Benar kata Yuri kemarin. Zhen Ahn sajangnim benar-benar tidak pelit kepada karyawan. Pesta yang diadakan di rumahnya sangat elegan dengan menu makanan yang mewah dan luar biasa. Para pelayan berdiri hilir mudik menawarkan makanan kecil dan minuman di nampan. Sementara di meja prasmanan, makanan tampak tidak ada habisnya.
"Ramai sekali disini." Jinyoung menggenggam lengan Minju dengan lembut. "Mungkin kita harus minggir supaya tidak tertabrak."
Mereka terlambat datang ke pesta itu. Karna Jinyoung terlambat menjemputnya tadi, sehingga mereka ketinggalan acara pembuka, yaitu sambutan dari Zhen Ahn sajangnim sebelum acara makan-makan dimulai. Sekarang semua tamu sudah membaur saling bercakap satu sama lain, menikmati hidangan.
Pesta ini diadakan di kebun yang terletak di halaman belakang rumah Zhen Ahn sajangnim yang sangat indah. Rumah itu bergaya western dengan cat putih mendominasi keseluruhan bangunannya. Dan warna lain yang dominan adalah hijau. Warna itu memenuhi hamparan rumput luas yang tertata rapi. Dengan lampu kuning yang temaram, menambah keeksotisan suasana pesta. Sementara itu, meja prasmanan dihidangkan di gazebo luas, di tepi kolam renang.
Pemilik pesta itu, Zhen Ahn sajangnim, tampaknya tidak ada. Minju membatin. Matanya sudah mencari kemana-mana, tetapi dia tidak bisa menemukan sosok itu.
"Aku akan mengambilkanmu minum." Jinyoung bergumam lembut. "Tunggu disini, ya."
Minju menganggukkan kepalanya dan tersenyum, lalu membiarkan Jinyoung menembus kerumunan orang yang berlalu lalang. Dia berusaha mencari orang yang dikenalnya, tetapi tidak menemukannya. Yuri bilang dia tidak mungkin datang dengan kandungannya yang sudah sangat besar itu. Meskipun sebenarnya dia sangat ingin.
Minju berdiri di tempat itu selama beberapa saat. Melayani beberapa teman yang menyapanya. Tetapi kemudian dia mengernyit karena Jinyoung tak kunjung datang.
"Kau datang sendirian kesini?" Suara itu sangat familiar. Membuat Minju menoleh dengan tegang. Dan benar juga. Zhen Ahn sajangnim yang berdiri disana, dengan segelas minuman di tangannya. Menatapnya dengan pandangan yang tak terbaca.
"Eh? Tidak." Minju menoleh ke belakang, mencari sosok Jinyoung yang tak kunjung datang. "Saya datang bersama Jinyoung."
"Lalu, dimana dia?" Yujin mengernyitkan keningnya, tampak tidak suka.
"Dia... Katanya dia sedang mengambilkan minuman."
"Oh." Yujin menatap kearah pandangan Minju. "Dia bodoh membiarkan pasangannya sendirian disini. Bisa-bisa pasangannya dicuri orang." Matanya yang tajam melembut dan Minju bisa melihatnya. Ternyata Zhen Ahn sajangnim menyimpan kelembutan di dalam dirinya, dibalik sikap dingin yang selalu ditampilkannya.
"Kau mau kutemani masuk dan mencari kekasihmu? Mungkin dia tersesat di dalam sana." Yujin mengendikkan bahunya ke bagian dalam rumah.
"Eh? Tidak... Mungkin saya akan menunggu disini."
"Kita akan mencarinya. Lagipula, aku butuh Jinyoung. Ada beberapa hal tentang pekerjaan yang ingin kubicarakan dengannya." Dengan lembut Yujin menghela Minju supaya melangkah bersamanya. Memasuki pintu kaca besar yang menjadi pembatas antara taman kolam renang dengan bagian dalam rumah.
Beberapa orang tampak duduk di bagian dalam rumah., asyik bercakap-cakap di semua sudut. Minju memandang ke sekeliling. Juga ke bar yang menyediakan minuman. Tetapi Jinyoung tidak ada disana.
"Mungkin dia ada di atas." Yujin mengendikkan bahunya ke arah tangga menuju lantai dua yang tampak temaram.
"Apakah lantai dua juga dibuka untuk pesta?" Minju menatap Yujin dengan ingin tahu. Lelaki itu tersenyum miring menanggapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
REASON (END)
Romance🔞Kim Minju menikah dengan Ahn Yujin, Orang yang telah membunuh orang tuanya.(Mature Content)