16. Suspicious🐥

232 27 0
                                    

🐣
🐥
🐣
🐥

Happy Reading Guys




"Fhuuuuuhh.." Hela Mi Ran, berbaring di atas kasur empuk miliknya sambil menatap ke arah langit-langit kamar.

"Aaaa.....Kekuarlah dari otakku" Rengeknya frustasi .

Hari ini, Mi Ran sudah berusaha keras untuk melupakan kejadian yang sangat mengejutkan antara dia dan Jimin. Namun dengan berbagai cara yang telah ia lakukan, bayangan itu tetap menghantui seisi otaknya, sehingga membuat Mi Ran menjadi sangat terganggu.

Mi Ran juga sudah membuat dirinya sangat sibuk untuk hari ini. Mulai dari bekerja dengan full, hingga hal-hal lain yang telah ia lakukan upaya menghilangkan semua pikiran kotornya.

Tak lama kemudian ponsel miliknya berbunyi nyaring terdengar di dalam kamarnya. Dengan malas Mi Ran bergerak ke arah ponsel dan meraihnya sembari menghempaskan nafas kasar tanpa melihat siapa yang menelpon dan segera mengangkatnya.

"Siapa kau, berani-braninya menelpon ku??" sinisnya merasa terganggu.

📞"Jaga ucapan mu !!!"

Sontak kedua bola mata Mi Ran langsung membulat sempurna saat mendengar suara lelaki yang sangat tidak asing berada di telinganya.

"Ji___Jimin?"

📞"Ya !!. Kau pikir siapa lagi"

Jantung Mi Ran langsung berdetak kuat dengan ekspresi wajahnya yang juga sudah menegang.

📞"Cepat datang ke kantor ku. Dan jangan lupa bawakan sarapan, aku sangat lapar" setelah itu dia langsung mematikan sambungan telpon dengan cepat .

"What !! Ckk" Decak Mi Ran memicingkan sudut bibirnya.

"Dasar tukang perintah " kesalnya sembari mengelus dadanya yang masih berdetak kencang.

-
-
-
-
-

" Kapan dia datang! Lama sekali. " Keluh Jimin, menopang dagunya menggunakan tangan kanan sembari terus memutar ponsel miliknya yang ada di atas meja menggunakan jari telunjuk .

Sudut bibir Jimin tak henti-hentinya untuk terangkat , Jimin terus membayangkan wajah kesal gadis itu, Jimin yakin, pasti Mi Ran sangat kesal saat ini.

Jimin juga bingung, kenapa lama-lama dirinya lebih sering memikirkan gadis itu. Pikirannya selalu tertuju untuk Mi Ran dan alhasil membuat jantungnya berdetak kuat setiap kali memikirkannya, apalagi jika mereka bertemu langsung. Rasanya jantung Jimin sudah hendak keluar saja.

Tok tok

Bunyi ketukan pintu seketika membuat Jimin terperanjat dari tempat duduknya. Kemudian ia langsung menatap ke arah pintu sejenak dan langsung terburu-buru untuk mengambil dengan asal berkas yang ada di atas meja kemudian berpura-pura membacanya.

Perlahan pintu pun terbuka dan menampilkan wajah kesal dari Mi Ran. Dengan langkah berat Mi Ran berjalan ke arah Jimin yang masih berpura-pura tengah mengerjakan dokumen yang ada di hadapannya.

"Ini makananmu" Ucapnya dingin sambil meletakkan kotak makan yang dia bawa ke atas meja.

"Hmm.." Sahutnya cuek.

"Kau lagi apa !?" Tanya Mi Ran sedikit mengernyitkan dahinya.

"Kau tidak lihat !, aku ini sedang bekerja. " jawabnya masih cuek.

'FAKE LOVE' [THE END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang