginya lagi dan mengatakan..."

"Sudahlah, sampai disini untuk apa mundur, maju saja..."

"Mwo?!"

"Yah, meski kita tau kalau jawabannya sudah jelas tapi sebagai seorang lelaki kau harus bertanggung jawab kan" jawabnya Hwari

"Yah, kau ada benarnya, aku juga tidak ingin terus dibayangi perasaan ini..sekali saja aku ingin jujur dengan perasaan ini.." jawab Jihoo reflek menunduk "..yah dan seperti yang kau bilang, jawabannya sangat jelas" sambungnya

"Apa perasaanmu masih sebesar itu pada Dahyun?" Tanya Hwari menatapnya sedih entah karena apa

"Dengan berjalannya waktu akan sangat mudah melupakan perasaan ini, kupikir seperti itu...tapi saat aku kembali bertemu dengannya perasaan ini...entahlah..." jawabnya dengan senyum getirnya

"..."

"Kalau begitu temani aku!" Katanya tiba-tiba membuat Hwari terkejut mendengarnya

"Mwo?! Kau gila ya, bagaimana bisa aku ikut kesana, bagaimana dengan anakku" balas Hwari kelabakan

"Kita bawa"

"...mwo? Andwe! Lagian ini urusanmu, kenapa aku harus ikut campur, aku tidak mau!" Tolaknya mentah-mentah

"Ayolah Hwari, kau satu-satunya harapanku, aku benar-benar tidak bisa berpikir kau tau, aku membutuhkanmu disana, setidaknya ada yang berpihak padaku" kata Jihoo lagi putus asa

Hwari menghela nafas beratnya lagi "sejak kapan aku berpihak padamu"

Grep! Jihoo menggenggam tangan Hwari membuatnya terkesiap kaget

"Kumohon.." ucapnya memohon

"..."

"Eoh eoh eoh~~" pintanya memelas

"...ok ok,baiklah akan kupikirkan" jawab Hwari melunak

(Tersenyum) "gomawo Hwari-ah, kau memang yang terbaik" Jihoo kembali tersenyum reflek Hwari ikut tersenyum

"Sekali lagi Terima kasih Hwari-ah, kau selalu ada disaat seperti ini, saat itu juga.." ucap Jihoo menggantung

"YA! Sudah kubilangkan jangan kembali mengungkitnya!" balas Hwari dengan nada tidak suka

"Iya,iya, mian aku hanya terbawa suasana"

"..."

"Kalau begitu aku harus pergi, aku harus kembali bekerja sebelum aku mendapat libur besok" kata Jihoo lagi melepaskan genggamannya

"Pergilah..."

Jihoo kembali tersenyum lalu bangkit dari tempat duduknya dan hilang dibalik pintu kafe

I-doL(L) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang