Cp'Rabu 15 Januari 2020'
____________________Syaqillah Humairah
Suara lantunan
Ayat Alqur'an
Terdengar bersahut-sahutan
Di masjid pondok
Menyentuh hingga
Ke relung terdalam.
---------------------------Tidak terasa sudah 2 minggu Syaqillah mondok di pesantren Al~Anam. Dan itu artinya dia sudah mulai bisa beradaptasi.
Semua berjalan lancar tanpa kendala di pondok ini. Namanya sudah masuk absen dan itu artinya dia harus siap untuk mendapat hukuman jika melanggar peraturan.
"Aqilla. Kamu ngapain sih melamun? Ntar kesambet loh," ucap Naila.
''Eh? Sejak kapan kamu kesini?'' Syaqillah sedikit terlonjak kaget.
''Belum lama.'' Jawabnya acuh
''Kok aku nggak liat kamu datang? Tiba-tiba udah nongol aja di samping,'' jujur Syaqillah.
''Aku tau kamu tuh sering duduk menyendiri disini. Makanya aku nyusul deh kemari, malah melamun saat aku sampe.'' Cibir Naila.
''Hehe, maaf.'' Syaqillah memasang puppy eyes nya.
''Aqillah. Jangan murung dan sedih gitu. Ada masalah? Cerita dong sama aku. Bukannya menyendiri disini terus melamun. Kalau kamu kesambet gimana?'' Cerocos Naila.
''Iya mak bawel, maaf.'' Syaqillah menjeda kalimatnya. "Hanya saja, aku rindu rumah dan keluarga. Peraturan pondok terlalu ketat, jujur aku nggak kuat, pengen keluar!'' Syaqillah tertunduk.
Naila Zahira, 4 bersaudara. Dia anak ke 2. Kakaknya laki-laki dan 2 adiknya perempuan. Dia tinggal di kota juga.
Syaqillah dan Naila mulai akrab, semenjak insiden dia di tarik ke musholah dengan sikap sok kenal Naila 2 minggu lalu. Dan mereka bersahabat, karna ternyata Naila juga baru 1 bulan mondok.
''Yah kok malah mikir buat keluar? Kalau kamu keluar aku sama siapa? Jangan keluar dong Aqillah. 'Kan kamu masih punya aku disini,'' Bujuk Naila.
''Nggak kok, hanya bercanda. Hhhh..'' tawa Syaqillah pecah saat melihat muka Naila yang baru jadi sahabatnya itu hampir menangis.
''Ihh nggak lucu kali,'' ucap Naila terisak.
''Kamu lucu. baperan amat sih. Si amat aja nggak baperan, lagian tuh muka serius banget! Aku cuma bercanda kali Ila.'' Tawa Syaqilah melunak saat merasa pundaknya mulai basah. Dengan posisi Naila memeluk dari samping.
''Naila aku cuma bercanda maaf." Syaqillah merasa bersalah.
''Hiks.. A..ku di..sini c..cuma punya kk..kamu yang jadi te..man curhat seka..ligus sa..sahabat..ku. Kalau kamu ke..keluar a..aku juga bakal..lan ke..luar.'' Ucap Naila disela-sela isak'kan.
''Maaf.'' Sambil mengelus pundak Naila menenangkan.
''Lain kali bercandanya jangan kelewatan kayak gitu yah Aqilah," Naila berucap dengan suara yang sudah mulai tenang.
''Iya aku nggak ulangi. Senyum dong.'' Senyum Syaqillah agar sahabatnya itu ikut tersenyum.
''Sudah, yuk masuk. Bentar lagi kan Ashar trus kita belum siapkan kitab buat sebentar sore.'' Ajak Naila.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DI LANGIT PESANTREN [END]
RomanceAku, Dia Bisakah menjadi Kita? Ketika Cinta menyapa Seseorang akan terlihat begitu bodoh dan konyol. Semakin kau mencintainya maka Semakin ingin kau memilikinya. Yah cinta itu mystery Ilahi. Siapa sangka bahwa seorang gadis bernama Syaqillah Humair...