7. The Love Game, Starts. 🐣

197 30 4
                                    

🐥
🐣
🐥
🐣


Setelah semua acara selesai. Jimin memilih untuk langsung pulang ke rumah dengan wajah murung. Saat di dalam mobil, Jimin hanya terdiam menatap ke arah depan sedangkan Mi Ran yang sejak tadi hanya di diamkan olehnya.

Mi Ran bingung, kenapa tiba-tiba lelaki itu bisa murung padahal pada saat di pesta tadi sepertinya tidak terjadi apa-apa. Akan tetapi apa yang membuat Jimin semurung itu?

"Jika kau memiliki orang spesial dan dia menghilang apa yang akan kau lakukan??"
Ungkap Jimin secara tiba-tiba membuat Mi Ran sedikit terkejut dan langsung melihat ke arah Jimin yang masih menatap kosong ke arah depan .

Mi Ran sedikit berfikir. " Akan ku biarkan saja dia menghilang" Jawab Mi Ran santai. Sontak Jimin langsung mengerutkan dahinya dan beralih menatap wajah Mi Ran.

" Apa ?!!"

"Yaa. Akan ku biarkan saja, jika kekasihku menghilang ataupun meninggalkan ku. Karena, jika dia benar-benar mencintaiku dia tidak akan pernah meninggalkan diriku" Jelasnya mengerti dengan maksud dari kebingungan Jimin.

"Kenapa ?  Apakah kau kehilangan orang spesial mu??".

"Ah. Tidak, aku hanya bertanya" Kemudian Jimin memalingkan kembali wajahnya ke arah lain. Mi Ran mengerti sekarang, sepertinya lelaki di sampingnya ini sedang mengalami permasalahan cinta yang cukup memberatkan. Membuat Mi Ran sedikit merasa kecewa, tapi kenapa dia merasa kecewa? Ah, mungkin hanya perasaannya saja.

-
-
-
-
-
-
-

Di suatu ruangan. Terlihat seorang wanita yang berumuran sekitaran 45 tahun itu sedang duduk dengan angkuhnya menunggu putra kesayangan nya datang.

Tak lama kemudian orang yang di tunggu-tunggu nya pun datang dengan senyum malaikatnya yang sangat manis.

"Eomma .."

Sapa Jimin menghampiri ibunya yang juga menyambut hangat putra semata wayangnya itu.

"Bagaimana keadaan mu, apakah baik-baik saja hm??" Tanya tanya nyonya Park hangat.

" Tentu, Aku baik-baik saja Eomma." Shut Jimin terlihat sedikit memutar bola matanya . Sebenarnya saat sekretaris nya mengatakan bahwa ibunya akan datang ke kantor, hati Jimin memang sudah berdetak kuat karena gugub menghadapi ibunya .

Dia gugub beserta takut dengan pertanyaan yang sudah pasti akan di tanyakan kepadanya saat ini, suatu pertanyaan yang selalu dia hindari yang menanyai prihal pernikahan. Ya, nyonya Park memang sudah lama menagih hal itu agar Jimin segera menikah karena dia takut akan terjadi sesuatu hal terhadapnya suatu hari kelak. Dia takut suatu saat dia tidak sempat melihat menantu atau menghadiri pernikahan anaknya sendiri nantinya. Itu merupakan harapan yang diinginkan oleh nyonya Park.

Semua keluarga tau, bahwa nyonya Park mengidap penyakit kronis yaitu tumor yang tidak bisa di sembuhkan lagi karena sudah mencapai level tertinggi. Jadi maka itulah kenapa Nyonya Park selalu menekankan Jimin harus segera menikah dan memiliki anak sebelum dia pergi dari dunia ini.

"Jimin-ah. Sampai kapan Mama harus menunggu"

Seketika Jimin langsung tersenyum kaku tebakannya memang selalu benar. Yaa, dia tentu harus menjawab dengan baik agar ibunya tidak sakit hati. Karena dia tau hati ibunya sangat lembut dan mudah terluka jika membahas perihal ini. 

'FAKE LOVE' [THE END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang