Chapter 4

7.9K 1K 69
                                    

Jaemin tidak biasanya datang terlambat ke sekolah, dan ini hampir 5 menit sebelum Jang ssaem masuk ke kelas pikir Jeno. Ia memberanikan diri bertanya pada Haechan.

"Haechan-ah, kau tahu kenapa Jaemin belum datang? Aku pikir dia tidak biasanya terlambat datang."

Lelaki gembil itu mengernyit, "Memangnya kau tidak diberitahu Jaemin, ya?"

Jeno ikut mengernyit, diberitahu apa? Batin Jeno.

"Dia pindah lagi karena tugas negara appa-nya." singkat Haechan lalu menghela napas.

"Baiklah, sepertinya kau bingung. Aku akan menceritakannya di kantin nanti. Dan kau harus mentraktirku." sambil terkekeh.

Jeno merasa tidak baik-baik saja setelah mendengar penjelasan tentang Jaemin dari Haechan. Ia hanya butuh Jaemin sekarang, tapi lelaki manis itu malah pergi meninggalkannya. Tapi karena Jaemin sudah berjanji, maka yang harus ia lakukan hanya menunggu dia - yang sudah membuat hati dan pikirannya kacau tiap melihat dan memikirkan lelaki manis - itu kan?









~~~~~~💚💚💚~~~~~~~













4,5 Tahun Kemudian...









Semua murid baru pasti melewati masa pengenalan sekolah. Tapi Jaemin tidak mau ambil pusing harus mengikuti hal-hal semacam itu. Maka dari itu, ia meminta appa-nya untuk mendaftarkan dirinya ke SM Senior High School saat hari pertama masuk sekolah.

Bahkan ia meminta kepada kepala sekolah Lee untuk memasukkan dirinya ke kelas yang sama dengan Haechan, tidak peduli kelas manapun karena pengumuman pembagian kelas akan dipajang di papan pengumuman setelah jam 9 nanti.

Sekarang pukul 8.30,tapi Jaemin masih enggan beranjak dari taman sekitar ruang kepala sekolah. Padahal daritadi Haechan sudah mengirim pesan berkali-kali meminta si pemuda Na untuk segera menemuinya di lapangan. Ia takut dan tidak siap jika nantinya akan berpapasan dengan seseorang yang ingin ia hindari.

Chanyeol memenuhi janjinya pada Jaemin dan Baekhyun yang akan membeli rumah di sekitar Seoul. Dan Jaemin sendiri yang memberi saran untuk membeli rumah di sekitar SM High School, setelah Haechan memberitahunya si pemuda berkulit tan itu akan bersekolah disana. Yang mana sudah janji Jaemin juga akan bersekolah di sekolah yang sama dengan Haechan saat SMA nanti.

"Segera temui Haechan untuk mencari kelas baru kalian. Eomma dan Appa akan pulang, kau bisa mencari Haechan sendiri kan?" Baekhyun berpamitan pada anak semata wayangnya itu.

"Ne, Eomma. Hati-hati dijalan." setelah mengecup pipi Eomma-nya,Jaemin mencari keberadaan pemuda tan itu.

Baru beberapa langkah ia meninggalkan taman kepala sekolah, pemuda tan yang akan ia cari itu malah kini sedang menghampirinya.

"Ya!kenapa kau tak mencariku? Kau tidak merindukanku? Hiks..." langsung menyerang Jaemin dengan pelukan erat.

"Ini baru saja aku akan mencarimu. Tapi rupanya kau yang lebih merindukanku ya?" sambil terkekeh mengusap punggung Haechan yang sedang terisak.

"Kau sekelas denganku. Kita dikelas 1-3, woohoo YEAY!!!" Setelah menghentikan isakannya Haechan langsung berteriak riang karena senang akhirnya sekeas dengan kawan lamanya itu.

"Ya, sudah tahu. Kan, aku yang meminta pada kepala sekolah itu." Haechan mencibir.

"Heol~ appa-mu sangat kaya hingga bisa menjinakkan kepala sekolah itu." Jaemin mengangguk saja.

"Baiklah, sekarang kita ke kelas saja. Aku mengantuk."

"Apa?! Yang benar saja! Bahkan ini masih terlalu pagi untuk tidur, bodoh!"

✔️Still My No.1 [NoMin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang