Bonus Chapter : MarkHyuck

4.6K 353 8
                                    



Yang kini dirasakan Haechan adalah kesal. Kesal karena Haechan belum sempat menghabiskan makan siangnya, Jaemin menarik paksa untuk menguping didepan ruangan Jeno.

Dengan muka bosan, ia ikut menempelkan telinganya di pintu. Entahlah, Jaemin ini.

Didalam sana, Mark memasang wajah cemas. Ia tidak yakin dengan usulan Jeno dan Jaemin akan berhasil.

"Sst... Ikuti saja, okay?" bisik Jeno.

"Lee Minhyung, dengan berat hati Saya memecat anda." lanjut Jeno dengan nada sengaja lebih keras. Agar menggema hingga ke depan pintu.

"A-apa?!" pekik Haechan.

Jaemin hampir tersungkur karena Haechan tiba-tiba membuka pintu.

"Hei, Lee Jeno! Apa-apaan kau ini?" tangannya sambil menunjuk tepat di hidung Jeno.

"Haechan-ah, tidak apa-apa..."

Mark memeluk Haechan untuk menenangkan.

"Kenapa? Kau mau aku pecat juga? Jaemin-ah! Urusi Haechan!"

Sial, aku harus diberi penghargaan atas akting bagus-ku ini. -Jeno membatin.

Jaemin mengangguk, dan mendumal dalam hati. Sial, akting Jeno menjadi congkak menyebalkan sekali.

"Chan-ie, kita ambil hikmahnya saja. Kalau kalian masih satu perusahaan, kalian tidak bisa memiliki hubungan." Jaemin terus mengelus punggung Haechan yang sedari tadi menangisi kepergian Mark.

"Kalau memang harus begitu, aku tidak masalah! Yang penting aku selalu melihat dia disini! Huwaaaa!"

Seluruh atensi di kafetaria tertuju pada keduanya. Mereka mulai berbisik, menyebarkan asumsi mereka. Jaemin membuang nafasnya, dan melototi mereka semua yang memperhatikan Haechan.


Bukan dipecat sebenarnya, ini semua rencana kedua pasangan gila itu. Beberapa hari yang lalu, Mark hanya sedang menggumam tentang hubungan sesama pegawai dalam satu perusahaan.

Jeno memutuskan untuk memberi perusahaan kecil milknya didaerah Itaewon kepada Mark. Agar bisa menikahi Haechan tanpa memikirkan pekerjaan satu perusahaan mereka.

Perusahaan kecil itu baru berkembang 5 bulan, dengan produk yang berbeda jauh dengan perusahaan besar milik Jeno itu.

"Good luck, my brother!"

"Thank you saja tidak cukup, ya?"

"Iya, kau harus melunasi hutangmu dengan menikahi Haechan."

"Bagaimana dengan Jaemin?"

"Itu urusanku, hyung! Sana pergi!"

Mark mendengus, kenapa orang baik selalu tidak memikirkan dirinya sendiri? Ia terharu dipertemukan dengan sahabat sebaik Jeno dan Jaemin.

"Bro! Kau akan meninggalkan aku?"

Keduanya menoleh dan menarik atensinya oada Lucas.

"Itu impianku sejak dulu."

"Jahatnya~" Lucas dengan wajah merengut itu sungguh menggelikan!

"Just kidding, stupid! Hahaha!"

"Oh? Hahaha! Stupid! Dumb and dumber!"










Sudah seminggu Mark tidak menghubungi dimana keberadaan dia sekarang. Maunya, ia bersedih-sedih ria dirumah. Tapi, ia harus bekerja profesional.

Sampai weekend tiba, Jaemin malah merecoki rencana dirinya untuk menghabisi akhir pekan ini. Dengan menangis!

Itu semua gagal, karena kini kedua pria berwajah manis itu sedang mengitari taman kota. Tanpa ia sadari, wajah kakunya mulai terhiasi senyuman. Sahabatnya itu terus berceloteh lelucon.

"Nana-ya, terima kasih."

"Itulah gunanya sahabat,Chan-ie."

Menjelang senja, tiba-tiba saja ada keributan ditengah taman.

"Hei, ayo kita lihat!"

Haechan ikut berlari dibelakang Jaemin.

Ia melihat sosok yang ia kenal sedang meringis kesakitan. Lantas, ia langsung bersimpuh didepan Mark.

"Mark Hyung! Kau kenapa? Apa yang sakit?"

Wajah kesakitan Mark membuat hatinya teriris.

"Tolong aku, Haechan-ah."

"Apa, apa yang harus aku tolong?"

"Tolong-

wajah Mark berubah melembut, dan senyum terukir.

-Tolong, jadilah istriku." cincin Swarovski Mark sodorkan didepan wajah Haechan.

Blank. Itulah wajah Haechan sekarang. Ia masih tidak mengerti kenapa orang-orang disekelilingnya sedang bergemuruh tepuk tangan. Para pengunjung berteriak agar Haechan menerima lamaran Mark.

"TERIMA!"

"TERIMA!"

"TERIMA!"

"It's a beautiful night, we're looking for something dumb to do. Hey baby, I think I wanna marry you~"

Disisi lain, Jeno berdecih. "Fck! Sumbang sekali!"

Jaemin mendengarnya terkekeh,"Hei, kau harus lebih romantis dari Mark!" yang mana mendapat wajah datar dari Jeno.

Wajah Haechan merah padam, ia menggigit bibir bawahnya. Anggukan kecil mulai terlihat.

"Stupid! Yes, I do!"

Mark memeluk erat kekasihnya itu,dan memberi kecupan termanis yang tak akan dilupakan keduanya sampai kapanpun.






END

✔️Still My No.1 [NoMin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang