<bunda>

53 2 0
                                    

Sabit sekarang berada di kamarnya, karena Bintang tadi pergi tanpa pamit kepadanya. Ia sedang memikirkan cerita Diba tadi di sekolah.

"Semalem lo ada di rumah?". Tanya Diba.

"Ada, kenapa?".

"Sama Bintang?".

"Iya, kenapa?".

"Oh, Cie ngapain aja?". Goda Diba.

"Bi-biasa lah Ba, nonton TV bareng". Gugup Sabit, pasalnya semalem Bintang pergi entah kemana.

"Lo gak usah boong sama gue!, gue tau ko Bintang Semalem pergi kan?!. Gue liat dia di cafe sama Mentari". Ucap Diba tajam.

Sementara Sabit yang mendengarnya terkejut, lagi dan lagi ia harus merasakan sakit di hatinya. Juga ia merasa bersalah kepada Diba karena telah membohonginya.

"Gue ini sahabat lo! Bukan temen lo!". Omel Diba.

"Maaf Ba, gue takut nanti lo-".

"Takut gue labrak mereka? Sayangnya udah Bit, Bintang gue gampar sama gue tonjok. Keren kan?". Sabit membelalakkan matanya mengapa Diba ganas sekali.

"Lo gila?!". Pekik Sabit.

"Biarin si Bintang sadar Bit!, gue ga terima sahabat gue di giniin terus dia pikir hati lo apaan!".

"Tapi ga gitu juga".

"Yang penting kita tunggu selama setahun atau beberapa bulan, kalo dia masi gitu ceraiin dia!".

"Ba!, gue ga mau ada cerai-ceraian gue mau menikah seumur hidup".

"Percuma tapi ga bahagia buat apa?".Perkataan Diba membuat ia bungkam seribu bahasa.

"Lagian makan ati tau ga, pokonya gue bisa bantu lo buat bikin si Bintang nyesel".

Setelah itu Telpon di matikan sepihak oleh Diba. Tak lama muncul panggilan dari seseorang menelponnya.
"Halo".

"..."

"Harus sekarang Pak?".

"..."

"Baik Pak". Telpon di matikan sepihak oleh orang di sebrang sana.

Setelah itu Sabit pun langsung bersiap-siap menuju ke suatu tempat.

....

"Sabit saya minta kamu untuk mewakilkan dari perlombaan silat putri".

"Maaf pak bukannya saya menolak,tapi kan saya sudah mewakilkan di bulan ini dua kali". Ucap Sabit hati-hati.

"Itu sebabnya Sabit, Karena saya menyuruh kamu untuk mewakilkan lagi di karena kan kamu yang paling ahli disini".

"Baik Pak, saya setuju". Setelah mengatakan itu, Sabit pun pamit untuk beranjak pergi.

"Woi Bit, ngelamun aja". Sabit cukup terkejut mendengar suara Gara.

"Gara! Dasar lo ya!". Kesal Sabit.

"Haha sory, btw mau kemana?". Tanya Gara.

"Em gatau nih, ga punya tujuan hidup".

"Giman kalo ke rumah gue?, mumpung ada Bunda gue".

"Boleh-boleh, ayo!". Sahut Sabit antusias. Pasalnya saat mereka masih bertetangga. Sabit sering sekali main di rumah Gara hanya untuk eksperimen membuat kue ataupun yang lainnya bersama Bunda Gara.

....
"Bundaaaa". Teriak Sabit langsung memeluk Bunda Gara yang bernama Merin.

"Hai sayang, udah lama ga main nih". Ucap Bunda sambil menjawil hidung Sabit.

"Maaf ya Bunda, Sabit soalnya banyak tugas sekolah hehe".

"Yasudah gapapa, ayo masuk". Ajak Bunda langsung di sambut anggukan antusias dari Sabit.

"Bun, Kita hari ini mau masak apa ni?".

"Gimana kalo masak cupcake?".

"Boleh Bun". Mereka pun mulai membuat cupcake yang telah di rencanakan.

"Bun masak nasi rebus aja!". Teriak Gara dari arah dapur.

"Kamu yang rebus ya!". Sahut Bunda.

"Males ah nanti skinker luntur". Jawab Gara.

"Udah kaya nenek-nenek aja pake skinker, nanti kulit kamu bergelombang loh". Ledek Bunda.

"Oh iya nanti kaya Bunda lagi, kulitnya bergelombang rambutnya kaya albino. Serem".
Tentu saja ucapan Gara bohong, faktanya Bunda Gara sangat cantik dan menurutnya dan masih bisa di anggap awet muda.

"Gara!, mau Bunda potong kamu!". Omel Bunda.

Sedangkan Sabit yang memperhatikan mereka berdua sejak tadi hanya tertawa karena sudah tak asing lagi memang Bunda dan anak yang satu ini suka sekali membuat keramaian di rumah.

"Jangan yang bawah ya Bun, nanti ga ada masa depan". Setelah itu Gara pun langsung beranjak pergi menuju kamarnya, sedangkan Bunda hanya menghela nafas kasar memang kelakuan anaknya itu membuatnya darah tinggi.


Hola!
Jangan lupa vote dan komen

Hai guys! Lagi mood up nih hehe.. kadang males soalnya kalian baca doang tapi ga vote sama komen:) it's ok gapapa guys baru pemula ya kan??.

Kalo ada typo maap yaa hahaa, kira" Gara punya rasa ga ya sama sabit? Maunya punya apa ga ni?

Maap ya kalo chapternya pendek-pendek semua soalnya sengaja guys hihi nanti ke belakang chapternya aku usahain panjang ko..

Jangan lupa follow ig aku
@anandaaarw
Biar tau kapan cerita-cerita aku up hehe!
Happy reading guys!

HurtedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang