Cp'Senin 11 mei 2020'
Part sedikit diperbaharui.
Jangan Lupa tinggalkan Jejak 👣
____________________________________Happy Readings...
"Naila, kamu masih utang cerita kemarin sama aku? Kenapa? Kok bisa aku nggak tau sama sekali? Tega banget kamu ihh!"
Mereka sedang duduk di taman sekolah dengan cemilan dan minuman dingin di masing-masing tangan.
"Kalau kamu aku kasih tau yah nggak bakalan jadi kejutan dong Qillah.." Naila mencubit pipi Syaqillah gemas.
"Iya juga sih, makanya kamu harus cerita sama aku semuaaannnyaa tanpa terkecuali."
Flashback On
"Naila? Ada yang aku mau omongin sama kamu," ucap Rizal datar.
"Apaan?!" Ketus Naila.
"Gini, kamukan sahabatnya Syaqillah.." seketika Rizal ragu.
"Terus?!" Naila masih ketus menjawab. Membuat Rizal menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Aa.. Aku.." omongan Rizal terhenti.
"Kenapa?! Ngomong yang jelas. Ck, nggak penting juga. Minggir, mau lewat." Potong Naila kemudian berjalan melewati Rizal.
"Aku suka Syaqillah." Ungkapnya.
Naila mendelik sontak menoleh. "Terus apa hubungannya denganku?"
"Kamu bisa bantu aku nggak?"
"Bantu apa?" Naila memicingkan mata.
"Nggak aneh-aneh kok. Aku pengen tau Syaqillah sebenarnya suka sama siapa?"
"Sama kamu." Naila langsung menutup mulut dengan kedua tangannya.
"Barusan kamu ngomong apa?" Rizal berbinar.
"Mampus aku, Syaqillah maafkan sahabatmu ini yang mulutnya minta ditabok." Batin Naila.
"Eh, enggak papa." Naila menetralkan ekspresi.
"Syaqillah suka aku?" Ucap Rizal memastikan.
"Emm.. Kamu salah dengar, iya salah dengar." Jawab Naila mengelak.
Rizal menatap tajam seolah berbicara 'katakan sejujurnya atau kau menyesal'.
"Iya, iya."
"Jadi beneran Syaqillah menyukaiku? Gimana ceritanya?" Tanya Rizal namun dengan ekspresi datar.
"Yaelah, itu muka bikin orang emosi tau! Jadi mohon dengan bijak ekspresinya bisa di santaikan?!" Ketus Naila dengan tatapan menusuk.
"Ekhmm.. hmm.. ya udah gimana?" Tanya Rizal sudah dengan ekpresi senetral mungkin.
"Fiuhh.. dari tadi kek, jadi gini..."
"Cepetan? Gimana?!" Potong Rizal tak sabaran.
"Okey ikutin intruksiku yah."
"Yaelah." Keluh Rizal namun tetap mengikuti.
"Kamu berperan jadi Syaqillah?"
"Kok gitu, nggak ah!"
"Udah sih, coba panggil nama aku gitu."
''Naila.''
''Emang mau ngomong apa?''
''Sebenarnya aku suka sama kamu.''
''Aku juga suka kamu."
"Kok jadi geli sendiri sih! Woii, aku ini Naila bukan Syaqillah!" Terang Naila.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DI LANGIT PESANTREN [END]
RomanceAku, Dia Bisakah menjadi Kita? Ketika Cinta menyapa Seseorang akan terlihat begitu bodoh dan konyol. Semakin kau mencintainya maka Semakin ingin kau memilikinya. Yah cinta itu mystery Ilahi. Siapa sangka bahwa seorang gadis bernama Syaqillah Humair...