~Mantan Sahabat?

1.1K 73 12
                                    

Cp'Min 26 Apr 2020'
(12:50)
Part sedikit diperbaharui.

Syaqillah Humairah

Perasaan sesak ini sangat menyakitkan hingga aku tak mengerti.
Saat mengetahui kenyataan, seakan belati menancap merobek kembali hati yang penuh jahitan akan luka.

^^^^

Happy Readings

Brukkk..

"Aw... shhh." Ringisnya

"Maaf aku nggak sengaja." Ucapnya tanpa rasa bersalah.

"Jalan tuh pake mata. Itu mata di dengkul apa?!" Sindir Syaqillah.

"Udah pake mata. Kamu aja yang jalan kayak di kejar setan." Ujarnya sinis.

''Kamu tuh ya se..."

"Berisik! Nih.''

Syaqillah pun menatap buku di hadapannya dengan wajah kebingungan.

"Apaan lagi nih? Bukannya kamu udah jadian dengan Naila? Nggak usah sok akrab dan sok baik mau kasih catatan deh lag.."

"Itu tugas kelompok. Makanya jadi orang jangan terlalu kegeeran." Potong Rizal datar.

"Tugas? Emang ada tugas kapan? Kok aku nggak tau?" Tanya Syaqillah sambil membolak-balik lembaran kertas penuh tulisan itu.

"Makanya masuk." Ketus Rizal lalu pergi meninggalkan Syaqillah yang masih bergeming ditempat dengan senyum tipis karna akan sekelompok dengan cowok yang disukainya.

"Apakah masih ada harapan?"

Baru beberapa langkah Rizal berhenti tanpa berbalik badan.

"Satu lagi. Sebentar sore kumpul dengan Naila di aula."

Senyum tipis Syaqillah memudar.

"Naila?" Tanya Syaqillah ragu takut salah dengar.

"Naila sekelompok dengan Rezal, jadi sekalian saja."

Rizalpun melanjutkan jalannya tanpa menengok kebelakang sekedar melihatnya.

"Ada tugas kelompok? Naila tau tapi aku nggak diberitahu? Entah mengapa aku kayak orang bodoh disini, aku senang bisa sekelompok dengan Rizal, tapi apa yang aku harapkan? Dia sudah milik sahabatku, sahabat? Memangnya Naila masih mau bersahabat denganku?"

"Mba Syaqillah? Mba?" Panggil gadis berkulit sawo matang itu.

"Eh? Iya? Kenapa Mila?"

"Hehe nggak mba. Cuma takut mba Syaqillah kesambet soalnya melamun dari tadi aku liat." Ucapnya menyengir.

"Makasih yah."


Syaqillah pun pamit dan lanjut berjalan dikoridor kelas yang sempat tertunda dengan rasa yang campur aduk menuju kelas.

***

Seorang gadis berseragam batik sekolah itu hendak masuk keasrama putri namun langkahnya terhenti saat ada menyeru namanya.

CINTA DI LANGIT PESANTREN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang