30. Rain🌧️🐥

153 23 0
                                    

Happy Reading guys 💜
🐣
🐥
🐣
🐥


Jimin terlihat sangat hancur sambil memeluk Poto sang ibu menatap kosong ke arah depan . Pakaian yang serba hitam yang ia kenakan tampak tidak teratur, ia sangat kacau, sedangkan sang ayah hanya bisa menatapi musibah yang menimpa keluarga mereka.

Akira yang merupakan pelaku sudah di tangkap ketika hendak kabur ke luar negri, namun di cegah oleh anggota polisi yang memburu dirinya. Jimin beserta ayahnya sudah melihat semua bukti beserta Vidio rekaman CCTV yang ada di dalam ruangan. Semua kejadian itu di lakukan oleh Akira karena sangat benci dan ingin balas dendam karena ia tidak ingin ada yang menghalangi jalannya untuk mendapatkan Jimin.

Polisi juga sudah mengambil tindak lanjut untuk hukuman Akira sesuai dengan tuntutan dari pihak keluarga Jimin dan dengan bukti yang telah di terima.

Sedangkan Mi Ran yang saat ini masih di tangani oleh Dokter dan di rawat di ruang ICU dengan pengawasan ketat dan belum ada yang boleh menjenguk nya hingga saat ini. Dan jasad ibunda tercinta Jimin telah di makamkan dengan di ikuti derasnya hujan seperti melambangkan keadaan keluarga dan perasaan Jimin.


"Nak....ayo kita pulang " Ajak tuan Park menyentuh pundak Jimin yang tanpa sedikitpun melepaskan Poto sang ibu yang ada di pelukannya.


Jimin sangat terpukul.


Namun Jimin tidak menggubris sedikitpun ucapan sang ayah, sehingga tuan Park mencari alasan lain supaya Jimin mau beranjak dari sana.

"Apakah kau tidak ingin bertemu Mi Ran hmm???" Lanjut tuan Park ." Dia pasti menunggumu ketika ia bangun kelak"

Perlahan kedua bola mata Jimin bergerak ke kiri dan ke kanan, ia menelan luda beberapa kali, setelah itu ia menatap wajah sang ayah dengan tatapan sendu.

" Apakah Eomma sudah bahagia ?" tanyanya kepada sang ayah. Tuan Park tersenyum ke arah Jimin. "Iya, Ibumu pasti bahagia di sana . Lagipula ia juga tidak pernah kecewa selama ini, apalagi ia memiliki putra sehebat dirimu. Tapi jika kau terus bersedih,mungkin ibumu juga akan ikut sedih. " Jelas tuan Park.

Jimin menunduk menatap Poto yang juga terpasang di depan makam nyonya Park. "Maafkan aku, Eomma.... Selamat tinggal"

Setelah itu, Jimin pun mulai melangkahkan kakinya meninggalkan makam, Pakaian yang ia gunakan sudah sangat basah dengan tubuh yang juga ikut gemetar.

Awalnya Jimin enggan untuk menganti pakaiannya, namun dia langsung ingat,biasanya ibunya akan sangat marah jika ia ceroboh seperti itu, bukan karena apa,ibunya selalu sangat teliti jika berhubungan dengan kesehatan Jimin, ia sangat tidak ingin melihat putranya sakit . Bagi ibu Jimin ,uang tidak bisa menjamin segalanya yang ada di dunia ini.


Klekk


"Apakah kau sudah siap?" Tanya tuan park ketika memasuki kamar Jimin yang terlihat sedikit berantakan. Namun Jimin hanya melirik ayahnya sejenak kemudian kembali menunduk.

"Ibumu selalu berkata padaku, ia sangat bahagia memilikimu dan ia juga selalu ingin kau cepat memiliki keluarga yang bahagia dan hanya memiliki satu istri dan anak yang lucu" Ucap tuan park ikut duduk di samping Jimin.

"Ibumu bukanlah tipe wanita boros, dia wanita Sederhana dengan hati yang sangat lapang, dia bisa menyembunyikan semua keluh kesahnya seolah tidak terjadi apa-apa dan tetap tersenyum " Lanjut Tuan park menceritakan tentang istrinya ketika melihat Jimin yang masih memegang Poto mendiang sang ibu.

