"Ra besok kosong ga?" Tanya Rafka di tengah perjalanan.
"Kosong kok, kenapa?" Jawab Laura.
"Temenin gue nonton konser yuu!" Ucap Rafka.
"Emang ada apa aja?" Tanya Laura.
"Theovertunes, Kunto Aji, masih banyak deh pokoknya." Jawab Rafka.
"Karna ada theovertunes, gue ikut!" Ucap Laura.
"Lo suka theovertunes ra?" Tanya Rafka.
"Bangett." Jawab Laura.
"Nanti kita foto bareng mereka ya!" Ucap Rafka.
"Hah?" Tanya Laura terkejut.
"Iya, kita foto sama mereka." Jawab Rafka.
"Emang bisa?" Tanya Laura.
"Gampang." Jawab Rafka.
"Ra gue mau ajak lo makan soto ayam yang murah meriah." Ucap Rafka.
"Ayo raf, gue laper nih." Ucap Laura.
Laura tak pernah se-petakilan ini, ia merasa sangat senang karna ia merasa Rafka juga menyukainya.
Tak terasa hari sudah gelap, Laura meminta Rafka untuk mengantarnya pulang, dan tentu saja Rafka mengiyakan.
Setibanya di rumah Laura, Bagas memperhatikan Laura dari jendela ruang tamu.
"Ra, makasih ya." Ucap Rafka.
"Iya raf, gue juga mau bilang makasih, udah di ajak seneng-seneng." Ucap Laura.
"Besok gue jemput jam 4 sore ya, acaranya jam 5 soalnya." Ucap Rafka.
"Kok 1 jam lebih cepet dari sebelumnya sih? Kenapa ga set. 5 aja raf?" Tanya Laura.
"Biar bisa foto sama theovertunes." Jawab Rafka.
"Siapp bos!" Ucap Laura.
"Ehehe, ohiya! Besok pake baju nya warna hitam ya raa!" Ucap Rafka.
"Siap rafkaa!" Ucap Laura.
"Dah, see you!" Ucap Rafka menancap gas.
"Dah, hati-hati." Ucap Laura.
Laura masuk ke rumah dengan perasaan yang sangat senang, tentu saja Bagas mengerti apa yang ada di pikiran Laura.
KAMU SEDANG MEMBACA
hanya kita-
Подростковая литература"kalau emang indah, kenapa harus jadi mantan?" - Rendra