4. Start The Game!! 🐥

230 36 1
                                    

🐣
🐥
🐣
🐥


"Mari kita pulang ke rumah" Ajaknya tiba-tiba sehingga mata Mi Ran tak henti-hentinya terbuka lebar.



"Rumah!! Rumah siapa??" bingung Mi Ran dengan ajakan Jimin.

" Kau ini berpura-pura bodoh atau kau memang benar-benar bodoh sihh??" Kesal Jimin melipat kedua tangannya menatap jengah.

Sebenarnya Jimin sudah cukup lama menunggu gadis itu pulang hingga selarut ini. Bodoh. Sunggu bodoh dirinya ingin menunggu gadis itu, dia sendiri bingung untuk apa dia menunggu.

Ah, yaa dia baru ingat. Tujuan Jimin datang dan mencari di mana letak rumah gadis itu iyalah karena dirinya hendak memberikan kunci Apartemen yang telah dia janjikan.

"Ini ambillah cepat, sebelum aku berubah pikiran" Banting Jimin ke arah Mi Ran yang langsung menangkap sebuah kunci Apartemen yang di berikan oleh Jimin.

"Benarkah!!! Ternyata ini sungguhan" Kejut Mi Ran tidak percaya. Jimin hanya mengangguk ringan.


"Mau ku antarkan atau mau ke sana sendirian??" Tawar jimin.


"Aku kan kekasih barumu, jadi kau harus mengantarku" Cengir nya. Jimin sedikit mengernyit tak menyangka bahwa jawaban itu yang akan keluar dari mulut gadis ini. Sungguh mengejutkan batinnya.

"Baiklah, bersiap lah"

"Sebaiknya kau masuk dulu. Tapi jika kau takut gelap kau boleh tinggal di luar kok" Tukas Mi Ran sembari mengangkat bahunya.

"Aku akan masuk"


Jimin mengikuti langkah Mi Ran yang hapal setiap segi rumahnya yang berukuran sedang walaupun dalam keadaan gelap sekalipun. Sedangkan Jimin sudah beberapa kali menabrak benda yang ada di sana hingga membuat dia meringis kesakitan.


"Bisakah kau memberikan ku sebuah senter!! Kaki berhargaku ini bisa hancur jika terus seperti ini" kesal Jimin karena Mi Ran seperti tidak memperdulikan dirinya.


Terlihat Mi Ran masih sibuk berkutat di dalam lemari dengan keadaan gelap dan hanya di temani senter ponsel yang tidak terlalu terang.


Jimin juga langsung duduk di atas kasur milik Mi Ran menunggu gadis itu membereskan beberapa pakaian miliknya. Jimin terlihat sudah sangat bosan menunggu lama.


"Sini biar ku bantu" Tawar Jimin berdiri dari balik tubuh Mi Ran, tangan nya pun terulur masuk ke dalam lemari hingga tubuh Mi Ran sedikit tersentuh oleh dada milik Jimin.


Mi Ran hanya terdiam kaku dengan kedekatan itu, bau parfum khas milik Jimin sangat menyengat di hidungnya tapi mampu memabukkan siapa saja yang menciumnya. Mungkin karena itu parfum mahal.


"Bisakah kau bergeser sedikit, atau kau memang ingin dekat-dekat dengan ku 11" Tuduh Jimin membuat lamunan Mi Ran langsung buyar seketika.

"Siapa juga yang sudi berdekatan dengan mu !" Sinis Mi Ran bergeser sedikit memberi ruang untuk Jimin .

Setelah selesai mengemasi barang-barang milik Mi Ran. Mereka langsung saja pergi menuju ke arah di mana mobil Jimin terparkir.

Di dalam mobil. Awalnya mereka hanya terdiam sembari mendengarkan musik yang tersiar. Jimin seskali melirik ke arah Mi Ran yang sejak tadi terdiam menatap ke luar jendela mobil.


"Ingat, kau harus benar-benar pintar berakting nanti, jangan sampai ada yang curiga mengenai hubungan kita, mengerti!!" Pringat Jimin yang tanpa di hiraukan oleh Mi Ran.

"Kau tenang saja. lagian cuman berpura-pura pacaran tidak susah kok ! "

'FAKE LOVE' [THE END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang