22. Sweet Treatment 🐥

198 24 0
                                    

🐣
🐥
🐣
🐥
Happy Reading Guys



Dengan langkah yang tergesa-gesa. Jimin keluar dari dalam mobilnya kemudian langsung saja menuju masuk ke dalam Rumah Sakit.

Saat tiba di dalam Rumah Sakit, Jimin dengan gesit bertanya ke pada Receptionist yang sedang berjaga di sana, kemudian terlihat ia mengangguk kecil dan dengan cepat langsung pergi ke arah yang di tunjukkan oleh sang Receptionist barusan.


Klekkk


" Mi Ran-ah" Saat ini terlihat sangat jelas di wajah tampan Jimin bahwa ia sangat mengkhawatirkan sosok wanita yang selalu terngiang di dalam kepalanya itu. Jimin yang langsung masuk ke dalam ruangan tanpa aba-aba sontak membuat seorang yang sudah lebih duluan berada di sana sedikit terkejut .

Menyadari kedatangan Jimin, Yeonjun langsung berdiri dan berhadapan dengan Jimin dengan tatapan yang bak hendak memulai suatu peperangan.

"Menyingkirlah dari sini !!" Sinis Jimin.

"Kau yang seharusnya menyingkir dan tidak perlu memperlihatkan wajah bajingan mu itu di hadapan Mi Ran. " tegasnya.

Tatapan Jimin menajam ke arah Yeonjun. Ia sangat kesal dengan ucapkan lelaki yang tengah berhadapan dengan dirinya. Kemudian mata Jimin beralih ke arah seorang Wanita yang terlihat tertidur pulas di atas kasurnya. Hati Jimin sedikit tenang saat ini, seenggaknya dia sudah berhasil melihat bagaimana keadaan Mi Ran, itu juga sudah cukup baginya upaya meringankan rasa rindu yang diam-diam bersarang di dalam hatinya .

"Dia sedang istirahat, aku harap kau jangan mengganggunya" Henti Yeonjun saat melihat Jimin yang hendak melangkahkan kakinya menuju ke arah Mi Ran supaya ia bisa menatap wajah wanita itu lebih dekat.

"Aku harap, kau bisa bekerja sama dengan ku" Tukas Jimin dengan mata yang masih mengarah ke arah Mi Ran.

Dahi Yeonjun mengernyit. "Maksudmu??"

"Kau boleh melindunginya. Akan tetapi jangan berharap kau bisa memiliki wanita ku."

Seketika Yeonjun langsung tertawa tapi tidak mengeluarkan suara yang begitu keras, namun cukup nyata terdengar oleh Jimin. Jimin memghela nafas, menelan beberapa luda supaya tenggorokan nya tidak terlalu mencekat.

"Wanita mu!! Kau gila? Setelah memiliki tunangan, kau masih saja ingin memiliki nya. Apa kau tidak memiliki harga diri hum?" Tawanya namun dengan nada yang mengandung kekesalan.

Sorot mata Jimin langsung beralih ke arah Yeonjun, ia menatap tajam ke arah lelaki itu, kemudian dengan perlahan pandangannya menurun kembali . Jimin sadar dengan apa yang telah ia lakukan terhadap Mi Ran, ia juga tau gadis itu sangat mencintainya tapi ia masih saja pura-pura tidak peduli. Malahan dia tega menghancurkan hati seorang gadis polos itu dengan kelakuan busuknya.


Yaa.. Jimin akui, tindakan yang telah dia lakukan itu sama halnya dengan seorang pengecut. Buhkan lebih dari seorang pengecut.


"Ada apa!! Apakah kau tersadarkan??" Sinis Yeonjun lagi .

Belum sempat menjawab. Tiba-tiba tubuh lemah Mi Ran kembali meliuk dengan perlahan membuka matanya yang sayu.

Dahi Mi Ran berkerut bingung "Apa yang kalian lakukan??" Tanyanya lirih, saat melihat kedua lelaki itu masih saja berdiri saling berhadapan dengan tatapan panas .

'FAKE LOVE' [THE END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang