9. Sebuah Rasa🐣

196 28 4
                                    

🐥
🐣
🐥
🐣


"Jimin-ah, anakku" sapa Nyonya Park saat mengetahui bahwa anak kesayangnnya sudah pulang. Nyonya Park langsung saja memghamburkan pelukan hangatnya kepada Jimin yang juga membalas pelukan hangat sang ibu.


"Sekali lagi, mama tidak usah berlari seperti anak kecil. Nanti mama bisa terjatuh" protes Jimin sembari memegang wajah ibunya tercinta.

Melihat perlakuan manis Jimin membuat Mi Ran terharu. Lelaki itu sangat hangat dengan keluarganya, apakah dia juga akan di perlakuan seperti itu oleh Jimin?? Seperti yang dia tau, mereka sangat berbeda, Jimin adalah seorang yang sangat kaya berbeda dengan dirinya hanya orang bisa yang terjebak di dalam permainan orang-orang kaya.


"Jimin-ahh, siapa gadis itu. Apakah kau tidak ingin mengenalkannya kepada ku?"


"Hampir lupa. Ma, kenalkan dia adalah Shin Mi Ran, dia calon tunangan ku" jawab Jimin dengan senyum manisnya. Berbeda dengan isi hatinya yang saat ini terus berdoa agar ibunya langsung menentang dirinya dengan Mi Ran dan memilih untuk menunda acara pertunangan yang di susulkan oleh ibunya.

Terlihat raut wajah Nyonya Park langsung berubah. Perlahan dia melangkah mendekat ke arah Mi Ran dengan tatapan mengintimidasi sehingga membuat senyum indah yang sejak tadi menghiasi wajahnya langsung pudar saat melihat tatapan Nyonya Park.

"Jimin. Bisakah kamu tinggalkan kami berdua saja?"

Mendengar penuturan itu, Jimin langsung memgangguk sambil sedikit tersenyum miring dan pergi meninggalkan Mi Ran dengan ibunya. Sedangkan di hati Mi Ran terus berteriak meminta untuk Jimin tetap tinggal agar dirinya tidak terlalu gugub.

" Sekarang kau ikut aku !" Mi Ran merasa lehernya tercekat kuat, saat mendengar ucapan Nyonya Park, dia berfikir mungkin setelah ini dia akan langsung di buang atau mungkin juga dia akan di kubur hidup-hidup kali ini.

Sesampainya mereka di suatu ruangan, Nyonya Park tidak langsung duduk ataupun menyarankan agar Mi Ran duduk. Dia hanya terdiam membelakangi Mi Ran yang tengah ketakutan.


Mi Ran menebak mungkin Wanita itu akan mengatakan ' Kau tidak akan ku izinkan bertunangan dengan anakku'

Atau 'Kau sama sekali bukan level keluarga kami'

Mungkin juga ' Tinggalkan tempat ini sekarang, aku tidak akan menyetujui hubungan kalian sampai mati pun'. Ya, begitulah kata-kata yang tengah bersarang di otak Mi Ran saat ini.


"Shin Mi Ran!! Itukah namamu?" tanya Nyonya Park dingin, kemudian berbalik menatap ke arah wajah pucat gadis itu.

"Ah. Yaa, Nyonya. Itu namaku" sahut Mi Ran berusaha tersenyum seramah mungkin.

"Yak.. Berhentilah menatap ku seperti itu. Apakah aku sangat menakutkan bagimu hum?" kekehnya.

Seketika Mi Ran mendelik bingung dengan perubahan ekspresi wanita yang awalnya menatap nya tidak suka. Dan saat ini dia malah memberi tatapan ramah ke pada Mi Ran secara tiba-tiba, bahkan sangat ramah membuat Mi Ran malah mengidik ngeri.

" Ti__tidak. Aku hanya sedikit bingung" sahutnya dengan suara pelan sembari mencengkram tangannya sendiri.

"Jangan terlalu tegang nak. Aku tidak seburuk itu" Ucap Nyonya Park sembari menepuk pelan bahu Mi Ran sembari tersenyum ramah.

'FAKE LOVE' [THE END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang