Cp'Kam 02 apr 2020'
______________________Happy Reading
~DearSyah
''Jujur saja aku tak ingin balik ke pesantren. Entahlah, aku hanya tak terbiasa dengan situasi di sana, yah meskipun aku juga tinggal dalam pesantren. Tapi, karna aku sangat menyayangi ummi aku tak mungkin menolak permintaannya, juga sudah ada sosok dia yang mengganggu pikiranku akhir-akhir ini dan juga sahabat aku Naila yang super bawel insya Allah bisa membuatku betah di pondok, semangat Syaqillah masa mereka bisa kamu tidak? Anggaplah ini petualangan menuju jannah. ''
《Syaqillah Humairah》
Rasanya lega sekaligus terhibur setelah mencurahkan isi hati dan pikiranku pada selembar kertas diary biru, memutuskan mengemas pakaian untuk balik ke pondok pesantren.
"Ummi?"
"Iya nak," Raidah sontak menoleh.
"Ummi masak apa?"
"Nih, Ummi bikinin abon buat kamu makan bareng temanmu nanti,''
''Ihh, Ummi nggak usah repot-repot.''
''Ummi nggak merasa repot, udah selesai kemasi pakaianmu?'' Tanya Raidah masih dengan tangan yang mengiris rempah.
''Udah,"
''Sana mandi trus makan, nanti Ummi antarin kamu ke pondok,"
Syaqillah pun bergegas mandi dan melihat kembali pakaian dan barang-barang yang mau dia bawa agar tidak ada yang tertinggal.
''Loh, Ummi masak apa lagi? Kok banyak banget?'' Tanya Syaqillah saat melihat makanan yang begitu banyak di meja.
''Iya, ini sebagian buat kamu bawa. Jagan lupa di panasin. Ummi juga bikinin kamu bolu coklat tabur keju kesukaanmu.''
"Asik, makasih ummi. Tapi ngomong-ngomong kak Laila mana? Kok nggak keliatan?"
Pasalnya setelah perang bantal mereka Syaqillah sudah tak melihat kakaknya yang super resse itu.
''Kakakmu tadi keasrama, katanya ada bisnis sama temen, paling bentar lagi balik.''
''Ummi? Suappin lagi boleh nggak?" Rengek Syaqillah manja.
''Udah besar! makan sendiri,''
''Ummi disana Syah nggak bisa manja sama Ummi, boleh mi boleh?'' Bujuk Syaqillah memelas.
''Kamu tuh paling pintar ngebujuk,''
Meski Raidah berkata begitu, ia tetap mengiyakan kemauan anak ketiganya itu, dengan telaten Raidah menyuapi. Namun, saat suapan terakhir.
''Dasar manja,'' Ejek Laila.
''Biarin bilang aja kakak iri,'' cibir Syaqillah tak mau kalah meski mulutnya penuh nasi.
''Iri? Sorry yah gue tuh mandiri,'' ucapnya dengan nada sok.
''Biasa aja napa itu cara ngomong." Syaqillah memutar bola mata jengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DI LANGIT PESANTREN [END]
RomanceAku, Dia Bisakah menjadi Kita? Ketika Cinta menyapa Seseorang akan terlihat begitu bodoh dan konyol. Semakin kau mencintainya maka Semakin ingin kau memilikinya. Yah cinta itu mystery Ilahi. Siapa sangka bahwa seorang gadis bernama Syaqillah Humair...