-Pulang-

1.7K 89 10
                                    

Cp'kamis 12 maret 2020'
_______________________

Syaqillah Humairah

Pulang adalah hal yang menyenangkan bagi setiap santri di pondok manapun.
Bercanda ria bersama keluarga.
Makan makanan khas rumahan adalah yang paling nikmat bagi santri.

_______

''Hallo asalamualaikum.''

''Wa'alaikumsalam ummi, ummi jadi jemput Syah kan hari ini?''

''Iya sayang, nanti agak sore ummi jemputnya nggak papa?''

''Iya mi nggak papa, salam sama kakak Laila, ya udah Syah mau beberes pakaian dulu.''

''Syah nanti bawa baju 2 pasang aja, gimana? Kan baju Syah dirumah banyak,''

''Iya ummi.''

"Ummi mau lanjut kerjaan dulu, salam buat Naila. Asalamualaikum."

''Wa'alaikumsalam.''

Tut..tut..tut..

Percakapan ditelpon pun berakhir.

''Aqillah pulangnya jangan kelamaan, ntar si manusia es kangen gimana?'' Goda Naila

''Apaan sih Ila,'' Syaqillah memutar bola mata jengah.

''Ciee... yang jatuh cinta sama manusia es kayak cerita di novel, hehe..'' Naila cekikikan di plototin oleh sahabatnya itu.

''Syuutt... Ila! jangan keras-keras napa sih tu mulut, entar ada yang dengar! Lagian itu mulut kayak toa' banget deh heran,'' cibir Syaqillah kesal.

''Hehe, maaf deh maaf.'' Ujar Naila.

Flashback On

''Aqillah kamu kenapa sih bengong mulu, kayaknya melamun sekarang jadi hobi kamu? Lagi mikirin apa?" Tanya Naila.

''La kayaknya aku suka..." omongan Syaqillah terhenti.

''Suka? Ngomong itu yang jelas jangan setengah-setengah, suka apaan?'' Acuh Naila.

''Sama... Rizal deh Ila.'' Sambil menopang dagu melamun.

''Apa!!!" Mata Naila membulat, ia sangat syok hingga tersedak salivanya sendiri. "Qillah jangan ngawur deh, bercanda itu ada batasnya." Kalem Naila seolah apa yang keluar dari mulut sahabatnya itu hanya sebuah gurauan semata.

Tak kunjung mengakhiri lamunannya Naila pun mungguncang bahu Syaqillah.

''Qillah.. jangan melamun mulu sih, bikin takut tau! mana kita cuma berdua di belakang asrama, kalau kamu kesambet aku tinggalin loh, lagian siapa sih yang percaya candaanmu itu, gaje tau!"

''Eh?! Dari tadi Ila?" Kaget Syaqillah tersadar.

''Aqillllaaaaaahhhh!!!! Qillah kamu nggak kesambet?! Ini masih kamu Qillah?! Kamu nggak beneran suka sama Rizal, si manusia es 'kan?!" Frustasi Naila.

''Kamm..mu tau dari mana?'' Gugup Syaqillah tertangkap basah.

''Cangkem mu Qillah bilang sendiri barusan!" gemas Naila, pengen rasanya dia membenturkan itu kepala agar tak amnesia lagi.

''Aku yang bilang? Kapan?! Dan sejak kapan kamu disini?" polos Syaqillah.

''Seseorang tolong sadarkan sahabatku ini yang begonya kelewatan," pinta Naila entah untuk siapa.

CINTA DI LANGIT PESANTREN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang