Kecupan yang mendarat di pipi Jeno siang tadi benar-benar membuatnya menjadi seperti orang yang bodoh. Saat memasuki kelas, Hyunjin -teman sebangkunya kini- bertanya padanya berkali-kali apakah dirinya masih sehat atau sudah dirasuki makhluk penghuni sekolah ini. Tapi, ia tak mau ambil pusing untuk menjawab pertanyaan bodoh kawannya itu.
Pun saat sampai dirumah, ibunya selalu menatap dirinya dengan tatapan horor bahkan memberinya termometer. Hei, dia baik-baik saja ok?! Hanya saja ia sudah tergila-gila pada pemuda Na itu. Persetan dengan bagaimana hubungan antara pemuda manis itu dengan kakaknya. Ia tak ingin mundur lagi. Okay, kalian boleh mengumpati Jeno yang sangat plin-plan.
Mengalihkan diri dari pesona dari seorang Na Jaemin itu sangat sulit asal kalian tahu. Ia sudah benar-benar jatuh dan cinta.
Oh! Ia harus berterima kasih pada Cho-ssaem, karena beliau yang telah memberi tugas fotografi. Atas saran dari ibunya, ia memang akan mengambil beberapa foto disana. Ibunya mengusulkan untuk pergi ke Gyongbokgung Palace karena disanalah kencan pertama bagi kedua orangtuanya.
Apakah ini akan menjadi kencan pertama untuk dirinya bersama Jaemin?
Kencan apanya? Hubungan saja tidak punya. Ha.. Ha.. Ha.. Ah, sudahlah. Yang penting ia bisa berdua bersama Jaemin di akhir pekan nanti.
~~~~~~~
Jaemin tidak peduli, kegiatan di akhir pekan nanti bersama Jeno itu bisa disebut kencan atau tidak. Ia akan tetap menyiapkan diri baik-baik.
Kegiatan rutin setiap jumat malam adalah mengantar ibunya ke salon. Terkadang sesekali ibunya pergi ke salon untuk mengganti warna rambut. Hal itu biasa dilakukan Baekhyun saat akan meluncurkan design terbarunya. Ya, ibu Jaemin adalah seorang designer.
Jaemin sangat terkejut sekaligus terpesona dengan warna terbaru ibunya. Warna itu sangat cocok dengan warna kulit dan wajah manis ibunya.
“Eomma, aku mau!” seru Jaemin.
Baekhyun mengernyit bingung.
“Hm? Mau apa, sayang? Eomma tidak menger–”
“Agassi, tolong ganti rambutku menjadi seperti eomma!” Jaemin berseru lagi dengan dirinya sudah terduduk di kursi empuk yang menghadap cermin.
Baekhyun duduk dengan tangan terlipat dan kaki kanan ditopang kaki kiri. Ia bangga anak semata wayangnya itu benar-benar mewarisi sifatnya. Ia tak bisa membayangkan jika Jaemin mewarisi sifat Chanyeol... Tidak tidak!
“Baiklah, tapi aku naikkan sedikit tone-nya karena tuan muda masih berjiwa muda dan sangat manis.” saran agassi pegawai salon itu.
“Apapun itu, yang penting aku terlihat seperti eomma!”
Agassi itu berbalik sebentar untuk memekik gemas.
Baekhyun melihat tingkah agassi itu, hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia sudah terbiasa melihat orang-orang yang gemas pada anaknya itu. Jaemin memang terlampau untuk disebut menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Still My No.1 [NoMin]
Fanfic«COMPLETED» Cinta pertama itu memang konyol. Jadi, memperjuangkan cinta pertama itu sama saja dengan perjuangan yang konyol. Jaemin adalah cinta pertama Jeno dan Jeno tidak tahu kalau cinta pertama Jaemin adalah dirinya. 못다 전한 내 사랑 나처럼 비춰줘~ 3/9/20...