***
Berjuang itu membutuhkan dua orang, jika hanya satu orang saja yang berjuang, percuma.
Ibaratkan permainan sepak bola, jika pemainnya hanya satu orang dan musuhnya ada banyak, kita akan kalah meski kita pintar dalam bermain sepak bola.***
Setelah pulang sekolah, di kamar Kayla memikirkan kembali perkataan Fina.
"Kalau lo mau berjuang, ya berjuang aja. Tapi yang penting lo harus jadi diri sendiri," kata Fina mengasih wejangan.
"Mmh ... Masalahnya Kayla masih bingung sama perasaan Kayla sendiri," lirih Kayla cemberut.
"Setahu gue, perbedaan mengagumi sama mencintai itu simpelnya gini. Misalnya ya di Devan itu berbuat sesuatu yang bikin orang lain ngelihat Devan ilfil, tapi saat lo sendiri yang liat enggak ilfil sama sekali. Gitu," terang Ara.
"Kalau ilfil?" tanya Rinai bingung.
"Ya berarti lo itu cuman mengagumi," ujar Fina sambil memutar bola matanya malas.
"Tapi Kayla enggak pernah liat Devan ngelakuin hal yang buat orang lain ilfil gimana dong?"
Fina memajukan duduknya. Menatap Kayla serius.
"Kalau lo mau berjuang ya berjuang aja, itung-itung cara supaya lo move on sama Ali." Fina menaikkan alisnya, menunggu reaksi Kayla atas pemikirannya.
Kayla sendiri memilih diam, memberi waktu untuk dirinya berpikir apakah saran Fina bisa dia coba atau dia abaikan.
"Apaa!! Berarti sama aja dong kaya Kayla jadiin Devan pelampiasan?!" kata Kayla saat sadar maksud dari Fina.
"Wah lo jahat banget udah mikir kaya gitu!! Kasihan, orang ganteng di jadiin pelampiasan," sambung Rinai.
"Sebelumnya lo pernah nanya ke kita, gimana cara move on yang gampang, nah mungkin ini satu-satunya jalan buat lo move on dari Ali," terang Fina.
"Arghhh!!! Kayla pusing!!! Kayla butuh refreshing nih!" batin Kayla.
Gadis itu beranjak berdiri. Melangkahkan kakinya ke sana kemari supaya otaknya tidak pusing.
"Hm ... Gimana ngajak Kak Aldy aja buat sepedaan? Lagian juga Kayla udah lama enggak sepedaan," gumam Kayla.
Merasa idenya sangat cemerlang gadis itu pun melangkahkan kakinya, menghampiri kamar di sebelahnya yang bernuansa warna putih dan abu-abu.
Terlihat Kak Aldi yang sedang tertidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
Jika kalian memikirkan Kayla tidak sopan karena tidak mengetok pintu saat memasuki kamar orang lain, ya emang itu adalah ciri khasnya.
Pernah ada kejadian dimana Kayla masuk ke kamar Aldy tanpa mengetok pintu, gadis itu melihat Kakaknya sedang berganti baju. Setelah kejadian itu Kayla insaf, cuman hanya tiga hari aja, sebelumnya ya kembali lagi seperti semula.
"Ya Allah Kak Aldy udah jam empat sore masih aja tidur!"
Kayla menggeleng-gelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan Kakaknya ini. Ide jail yang mendadak muncul dari pikirannya sukses memunculkannya senyum devil di muka Kayla.
"Oke Kayla kerjain Kakak! Lagian siapa suruh Minggu kemarin Kakak ngeselin banget!"
Mengambil bantal di kasur Aldy secara perlahan, kemudian ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla ✓ [OTW REVISI!]
Teen Fiction[WAJIB FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] Aku ingin bercerita tentang orang-orang di sekolahku ke kedua orangtuaku seperti mereka pada umumnya. Aku ingin memiliki teman yang benar-benar teman. Aku iri sekali dengan mereka yang persahabatannya tidak rusak sa...