"Dan ibumu juga selalu berharap kepada mu suapaya kelak kau mendapatkan gadis yang pas, dia juga tidak pernah menuntut kau mendapatkan gadis yang sepada dengan mu,dia hanya ingin kelak kau bisa mendapatkan gadis yang bisa menerima mu dan bisa selalu membuatmu bahagia, hanya itu keinginan ibumu,"

Jimin menoleh ke arah Ayahnya dengan tatapan sedih " Maaf. Ini semua salah ku Appa" Ucap Jimin dengan suara lirihnya .

"Tidak. Kau tidak salah nak, ini sudah jalan takdir ibumu, jadi kau tidak perlu menyesal "Jawab Tuan Park menepuk pelan bahu Jimin .

"Dan mulai saat ini, jadilah seorang Park Jimin yang sesungguhnya. Kejar apa yang kau mau, ayah akan selalu mendukungmu selama yang kau lakukan benar. Namun, berhentilah membohongi hatimu Jim, berhentilah bermain-main dengan cinta, itu semua akan mengacaukan dirimu sendiri "Jelas tuan Park serius.


*******


Dengan langkah berat Jimin melangkahkan kakinya memasuki ruangan VIP yang di mana tempat wanitanya di pindahkan. Terlihat Jimin membawa seikat bunga mawar dengan bau harum yang sangat manis.

Pelan sekali ia membuka pintu supaya tidak menimbulkan suara agar tidak mengganggu tidurnya Mi Ran. Jimin tersenyum ketika melihat wajah tenang Mi Ran yang masih belum menyadari kedatangannya.

"Apa kau istirahat dengan baik, sayangku"bisik Jimin dengan suara lembut tepat di telinga Mi Ran kemudian mengecup keningnya pelan.

Terlihat tangan Mi Ran langsung reflek bergerak, menyadari bahwa ada seseorang yang datang, dengan pelan ia membuka matanya . Tatapan sayu Mi Ran langsung mengarah ke arah Jimin yang masih menatap wajahnya dekat dengan senyuman semanis yang bisa ia lakukan.

"Apa kau tidak merindukan ku hmm"

Mi Ran hanya merespons dengan senyuman kecil di sudut bibirnya" Kau terlihat sangat cantik hari ini" puji Jimin lagi sembari menyentuh wajah wanitanya. Mi Ran terlihat sangat nyaman kala itu ,ia sangat menikmati sentuhan lembut di wajahnya.

"Cepatlah sembuh, kau tidak boleh terlalu lama berbaring di sini, Apa kau tidak kasian melihatku kelelahan "Kekehnya bercanda.

Mi Ran hanya tersenyum sembari menghela nafas pelan, terlihat tangan Mi Ran perlahan meraba perutnya yang terlihat rata. Mata Jimin sontak mengikuti pergerakan pelan Wanitanya, Jimin pun langsung meletakkan tangannya di atas tangan Mi Ran sambil berkata.

"Dia sudah bahagia dengan Halmeoni-nya. Jangan khawatir kita akan membuat yang baru" Senyumnya lembut, seraya mengalihkan Pikiran Mi Ran yang akan berujung kepada kesedihan.

Air mata Mi Ran pun menetes sembari tersenyum. Entah karena dia bahagia atau malah sebaliknya, Mi Ran tersenyum hanya menyembunyikan lukanya. Mi Ran bahkan sangat terluka. Dia tidak menyangka semuanya akan terjadi seburuk ini, dia hanya ingin bahagia dengan memiliki keluarga kecil yang lengkap, namun semuanya telah gagal .


Dan Mi Ran tidak bisa berkata apa-apa lagi, Saat ini dia hanya bisa berserah ke jalan takdir ke manapun takdir akan membawanya, baik itu buruk ataupun tidak. Karena setelah datangnya gelap suatu hari akan datangnya terang, Mi Ran yakin akan hal itu.



🥺🥺🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥺🥺🥺
.
.
.

Don't forget to Vote,like, coment and follow my Acount yaaa 💜💜💜💜

'FAKE LOVE' [THE END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang