"Ra, lo balik sama siapa?" Tanya Rendra.
"Ojol." Jawab Laura.
"Daripada keluar uang, mending lo bareng gue aja." Ucap Rendra.
"Ren, inget masih ada Karin." Ucap Laura.
"Pokoknya gue bakal tanggung jawab, kalo bisa gue yang keluar, jangan lo." Ucap Rendra.
"Ren, apaansi. Ga lucu tau, dah ah gue naik ojol aja!" Ucap Laura pergi meninggalkan Rendra.
Laura mengotak-atik kantong dan tasnya, ia mencari handphone nya.
"Hp gue dimana sih?! Masa gue harus jalan kaki, atau naik angkot? Eh! Kan duit gue abis, dan biasanya juga yang bayarin ongkos kan Bagas!" Ucap Laura termenung.
"Nyari ini ya?" Tanya Rendra memperlihatkan handphone Laura.
"Hp gue!" Jawab Laura menarik handphonenya.
"Ra, udah gue bilang sama gue aja." Ucap Rendra.
"Pikirin Karin tuh!" Ucap Laura pergi.
"Gue mikirin lo terus, gimana mau mikirin Karin!" Ucap Rendra.
Laura menghentikan langkahnya, namun ia tak berani melihat ke arah Rendra.
"M..maksud lo?" Tanya Laura gugup
"Gue suka ra sama lo, gue suka!" Jawab Rendra.
Hati Laura berdegup kencang, ia kaget. Laura pun secepatnya lari dari arah Rendra, dan memesan ojol.
KAMU SEDANG MEMBACA
hanya kita-
Teen Fiction"kalau emang indah, kenapa harus jadi mantan?" - Rendra